Mereka yang Membelot dari Jokowi ke Prabowo

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Jumat, 05 April 2019
Mereka yang Membelot dari Jokowi ke Prabowo

Presiden Jokowi, Wapres JK dan Ketua IPSI Prabowo Subianto (@sekretariat.kabinet)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tinggal menghitung hari lagi. Para kandidat Capres-Cawapres maupun partai pendukung makin gencar menyuarakan diri guna merauk suara terbanyak. Beragam kegiatan pun dilakukan untuk memperebutkan kursi tertinggi di Indonesia itu.

Kegiatan yang masif dilakukan tersebut ternyata juga berdampak buruk pada masing-masing kubu. Akibatnya, pembelotan pun terjadi. Sejatinya kejadian ini sudah di mulai sejak penetapan Capres-Cawapres dan kesepakatan partai pendukung.

Seiring berjalannya waktu, tragedi pembelotan itu terus saja terjadi. Melihat fenomena ini, MerahPutih.com akan merangkum beberapa tokoh yang membelot pada Pilpres 2019. Khusunya, pembelotan dari kubu Jokowi-Amin ke Prabowo-Sandi.

1. Erwin Aksa

Erwin Aksa
Pengusaha Erwin Aksa. Foto:(ANTARAnews/tss)

Nama Erwin Aksa mulai sering diperbincangkan sebagai pembelot sejak dirinya secara tegas menyatakan dukungan pada pasangan calon Prabowo-Sandi. Akibat pilihannya itu, Erwin harus merelakan posisinya sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM DPP Golkar.

"Kader Golkar kan banyak, kalau ada pengurus yang tak mengikuti kebijakan partai diganti sesuai AD/RT partai," kata Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga seusai launching program pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) logam di Koperasi Batur Jaya, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (22/3).

Sejak berhetikan sebagai pengururus Golkar, kegiatan Erwin untuk Prabowo-Sandi semakin jelas. beragam kegiatan dilakukannya untuk Capres-Cawapres pilihannya. Bahkan, ia sampai memotori pertemuan Cawapres, Sandiaga Uno dengan para saudagar Bugis-Makassar.

2. Tedjo Edhy Purdijatno

Tedjo Edhy Purdijatno
Mantan Menko Polhukam Tedjo Edy Purdijatno (Antara)

Jauh sebelum Erwin Aksa, ada satu tokoh yang bisa dikatakan membelot dari Jokowi. Namanya Tedjo Edhy Purdijatno. Edhy bersama NasDem dulu diketahui sangat kukuh mendukung Jokowi sebagai presiden. Bahkan jauh sebelum penetapan capres NasDem sudah menyatakan diri mendukung Jokowi.

Kedekatan Edhy dengan Jokowi terlihat jelas saat dirinya ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Meski posisi itu hanya bertahan hanya 10 bulan saja. Jokowi menggantinya dengan Wiranto.

Seiring berjalannya waktu, Tedjo Edhy berpindah ke Partai Berkarya. Hal ini menjadikan dirinya yang semula berada di pihak Jokowi, kini beralih mendukung Prabowo-Sandi. Bahkan, saat ini Tedjo Edhy Wakil Ketua Dewan Penasehat BPN.

3. Kwik Kian Gie

Kwik Kian Gie
Kader PDIP dan Ekonom Senior Kwik Kian Gie. (ANTARA FOTO)

Salah satu tokoh yang sebenarnya berada di kalangan Jokowi, namun memutuskan untuk mendukung Prabowo-Sandi adalah Kwik Kian Gie. Ia merupakan kader senior PDI Perjuangan. Di kubu Prabowo, Kwik Kian Gie nantinya akan mengisi posisi sebagai penasihat ekonomi.

"Pak Kwin Kian Gie sudah menyatakan bersedia ingin jadi penasihat ekonomi Prabowo-Sandi. Walaupun dia dari PDIP, tapi dia mau jadi penasihat ekonomi kita. Kalau untuk kepentingan bangsa dan negara tidak lihat partai," kata Prabowo.

Meski jelas-jelas menyeberang ke kubu Prabowo, mantan Menteri Koodinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini masih dianggap sebagai kader senior partai berlambang banteng tersebut.

4. Rizal Ramli

Rizal Ramli
Rizal Ramli di Auditorium lantai 4 kampus Fisipol UGM, Sleman, Yogyakarta, Kamis (4/4) (ist)

Nama Rizal Ramli sudah tak asing di telinga publik. Ia sempat dilantik Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada 12 Agustus 2015. Namun, tak sampai setahun Rizal diganti. Posisinya kemudian diisi oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Menjelang Pilpres 2019, kubu Prabowo mulai mendekati Rizal Ramli. Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur itu digadang-gadang masuk ke tim pemenangan Prabowo-Sandi di bidang ekonomi.

Benar saja, mantan menteri Jokowi ini sekarang berada dalam pelukan Prabowo. Bahkan, nama Rizal Ramli sempat dicolek dalam pembicaraan kabinet oleh Prabowo-Sandi jika terpilih nanti. (*)

Baca Juga: TKN Membandingkan Pembangunan Infrastruktur Indonesia dengan China, Rizal Ramli: Ngawur Berat

#Pilpres 2019 #Prabowo-Sandiaga #Jokowi-Ma'ruf Amin
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar
Salah satu yang menarik dari survei nasional ini adalah 61 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf yang menetapkan pilihannya ke Ganjar Pranowo
Andika Pratama - Senin, 15 Mei 2023
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar
Indonesia
Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda
Namun, hal tersebut tak lantas membuat wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden mendapat kata setuju dari mayoritas publik.
Andika Pratama - Senin, 23 Januari 2023
Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda
Indonesia
Ada Kemunduran Demokrasi di 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin
"Ada kemunduran demokrasi yang sangat signifikan dan perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Kasus peretasan, doxing dan berbagai kasus lainnya yang menimpa aktivis pro demokrasi," imbuhnya.
Andika Pratama - Jumat, 21 Oktober 2022
Ada Kemunduran Demokrasi di 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin
Indonesia
Tindakan Represif Aparat Penegak Hukum Meningkat di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Fitri Maulidiyanti menilai, janji Jokowi melakukan reformasi Polri demi meningkatkan kepercayaan publik kepada Polri juga dianggap belum berhasil.
Mula Akmal - Jumat, 21 Oktober 2022
Tindakan Represif Aparat Penegak Hukum Meningkat di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf
Bagikan