Menteri Yohana Kunjungi Anak Korban Video Porno dengan Perempuan Dewasa
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
MerahPutih.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengunjungi anak-anak yang menjadi korban video porno dengan perempuan dewasa.
"Saat ini anak-anak dalam keadaan baik, mereka akan terus diberi terapi dan tinggal di P2TP2A hingga mereka siap untuk dipulangkan," kata Yohana di Bandung, Senin (15/1)
Dia mengatakan anak-anak tersebut hingga saat ini masih dibatasi berinteraksi dengan media dan orang luar hingga kondisinya pulih.
Yohana mengatakan dia sempat berinteraksi dengan anak-anak tersebut dan responsnya baik.
"Saya berbincang sama mereka, bernyanyi dan tanggapan mereka sangat baik," kata Yohana seperti dilansir Antara.
Yohana juga memberikan berbagai buah tangan untuk anak-anak itu.
"Ada beberapa hadiah untuk mereka, lalu mereka bilang ke saya 'Bu Menteri nanti datang lagi ya," kata Yohana.
Seusai mengunjungi P2TP2A, Yohana langsung menuju Polda Jawa Barat untuk rapat koordinasi terkait perkembangan kasus pembuatan video pornografi tersebut. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Tragis, Diduga Pengemudi Mengantuk, Mobil Travel Daytrans Bandung -Jakarta Kecelakaan di Tol Perbaleunyi hingga Sebabkan Korban Tewas
Langkah Selanjutnya Setelah Seekor Macan Tutul Dievakuasi dari Hotel di Bandung
Heboh Macan Tutul Nyasar Masuk Hotel di Bandung, Diduga Kabur dari Lembang Park and Zoo
KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025
Ledakan LPG 3 Kg di Bandung: 2 Rumah Hancur, 4 Warga Masuk RS Hasan Sadikin
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Polisi Bantah Tembak Gas Air Mata ke Unisba, Dalihnya Tertiup Angin Masuk Kampus
Warga Bandung Catat! Ini 6 Titik Evakuasi Jika Terjadi Gempa Dahsyat Sesar lembang
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah