Menteri ESDM: Pemerintahan Jokowi-JK Berani Melakukan Terobosan

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 22 Mei 2015
Menteri ESDM: Pemerintahan Jokowi-JK Berani Melakukan Terobosan
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/5). (Foto Antara/Andhika Wahyu)

MerahPutih, Bisnis-Pemerintah Jokowi-JK menyambut positif revisi outlook rating Indonesia dari Stable menjadi Positive Outlook. Perubahan ini dikarenakan, Pemerintahan terkini berani mengambil terobosan besar dengan mengalihkan subsidi BBM ke sektor yang lebih produktif.

"Seperti diketahui, rating ekonomi Indonesia yang mengalami perbaikan versi S&P. Terutama penyumbang terbesarnya adalah karena pemerintah berani mengambil terobosan besar dengan mengalihkan subsidi BBM ke sektor yang lebih produktif," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di sela acara Indonesia Petroleum Association (IPA), di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Jumat (22/5).

Seperti diketahui, lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) mengafirmasi rating pada BB+. Perbaikan outlook ini mencerminkan kemungkinan Indonesia akan memperoleh peningkatan rating lagi dalam 12 bulan ke depan.

Outlook rating dari S&P tersebut merupakan pengakuan atas ketahanan perekonomian Indonesia sebagai hasil koordinasi kebijakan yang telah ditempuh oleh otoritas perekonomian, meskipun terdapat tekanan baik domestik maupun global. Rating action S&P ini juga memperlihatkan peningkatan optimisme dunia internasional atas prospek kinerja ekonomi Indonesia.

Secara lebih rinci, S&P menyatakan bahwa terdapat kemungkinan peningkatan rating Indonesia dalam 12 bulan ke depan, apabila target peningkatan kualitas pengeluaran pemerintah dapat dicapai, termasuk konsistensi penerapan kebijakan harga BBM sesuai harga pasar dan pengalokasian anggaran investasi pemerintah secara efisien.

Sudirman menuturkan selama ini anggaran negara sekira Rp200 triliun dialokasikan untuk subsidi BBM. Namun, Pemerintahan Jokowi-JK berani mengambil terobosan. Anggaran tersebut dialihkan untuk pembangunan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Di mana nantinya, pembangunan tersebut akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia," sambung Sudirman. pengalihan subsidi ini tentu tidak dapat terlihat dampak manfaatnya dalam waktu dekat. Karena menurutnya, untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentu membutuhkan perjuangan yang lebih keras lagi.

Sudirman pun memamerkan bahwa beberapa bulan terakhir pemerintah mulai mengerjakan proyek-proyek infrastruktur, ground breaking tol, ground breaking bendungan, jalan perbatasan, pembangkit listrik, pelabuhan, bandara dan sebagainya. Di mana pembangunan tersebut bertujuan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan mendasar yang selama ini terlupakan. (Rfd)

 

 

#Pertumbuhan Ekonomi Indonesia #Kabinet Jokowi-JK #Presiden Jokowi #Standard And Poor’s (S&P) #Sudirman Said
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan