Menteri Bahlil Bilang RON BBM Boleh Dioplos Selama Speknya Sesuai
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Selasa (11/2/2025). (ANTARA/Aji Cakti)
MerahPutih.com - Muncul kekhawatiran di masyarakat terkait beredarnya Pertalite (RON 90) yang dioplos menjadi Pertamax (RON 92) terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah yang melibatkan tersangka Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan.
Kegiatan blending atau proses pencampuran biasa terjadi di refinery atau kilang minyak untuk mengubah spek bahan bakar minyak (BBM) agar sesuai dengan standar.
Dalam aksinya, Dirut Pertamina Patra Niaga bersama para tersangka lainnya melakukan pembelian untuk harga RON 92, padahal yang dibeli RON 90 atau lebih rendah. Kasus ini diduga menyebabkan kerugian keuangan negara Rp 193,7 triliun.
Baca juga:
Praktik Curang RON 90 Menjadi RON 92 Terjadi 2018–2023, Saat Ini Diklaim Sesuai Spesifikasi
Merespons itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan skema blending atau oplos RON BBM sebetulnya tidak menyalahi aturan selama spesifikasi atau kualitas bahan bakar diproduksi sesuai standar.
“Boleh (blending) sebenarnya, selama kualitasnya, speknya (spesifikasinya) sama,” kata Bahlil, kepada awak media di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dilansir Antara, Rabu (26/2).
Terkait kasus dugaan korupsi pembelian RON 90 dan RON 92 itu, Bahlil menegaskan telah melakukan perbaikan penataan terhadap izin-izin impor BBM. “Makanya sekarang, izin-izin impor kami terhadap BBM tidak satu tahun sekaligus. Kami buat per enam bulan, supaya ada evaluasi,” ujarnya.
Baca juga:
Sempat Dijemput Paksa Kejagung, Tersangka Baru 2 Petinggi Pertamina Patra Niaga Langsung Ditahan
Bahlil menambahkan ke depan produksi minyak yang tadinya diekspor tidak akan lagi diizinkan untuk mengekspor agar diolah di dalam negeri. “Nanti yang bagus, kami suruh blending,” tandas menteri yang juga Ketua Umum Golkar itu.
Terpisah, Pelaksana Tugas Harian (Pth) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo menyebut penambahan zat aditif pada bahan bakar minyak (BBM) Pertamax atau RON 92 bersifat untuk meningkatkan performa.
Menurut dia, penambahan zat aditif pada BBM umum dilakukan untuk meningkatkan performa mesin kendaraan, baik itu bensin maupun solar. Tujuannya sebagai anti-karat, detergensi agar mesin menjadi lebih bersih dan membuat ringan kendaraan.
Baca juga:
Soal Isu Pertamax Oplosan, Pertamina Akui Ada Tambahan Zat Aditif
"Jadi tidak betul bahwa Pertamax ini adalah produk oplosan karena kita tidak melakukan hal tersebut," tandas petinggi Pertamina Patra Niaga itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Di Hadapan Prabowo, Bahlil Pastikan Listrik Aceh 'Bangkit' Malam Ini
KPK Temukan Koneksi Len Industri ke Skandal SPBU Pertamina
Bahlil Dorong Pilkada Dipilih DPRD Agar UU Tak Diobrak-Abrik
Bahlil Ancam Cabut Izin Tambang Biang Kerok Banjir Sumatera
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tegaskan hanya Presiden Prabowo yang Bisa Memerintah Dirinya, Malah Minta Cak Imin dan Menteri Lain Ikut Bertobat
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri ESDM Bahlil Lelang Gunung Lawu untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Siasat Bahlil Lahadalia Bikin Listrik Sibolga Bangkit Lagi, Relaksasi BBM Bikin Geger SPBU
Polemik Bandara IMIP, Presiden Prabowo Perintahkan Menteri ESDM Tindak Tegas Dugaan Tambang Ilegal
Buntut Arahan Menteri Bahlil, Pertamina Patra Niaga Pasok 100 Ribu Barel BBM ke SPBU Vivo
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri Bahlil Rekrut Ahli Gizi India untuk Program MBG