Mental Timnas Irak Menguat Hadapi Indonesia dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia Setelah Juarai Piala Raja Thailand
Selebrasi penyerang Timnas Irak Mohanad Ali. (X/@IraqNT_EN)
MerahPutih.com - Mental Timnas Irak menguat setelah menjadi juara King’s Cup atau Piala Raja Thailand. Hal ini menjadi modal berharga dalam pertarungan di Kualifkasi Piala Dunia 2026 Putaran Keempat pada Oktober nanti.
Timnas Irak tergabung di Grup B dan akan menghadapi Indonesia dan Arab Saudi masing-masing pada 12 dan 15 Oktober. Dua laga kualifikasi tersebut digelar di Jeddah.
"Timnas Irak berhasil memenangkan gelar, dan ini merupakan pendorong moral yang luar biasa. Meskipun turnamen ini persahabatan, kami menunjukkan karakter yang kuat dan membuktikan kepada semua orang bahwa tim Irak memiliki banyak hal untuk ditawarkan di pertandingan mendatang, dan terus berkembang,” kata gelandang Timnas Irak, Ibrahim Bayesh dikutip dari Winwin.
Timnas Irak menjadi juara setelah mengalahkan Thailand di final dengan skor 1-0. Singa Mesopotamia tidak bermain dengan komposisi penuh sejak menit 76.
Frans Putros mendapat kartu kuning kedua, menjadi pemain Irak pertama harus keluar dari lapangan.
Baca juga:
Mohanad Ali menyusul mandi lebih cepat setelah tekel kerasnya kepada Chanathip Songkrasin menit 90+4.
Meski begitu, Irak mampu mempertahankan keunggulan.
Irak sebelumnya juga menunjukkan mental pemenang melawan Hong Kong. Tertinggal lebih dahulu, Irak membalikkan keadaan menjadi 2-1.
“Dalam pertandingan melawan Hong Kong, kami belajar pelajaran yang sangat penting: bagaimana mempertahankan karakter tim dan bangkit setelah tertinggal. Pertandingan itu sama sekali tidak mudah, dan tim Hong Kong sempat merepotkan kami selama pertandingan, jadi kami terus bekerja keras, berusaha mengatur diri, dan mendengarkan instruksi pelatih asal Australia, Graham Arnold,” jelasnya.
"Dalam pertandingan melawan Thailand, kami berusaha memperbaiki kesalahan kami. Semua orang melihat tim secara berbeda dibandingkan dengan pertandingan melawan Hong Kong, terutama karena staf pelatih menggunakan taktik dan formasi yang berbeda dari pertandingan pertama. Itulah sebabnya kami mencoba bermain dengan lebih dari satu gaya, dan kami memahkotai upaya kami dengan gelar juara. Gelar ini menunjukkan perkembangan kami dan memberikan dorongan moral yang besar bagi tim.”
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Tampil Penuh, Jay Idzes Tidak Mampu Hindarkan Sassuolo dari Kekalahan Melawan Genoa
Calvin Verdonk Main Penuh dan Catatkan 88 Persen Operan Akurat saat Lille Kalahkan Angers 1-0
Pelatih Persib Bojan Hodak Kritik Keras Eks Penerjemah Shin Tae-yong yang Singgung Eliano Reijnders
[HOAKS atau FAKTA]: Wasit Disuap, Presiden FIFA Cabut Kemenangan Irak, Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
[HOAKS atau FAKTA]: Wasit Asal China yang Pimpin Laga Indonesia vs Irak Dipecat FIFA
Bukan Soal Negara dan Formasi! Dirtek PSSI Bocorkan Kriteria Rahasia Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Kluivert
PSSI tak Buru-buru Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia, Fokus Masuk 100 Besar Ranking FIFA
Minta Move On dari Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong, Erick Thohir Pastikan Rekrut Pelatih Baru untuk Timnas Indonesia
Timnas Irak Gagal Lolos Piala Dunia 2026 dari Putaran Keempat, Isu Campur Tangan hingga Pengunduran Diri Menyeruak
[HOAKS atau FAKTA]: Enggak Ada Angin dan Hujan, Tiba-Tiba Zinedine Zidane Tangani Timnas Indonesia