Mensos: Relokasi Menyeluruh Warga Asmat Tak Mungkin Dilakukan

Sejumlah anak penderita gizi buruk dari kampung Warse, Distrik Jetsy di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (22/1). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Merahputih.com - Menteri Sosial, Idrus Marham menyatakan pemerintah mempertimbangkan relokasi secara terbatas dengan tetap memperhatikan hak ulayat warga masyarakat Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, yang selama ini tinggal menyebar di beberapa wilayah.
"Salah satu pertanyaan Presiden adalah apakah mungkin dilakukan relokasi di Asmat. Setelah mendapat penjelasan menyeluruh dari berbagai pihak, relokasi menyeluruh tidak mungkin dilakukan," kata Idrus dalam dalam rapat konsultasi dengan pimpinan DPR di Jakarta, Kamis (1/2)
Idrus mengatakan, yang mungkin dilakukan adalah relokasi secara terbatas dengan membangun komunitas-komunitas adat tertentu untuk mengumpulkan mereka yang selama ini tinggal menyebar dengan memperhatikan karakter dan hak ulayat masyarakat.
"Dengan begitu, Kementerian Kesehatan akan lebih mudah memberikan layanan kesehatan saat terjadi kejadian luar biasa seperti campak dan gizi buruk, begitu pula dengan kementerian lain," tuturnya seperti dilansir antara.
Selain itu, Kementerian Sosial juga akan memperluas program keluarga harapan di beberapa tempat di Kabupaten Asmat. Program tersebut diutamakan untuk lebih memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih dahulu daripada pemberdayaan.
Karena itu, perlu ada pendampingan untuk memastikan pengelolaan pemerintahan dan program pembangunan berjalan sesuai dengan tujuan.
"Perlu ada pendamping profesioanl yang memastikan pelaksanaan program dan pemanfaatan dana otonomi khusus," katanya.
Rapat konsultasi pemerintah dengan pimpinan DPR dipimpin Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Kesra Fahri Hamzah dengan dihadiri Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Komisi IX Dede Yusuf, Wakil Ketua Komisi IX Syamsul Bachri, Wakil Ketua Komisi IX Ermalena dan sejumlah anggota lain.
Hadir dalam rapat konsultasi itu Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ancandra Tahar.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil

Mensos Hentikan Bansos Pada 200 Ribu Penerima Akibat Bermain Judol, 300 Ribu Penerima Bakal Menyusul

Anggaran Sekolah Rakyat Rp 1,1 Triliun, Alokasi Terbesar Buat Beli Laptop dan Seragam 15.000 Siswa

Mensos Beri Sinyal Bakal Jadikan Letkol Teddy Duta Sekolah Rakyat

Prabowo Senang Pemerintah Daerah Berlomba Siapkan Lahan Sampai 8 Hektar Buat Sekolah Rakyat

Dedi Mulyadi Usulkan Vasektomi Syarat Terima Bansos, Ini Kata Mensos

Raker Mensos Gus Ipul dengan Komisi VII DPR bahas Anggaran Tahun 2025

Jatam Geram Dicatut Dalam Disertasi Bahlil, Idrus: Jangan Susah Melihat Orang Senang

Prosesi Sambut Mensos dan Wamensos Saifullah Yusuf - Agus Jabo Priyono

Tanding Tenis Meja, Mensos Gus Ipul Kalah Lawan Siswa 5 SD dalam 10 Menit
