Menristekdikti Minta UU Keuangan Negara Direvisi

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 12 November 2017
Menristekdikti Minta UU Keuangan Negara Direvisi

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir meminta agar Undang-Undang Keuangan Negara direvisi demi mendukung terwujudnya sistem pembayaran non tunai guna mempermudah berbagai transaksi melalui teknologi informasi.

Nasir menjelaskan saat ini perkembangan teknologi dunia mengarah pada pengalihan pembayaran dari tunai ke non tunai, namun di Indonesia belum begitu bisa diterapkan apabila UU Keuangan Negara tidak mendukungnya.

"Problemnya adalah UU Keuangan Negara ketinggalan. Saya selalu sampaikan ke Bu Menteri, ini harus direform UU Keuangan Negara secara total. Kalau nggak, ketinggalan," kata Nasir seperti dikutip Antara.

Dia berpendapat metode pembayaran non tunai bisa mempermudah dalam bertransaksi dan menghemat waktu serta biaya.

Nasir mencontohkan pembayaran pintu tol yang saat ini sudah menggunakan kartu berisikan uang elektronik mempercepat antrean kendaraan dan tanpa perlu mempekerjakan orang sebagai petugas pintu tol.

Selain itu, dia juga mencontohkan hal lain yaitu penggunaan kartu berisi uang elektronik dalam membayar makanan dan minuman di kafetaria. Nasir menyarankan perguruan tinggi menerapkan hal tersebut untuk membiasakan mahasiswa dalam penggunaan teknologi.

Nasir juga memberikan gambaran lain ke depannya tentang pencairan dana di suatu universitas yang tadinya menggunakan cek yang memakan waktu, menjadi hanya melalui telepon genggam dan bisa mempercepat proses pencairan.

"Nanti ke depan, Pak rektor membayar dekan tidak usah pakai cek, tinggalkan cek itu, harus pakai 'cash management system', langsung cair hari itu juga tanpa butuh berhubungan dengan orang lain," kata dia.

Namun penggunaan sistem pembayaran secara non tunai tersebut belum diakomodasi sepenuhnya oleh undang-undang sehingga belum bisa dilaksanakan.

Dengan adanya perkembangan dan perubahan tersebut, lanjut Nasir, perguruan tinggi juga harus berubah dan mengikuti perkembangan zaman dengan membuka program-program studi kekinian.

"Pendidikan tinggi harus bergerak cepat, yaitu dengan ada prodi digital ekonomi, ada mungkin manajemen logistik, manajemen ritel, mungkin di kelautan ada biomedical, biotechnology," kata Nasir.

#Menristekdikti #Muhammad Nasir
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Mendiktisaintek Siap Bantu Kepulangan Mahasiswa Indonesia di Harvard, Tunggu Keputusan Lanjut
Harvard mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyebut tindakan pemerintah itu melanggar hukum dan berbahaya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
Mendiktisaintek Siap Bantu Kepulangan Mahasiswa Indonesia di Harvard, Tunggu Keputusan Lanjut
Indonesia
Reshuffle Kabinet, Prabowo Dinilai Ingin Kurangi Kegaduhan dan Gimmick Politik
Masyarakat berharap bahwa reshuffle dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan didasarkan pada evaluasi kinerja yang objektif
Angga Yudha Pratama - Rabu, 19 Februari 2025
Reshuffle Kabinet, Prabowo Dinilai Ingin Kurangi Kegaduhan dan Gimmick Politik
Berita Foto
Presiden Prabowo Lantik Mendiktisaintek dan Tiga Kepala Lembaga Negara
Mendiktisaintek Brian Yuliarto (kiri) bersama Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh (kanan) saat pengambilan sumnpah jabatan dan pelantikan Mendiktisaintek dan Tiga Kepala Lembaga Negara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden).
Didik Setiawan - Rabu, 19 Februari 2025
Presiden Prabowo Lantik Mendiktisaintek dan Tiga Kepala Lembaga Negara
Indonesia
Muhammadiyah Ucapkan Selamat ke Brian Yuliarto, Minta Perhatikan Perguruan Tinggi Swasta
Haedar menyatakan, pihaknya mendukung kepercayaan Presiden Prabowo kepada Prof Brian untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan tinggi di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 Februari 2025
Muhammadiyah Ucapkan Selamat ke Brian Yuliarto, Minta Perhatikan Perguruan Tinggi Swasta
Indonesia
Satryo Soemantri Brodjonegoro Pilih Diam di Tengah Isu Pencopotannya
Mendiktisaintek Satryo sempat menerima sejumlah tamu, antara lain sejumlah orang tua siswa penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) angkatan 4.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 Februari 2025
Satryo Soemantri Brodjonegoro Pilih Diam di Tengah Isu Pencopotannya
Bagikan