Menristekdikti Minta Mahasiswa Mapala Diperiksa Seluruhnya

Menristek M Nasir menegaskan tragedi mahasiswa Mapala Unisi sepenuhnya tanggung jawab pihak rektorat UII. Dia menjelaskan, kejadian tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa panitia pelaksana, melainkan juga pihak kampus yang memberikan izin berlangsungnya kegiatan.

"Bagaimanapun kampus pemberi izin," tegasnya dalam konferensi di kantor kopertis, jalan tentara pelajar, kota Yogyakarta, Kamis (26/1).

Dia meminta agar agar seluruh pihak memeriksa kasus ini secara mendalam dan menyeluruh. pihak-pihak tersebut ialah rektorat uii, yayasan, dan kopertis wilayah.

Menurut M Nasir, untuk pemeriksaan menyeluruh, dia berharap mahasiswa mapala yang tidak ikut kegiatan juga diperiksa.

"Juga panitia yang tidak berangkat kesana. Karena ini harus diketahui, kekerasan dimana letaknya, bagaimana formulasinya," tegasnya.

Seperti diketahui, kegiatan great camp Mapala UII di Gunung Lawu, Tawangmangu, Jawa Tengah, menewaskan tiga korban mahasiswa UII akibat adanya tindak kekerasan. ketiganya yakni Ilham, Fadil, dan Syaits. Ilham dinyatakan tewas di RS Bethesda, Senin malam. Sementara Fadil menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan dari basecamp kegiatan Mapala ke Puskesmas Tawangmangu, Jumat (20/1). Sedangkan Syaits tewas sehari kemudian, Sabtu (21/1) di RS Bethesda, Yogyakarta.

Berita ini berdasarkan laporan Fredy Wansyah, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Terkait kasus kematian Mapala UII sudah dibahas dalam artikel: Mengundurkan Diri, Rektor UII Harsoyo: Kesalahan Mutlak pada Pemimpin