Menpora Duga Atlet Terpapar COVID-19 karena Kelelahan setelah Bertanding


Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali (kiri) meninjau pusat komando PB PON XX Papua di komplek Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Rabu (6/10). (ANTARA/Imam Santoso)
MerahPutih.com - Satuan tugas (Satgas) COVID-19 Papua menelusuri penyebab 29 atlet, ofisial, dan panitia bisa terpapar virus corona pada saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. Jangan sampai sejumlah kasus tersebut menjadi klaster besar.
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menuturkan, hal itu dilakukan guna menghindari terjadinya klaster COVID-19 di tengah gelaran olahraga terbesar di Tanah Air itu.
Baca Juga
"Jangan sampai kasus tersebut menjadi klaster besar di PON Papua,” kata Menpora dalam sebuah diskusi daring yang dikutip di Jakarta, Kamis (7/10).
Zainudin Amali juga akan memanggil panitia pengawas dan pengarah bersama Panitia Besar (PB) PON untuk membahas masalah tersebut
Dia mengungkapkan bahwa sejumlah atlet, pelatih, dan ofisial di PON Papua yang terpapar COVID-19 kemungkinan besar daya tahan tubuhnya sedang menurun seusai berlaga.
“Kemungkinan setelah bertanding, daya tahan tubuh menurun, kemudian (COVID-19) muncul," ujarnya.

Dugaan kedua, para atlet sudah terkonfirmasi positif hanya belum terdeteksi. Saat di PCR memang belum terlihat jika baru satu atau dua hari. Nah, setelah di lokasi masuk inkubasi baru terlihat saat mau pulang.
"Karena pada saat bertanding itu mereka selalu di antigen," sambungnya.
Menpora meyakinkan kepada semua pihak bahwa kondisi para atlet maupun ofisial tersebut sudah tertangani dengan baik tanpa mengganggu semua pertandingan di PON Papua yang mengakibatkan pembatalan.
Para atlet yang positif kebanyakan tanpa gejala dan sudah diisolasi di rumah sakit yang bekerja sama dengan PB PON.
Menurutnya, para atlet dan ofisial yang terpapar juga tertolong dengan vaksin sebelumnya sehingga ketika terkonfirmasi mereka tak memiliki gejala yang berarti.
“Mereka juga belum bisa pulang karena harus isolasi selama 14 hari, meski sudah bertanding,” katanya.
Tracing juga diharapkan untuk mempercepat penelusuran, mengingat masa inkubasi 7-14 hari.
"Saya kira kita harus tangani bersama-sama dan kalau dilihat dari cluster Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Timika dan Merauke ini semuanya hampir menginformasikan semuanya ada," lanjutnya. (Knu)
Baca Juga
Menpora Buka Suara soal Dugaan Praktik 'Sepak Bola Gajah' di PON
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
PSSI Datangkan Orang Tua Pemain Timnas U-17 untuk Beri Tambahan Motivasi

Timnas Indonesia Berpeluang Lawan Portugal di FIFA Matchday

Alasan PSSI Ubah Format Liga I 2023/2024

Pengurus PSSI Era Erick Thohir Dilantik 26 Mei, Minggu Gelar Kongres Tahunan

Zainudin Amali Cemaskan Sanksi Berat FIFA

PSSI Usahakan Timnas Indonesia Beruji Coba Lawan Argentina di FIFA Matchday

Muhadjir Effendy Ditunjuk jadi Plt Menpora, Sertijab Dilakukan Besok

3 Kader Muda Golkar yang Pantas Gantikan Zainudin Amali Jadi Menpora

Presiden Jokowi Tunjuk Menko PMK jadi Plt Menpora

Mundur sebagai Menpora, Zainudin Amali Bicara soal Penggantinya
