Menlu Retno Serukan Anggota OKI Dukung Kemerdekaan Palestina Secara Nyata
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menunjukkan syal bergambar bendera Palestina dan Indonesia. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
MerahPutih.Com - Rakyat Palestina membutuhkan dukungan nyata dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam mewujudkan kemerdekaan negaranya dari pendudukan zionis Israel.
Berbicara dalam forum pertemuan tahunan OKI di Abu Dhabi, Menlu Retno Marsudi menegaskan bahwa tidak ada pilihan lain bagi negara-negara OKI selain memberikan dukungan yang solid dan konkret bagi Palestina.
"Saya ingin mengingatkan kembali anggota OKI mengenai pekerjaan kita yang belum selesai, yaitu isu Palestina yang situasinya semakin memburuk," ujar Menlu Retno dalam pertemuan itu, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Sabtu (2/3).
Konferensi Tingkat Menteri ke-46 OKI itu berlangsung di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA).
Lebih lanjut Menlu Retno mendorong seluruh negara anggota OKI untuk memberikan dukungan nyata bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.
Untuk itu, Retno Marsudi sebagaimana dilansir Antara menyampaikan bahwa Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamaan PBB akan terus memberikan dukungan penuh bagi perjuangan Palestina. Menlu Retno menyampaikan bahwa dari pertemuan OKI di Abu Dhabi, dia akan berkunjung ke Amman, Yordania untuk menyampaikan bantuan keuangan dari Indonesia kepada Badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina (UNWRA).
Bantuan keuangan itu ditujukan untuk desalinasi air di Gaza dan membuka kegiatan peningkatan kapasitas bagi para pengungsi perempuan Palestina di Yordania. "Satu-satunya pilihan bagi OKI adalah untuk memperkuat solidaritas dan dukungan konkret bagi Palestina," kata Menlu Retno.
Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-46 OKI diselenggarakan di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi pada 1-2 Maret 2019 dan mengusung tema "Fifty Years of Islamic Cooperation: Roadmap for Prosperity and Development".
Pada pertemuan itu, keketuaan KTM beralih dari Bangladesh ke Persatuan Emirat Arab. Selain itu, pertemuan juga akan mengesahkan lebih dari 130 rancangan resolusi yang terkait kerja sama OKI mengenai berbagai isu.
Dalam pertemuan itu, Pemerintah Indonesia mengajukan tiga rancangan resolusi terkait dengan pembentukan OIC Contact Group for Peace and Dialogue; Islamic Office for the Boycott of Israel; dan terkait Pakta Global mengenai Migrasi. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga mengajukan rancangan resolusi tahunan mengenai pertemuan pertama Badan Pengawas Obat OKI yang telah diselenggarakan di Jakarta pada November 2018 serta peran dan bantuan Indonesia dalam krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Merapi Hembuskan Tujuh Kali Awan Panas, Warga Diminta Waspada
Bagikan
Berita Terkait
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Paus Leo Serukan Pembentukan Negara Palestina sebagai Jalan Damai
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
'Jacir's Palestine 36' Resmi Jadi Utusan Palestina, Berkompetisi di Film Fitur Internasional di Oscar 2026
Israel Kembali Serang Gaza, Langgar Perjanjian Gencatan Senjata
Bertemu Paus Leo XIV, Presiden Palestina Minta Dukungan Akhiri Konflik dengan Israel