Menkes Budi Sadikin Minta KPK Kawal Pengadaan Vaksin COVID-19
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (8/1). (Foto: MP/Humas KPK)
MerahPutih.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi pengadaan vaksin COVID-19.
"Sehingga kami bisa secara transparan, bertukar pikiran dan meminta bantuan KPK untuk mengawasi, melihat risiko-risiko apa saja yang mungkin ada dan kalau bisa kita hindari sejak awal," kata Budi dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (8/1)
Baca Juga
Dalam kesempatan itu, Budi juga menyinggung sejumlah isu yang akan menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan, yakni soal pembelian vaksin COVID-19, yang bersifat khusus.
Menurut Budi, pembelian vaksin tak melalui proses pengadaan yang biasa, karena jumlah vaksin yang terbatas. Hal itu perlu diluruskan, sehingga tidak menjadi “gorengan isu” oknum-oknum tertentu.
Budi mengatakan, ada sekitar 5,5 miliar manusia di dunia yang membutuhkan vaksin, sementara fasilitas produksi vaksin hanya sebanyak 6 miliar.
"Akibatnya proses pengadaan yang biasa, seperti tender, bidding, open document, seperti itu kan susah untuk dilakukan. Dan negosiasi mengenai harganya juga akan sulit dilakukan karena memang sifatnya yang terbatas di seluruh dunia," ungkapnya.
Isu kedua, lanjut Budi, soal pembelian vaksin yang dilakukan melalui dua mekanisme, yakni business to business dan multirateral melalui badan internasional yang terafiliasi dengan WHO.
Budi menjelaskan, pembelian vaksin bisa dilakukan melalui dua mekanisme demi mencapai kecukupan vaksin di tanah air, yakni sebanyak 426 juta dosis. Padahal, kata Budi, vaksin yang dibeli melalui dua mekanisme itu merupakan barang yang sama.
"Kami infokan dari depan ini ada barang yang sama kami beli dengan mekanisme berbeda, harganya juga bisa berbeda. Itu kami bicarakan juga ke KPK prosesnya seperti apa, nanti pengadaannya seperti apa," tutup dia. (Pon)
Baca Juga
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
30 Tahun Penantian, Indonesia akan Finis Runner-up di SEA Games 2025 dengan 80 Emas
SEA Games Thailand 2025: Indonesia Tempati Peringkat Kedua, Erick Thohir Soroti Mental Pantang Menyerah Atlet
Tim Indonesia ‘Tempel’ Thailand di Peringkat Atas SEA Games 2025, Erick Thohir : Tetap Fokus, jangan Hilang Konsentrasi
Menpora Minta Jangan Kaget Kalau Beda Bonus Medali Emas dan Perak SEA Games Jauh
Peringkat 2 SEA Games Dalam Genggaman, Menpora Puji Kekompakan Tim Indonesia
Banyak Kejutan di SEA Games 2025, Erick Thohir Sebut Raihan Emas Indonesia Sudah Lampaui Target
Kabupaten Bekasi Ditetapkan Zona Merah KPK, Raih Skor MCSP Terendah Keempat Se-Jawa Barat
Status Juara Bertahan, Timnas Indonesia U-22 tak Dibebani Target Emas di SEA Games 2025
Indonesia Targetkan 80 Emas di SEA Games 2025, Andalkan Cabor Angkat Besi hingga Atletik
Kirim 996 Atlet ke SEA Games 2025 , Erick Thohir Pede Indonesia Raih 3 Besar di Asia Tenggara