Mengenang Sutradara Film Chaerul Umam
Sutradara film-film bernafas Islam, Chaerul Umam, sedang mendeklamasikan sajak. (Tempo)
KEAPIKAN film-film serupa "Ketika Cinta Bertasbih" dan "Fatahillah" tak lagi bisa disaksikan penggemar sinema bernafaskan Islam di tanah air. Sang sutradara, Chaerul Umam, telah pergi 4 tahun silam. Dia sangat setia di jalur film bertema ke-Islaman.
Lelaki kelahiran Tegal, 4 April 1943 ini mulai berkenalan dengan dunia perfilman saat diminta sutradara D. Djajakusuma menjadi pengisi suara (dubber) sebuah film. Chaerul tidak kikuk di hadapan mikrofon karena semasa SMA biasa bermain band. Jumlah bayaran menjadi dubber, sama dengan honornya sekali main drama dengan latihan berbulan-bulan. Ketertarikan pun muncul
Pengagum sutradara asal Jepang Akira Kurosawa ini memulai debutnya sebagai sutradara pada tahun 1975 juga berawal dari ketidaksengajaan. Ketika itu, film "Tiga Sekawan", produksi Kwartet Jaya pimpinan Eddy Sud semula akan digarap oleh sutradara Asrul Sani. Namun, dua minggu sebelum syuting, Asrul Sani mendadak mengundurkan diri.
Tiga sutradara top di masa itu, Misbach Jusa Biran, Wahju Sihombing, dan Nya Abas Acub diminta menggantikan peran Asrul. Namun mereka semua menolak. Acub malah mengusulkan Chaerul sebagai pengganti Asrul Sani. Dia terpilih. Sejak saat itu, Chaerul Umam memulai debut menjadi sutradara.
Nama Chaerul Umam mulai diperhitungkan di jagad perfilman pada tahun 1977 setelah membesut film "Al Kautsar", produksi PT Sippang Jaya Film, serta film "Titian Serambut Dibelah Tujuh" dirilis tahun 1983, produksi PT Kofina. "Al Kautsar" meraih penghargaan dari Festival Film Asia di Bangkok untuk Film Budaya Sosial Terbaik dan Rekaman Suara Terbaik. Kedua film bernafaskan Islam itu digarapnya dengan sempurna.
Sebagai sutradara, ia pun dikenal sebagai sineas penyabar dalam menghadapi para bintang dalam filmnya.
"Ia penyabar. Ia sama sekali tidak memiliki aura kesombongan. Ia menganggap pekerjaan seni sebagai arena dimana semua pihak saling bersinergi dan memiliki kelebihan-kelebihan yang menambah nilai. Chaerul tidak pernah berpikir bahwa keberhasilan film karena sutradara semata. Ia menempatakan dirinya begitu membumi dan itulah yang membuatnya terlihat begitu bercahaya," ujar bintang film Jenny Rachman kepada Alberthiene Endah dalam Kutemukan ridha-Nya: jejak batin. Atas arahan Chaerul Umam, Yenny Rachman dapat meraih Piala Citra dalam film "Gadis Marathon".
Filmografi Chaerul Umam di antaranya, Tiga Sekawan (1975), Cinta Putih {1977), Al Kautsar (1977), Sepasang Merpati (1979), Gadis marathon (1981), Titian Serambut Dibelah Tujuh (1982), Hati yang Perawan (1984), Bintang Kejora (1986), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986), Keluarga Markum (1986), Joe Turun ke Desa (1989), Nada dan Dakwah (1992), Ramadhan dan Ramona (1992), Fatahillah (1997), Ketika Cinta Bertasbih (2008), Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009), Cinta Suci Zahrana (2012).
Selain film layar lebar, dia juga menyutradarai sejumlah sinetron bernafaskan Islam seperti "Jalan Lain ke Sana", "Jalan Takwa", "Astagfirullah", "Maha Kasih", "Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan", "Dari Sujud Ke Sujud", "Dalam Mihrab Cinta", dan "Cinta Ilahi".(*) Achmad Sentot
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Rekomendasi Film Romantis Akhir 2025, dari Drama Korea hingga Komedi Indonesia
Bukan Cuma Laga, Film Pengepungan di Bukit Duri Borong 4 Kategori Teknis Sinema Piala Citra
Film 'Pangku' Menangi Penghargaan FFI 2025, Reza Rahadian Persembahkan Karya untuk Para Ibu
Nia Dinata Garap 'Berbagi Suami: 20 Tahun Kemudian', Produksi Dimulai 2026
Rapi Films Garap Horor Komedi 'Sebelum Dijemput Nenek', Angga Yunanda Jadi Pemeran Utama
Film 'Wasiat Warisan' Tayang Desember 2025, Ketika Ikatan Persaudaraan Diuji lewat Ancaman Utang dan Wasiat Terakhir
Vino G. Bastian Bintangi 'Lupa Daratan', Film Komedi Satir Terbaru Ernest Prakasa yang Bakal Tayang di Netflix
Imajinari Umumkan Film 'Operasi Pestapora', Iqbaal Ramadhan Jadi Pemimpin Geng Copet
Adaptasi Buku ke Layar Lebar, Film ‘Na Willa’ Karya Ryan Adriandhy Siap Tayang 2026
Ananta Rispo Jadi Montir Pewaris Bengkel dalam Film Komedi Terbaru 'Ketok Mejik'