Mengenali Pengendara Baru Sepeda Motor
Pengendara baru terkadang malah membuat lalu lintas kacau. (Foto: Unsplash/chuttersnap)
SEPEDA motor dianggap masyarakat memiliki mobilitas yang tinggi. Apalagi di kota metropolitan yang selalu menjadi langganan kemacetan. Tak mengherankan kemudian banyak orang beralih dari roda empat ke roda dua.
Ini yang patut diwaspadai. Tidak masalah bagi mereka yang dahulu sudah mengendarai roda dua, lebih mengerti situasi dan kondisi bila memakai roda dua. Hanya saja mereka yang baru saja mengendarai sepeda motor menjadi kendala bagi pengguna jalan lainnya. Bagaimana mengetahuinya?
Baca Juga:Bukan Karena Aki, Ini Penyebab Starter Elektrik Tidak Berfungsi!
Bikin kagok
Pengendara baru jelas membuat pengendara lain kagok. Ini disebabkan mereka belum memiliki insting yang bagus dan memahami sifat dan karakteristik lalu lintas.
Di jalan raya, pengendara baru biasanya merepotkan, membahayakan dirinya dan juga pengendara lain. Kecerobohan yang dilakukan oleh mereka berakibat fatal, bahkan bisa terjadi kecelakaan.
Manager Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM), Johannes Lucky mengatakan, biasanya mereka berkendara dengan kecepatan rendah atau pelan, berada di lajur tengah.
"Mereka biasanya membuat kagok pengendara lain,” terang Lucky seperti yang dimuat dalam KabarOto.
Baca juga:
Sein dan klakson
Pengendara baru ini menurut Lucky tak pernah melakukan kontrol pada tachymeter. Seperti penggunaan lampu sein yang tidak sesuai dengan waktu. "Lampu sein biasanya tidak sesuai, sen ke kiri beloknya ke kanan. Itu yang sangat berbahaya," jelasnya.
Pengendara baru, menurutnya akan selalu menekan klakson, jika ada pengendara motor atau orang yang menghalanginya.
"Mereka sering klakson setiap bertemu pengguna jalan lain yang dianggap menghalangi," katanya.
Baca juga:
Defensive riding
Langkah terbaik menghadapi pengendara baru ini menurut Lucky adalah selalu mengalah, dan yang pasti jika bertemu dengan mereka disertai tanda-tanda tersebut, harus jaga jarak.
"Jaga jarak! Kita punya ruang untuk mengantisipasi kalau terjadi sesuatu," sarannya.
Jika ada sela untuk melewatinya, segera percepat kendaraan, jauhkan dari pengendara itu.
"Ini pentingnya menerapkan defensive riding di jalan raya," paparnya.
Defensive riding itu termasuk menahan emosi saat berada di jalan. Jangan terpancing oleh keadaan, yang membuat situasi menjadi tidak kondusif.
"Emosi itu harus ditahan, jangan terbawa pada situasi yang ada di jalan," tegas Lucky. (psr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
VinFast Resmikan Pabrik Kendaraan Listrik di Subang, Tegaskan Komitmen Lokalisasi di Indonesia
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!
Tak Hanya Pameran Mobil, GJAW 2025 Tawarkan Pengalaman Rekreatif Keluarga
Chery X Debut Global di GJAW 2025, Andalkan Fleksibilitas Konfigurasi Fitur