Mengenal Suku Togutil: Kehidupan Nomaden dan Pesan Bijak dari Hutan Maluku Utara


Momen Suku Togutil muncul dari hutan dan berinteraksi dengan para pekerja tambang di Maluku Utara. Foto X @heraloebss
MerahPutih.com - Suku Togutil, kelompok etnis yang mendiami hutan-hutan lebat di Maluku Utara, baru-baru ini menarik perhatian publik setelah salah satu anggotanya muncul dalam sebuah video viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan seorang pria berambut panjang dengan ikat kepala merah yang muncul dari hutan dan berinteraksi dengan para pekerja tambang.
Momen ini memicu rasa penasaran masyarakat luas tentang kehidupan dan asal-usul suku yang dikenal jarang terlihat di luar habitat mereka.
Baca juga:
Legislator Demokrat Tolak Usulan KPU dan Bawaslu Diubah Jadi Lembaga Ad Hoc
Video Viral yang Menjadi Perbincangan
Video yang diunggah melalui akun X @heraloebss ini menampilkan pria asal Suku Togutil yang bertanya kepada pekerja tambang yang sedang melakukan aktivitas di daerah mereka.
Percakapan antara keduanya tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang kemanusiaan dan saling menghargai.
Dialog tersebut berlangsung sebagai berikut:
- Suku Togutil: "Kalian dari mana?"
- Pekerja: "Dari Waijoi."
- Suku Togutil: "Mau ke mana?"
- Pekerja: "Mau ke hutan untuk berburu."
- Suku Togutil: "Kalian ini siapa?"
- Pekerja: "Kami dari perusahaan, yang bertugas melakukan pengukuran dan pengeboran tanah."
Pria Togutil tersebut tidak hanya bertanya, tetapi juga menyampaikan pesan bijak yang mengharukan: "Kita semua sama, sama-sama manusia.
Harus saling menyayangi." Ia kemudian meminta makanan untuk dirinya dan ayahnya, mengingat kondisi mereka yang tinggal jauh dari peradaban.
Sebelum berpisah, pria tersebut menyampaikan kalimat bijak yang penuh makna, "Homaka ngone-ngone, homaka hayanga," yang berarti saling menyayangi dan menjaga satu sama lain.
Makna Mendalam dari Homaka ngone-ngone, homaka hayanga
Ungkapan Homaka ngone-ngone, homaka hayanga yang diucapkan oleh pria Togutil dalam video viral tersebut memiliki makna yang sangat dalam.
Secara harfiah, kalimat ini bisa diterjemahkan sebagai saling menyayangi dan menjaga satu sama lain. Namun, pesan yang terkandung di dalamnya jauh lebih luas.
Baca juga:
Ungkapan ini mencerminkan prinsip hidup yang sangat penting bagi masyarakat Togutil: pentingnya rasa saling peduli dan menghormati antar sesama manusia, tanpa memandang latar belakang, asal-usul, atau perbedaan lainnya.
Dalam kehidupan yang serba sederhana dan terisolasi di hutan, prinsip ini menjadi pengingat bahwa kemanusiaan harus tetap dijaga, apapun kondisinya.
Homaka ngone-ngone, homaka hayanga mengajak setiap orang untuk tidak hanya peduli terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap kesejahteraan orang lain, membangun hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang.
Keunikan Suku Togutil di Maluku Utara
Suku Togutil dikenal sebagai masyarakat yang hidup secara nomaden di kawasan hutan-hutan di Maluku Utara, terutama di Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Utara, dan Tidore Kepulauan.
Mereka mendiami daerah-daerah terpencil seperti Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, dan Buli, yang berada dalam kawasan Taman Nasional Aketajawe-Lolobata.
Baca juga:
Menurut sejarah, suku ini lebih dikenal dengan nama Togutil yang diperkenalkan oleh etnografer Belanda J. Platenkamp. Kata “Togutil” berasal dari Bahasa Tobelo, "O’Tau Gutili", yang berarti "rumah obat".
Namun, masyarakat Togutil lebih memilih menyebut diri mereka O'Hongana Manyawa, yang artinya "orang yang tinggal di dalam hutan". Sebaliknya, orang Tobelo yang tinggal di pesisir menyebut diri mereka O'Hoberera Manyawa, atau "orang yang tinggal di luar hutan".
Kehidupan Suku Togutil yang Sederhana dan Mandiri
Kehidupan Suku Togutil sangat bergantung pada alam. Mereka mengandalkan hutan sebagai sumber kehidupan, dengan kegiatan utama seperti berburu babi dan rusa, memukul sagu, serta mencari ikan di sungai.
Selain itu, mereka juga berkebun dengan menanam tanaman seperti pisang, ketela, dan pepaya, meskipun kebun mereka tidak dikelola secara intensif karena pola hidup nomaden mereka.
Rumah mereka umumnya terbuat dari kayu dan bambu, dengan atap dari daun palem. Rumah tersebut tidak berdinding dan terletak di atas panggung untuk menghindari genangan air.
Baca juga:
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Vs Myanmar di Piala AFF 2024
Kehidupan mereka yang sangat sederhana ini membuat mereka jarang berinteraksi dengan dunia luar, tetapi di balik kesederhanaan itu, Suku Togutil memiliki nilai-nilai luhur yang kuat, seperti pentingnya rasa kemanusiaan dan saling menghargai.
Struktur Sosial dan Kepemimpinan Suku Togutil
Suku Togutil memiliki struktur sosial yang kuat, dengan kepala kelompok yang dikenal dengan sebutan Dimono.
Dimono adalah seorang lelaki senior yang dihormati karena kebijaksanaannya, pengalaman hidup, dan pengetahuannya tentang hukum adat yang berlaku dalam komunitas mereka.
Selain Dimono, mereka juga mengenal tokoh yang disebut Kapitan, seorang pemimpin perang yang berfungsi untuk memimpin jika terjadi serangan dari musuh.
Sub-Suku Togutil dan Penyebarannya
Suku Togutil terbagi menjadi beberapa sub-suku yang mendiami berbagai wilayah di Maluku Utara. Sub-suku tersebut antara lain Modole yang tinggal di Halmahera Timur dan Halmahera Tengah, Boeng yang ada di Halmahera Utara dan bagian lain dari Halmahera Timur dan Tengah, serta Pagu yang juga terdapat di Halmahera Utara.
Sub-suku Hoku, yang dikenal juga dengan nama Canga, kini dianggap sudah punah, kemungkinan besar akibat proses asimilasi dengan orang Halefuru yang memiliki dialek serupa.
Baca juga:
Pesan Bijak dari Suku Togutil
Keberadaan Suku Togutil yang terisolasi di hutan-hutan Maluku Utara memberikan kita pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga hubungan antarmanusia.
Meskipun hidup terpisah dari dunia luar, mereka tetap mengingatkan kita akan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, seperti saling menghargai dan menjaga satu sama lain.
Pesan yang disampaikan oleh pria Togutil dalam video viral tersebut menggambarkan betapa pentingnya mempererat hubungan antar sesama, meskipun datang dari latar belakang yang berbeda.
Suku Togutil adalah kelompok etnis yang hidup sederhana namun kaya akan nilai-nilai kemanusiaan. Kehidupan mereka yang nomaden di hutan-hutan Maluku Utara tetap bertahan meski perkembangan zaman terus maju.
Melalui video viral dan pesan-pesan bijak yang mereka sampaikan, Suku Togutil berhasil mengingatkan kita semua tentang pentingnya saling menghargai dan menjaga hubungan antar sesama.
Bagikan
ImanK
Berita Terkait
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Mau Rampok Uang Negara

Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara

Viral Warga Isi Bensin Diduga Bercampur Air di Kebon Nanas, Begini Tanggapan Pertamina

Viral Video Prabowo Diputar di Bioskop, Kini Sudah Tidak Tayang di Solo

Video Capaian Program Prabowo Tayang Di Bioskop, Istana Tegaskan Tidak Langgar Aturan

Penonton Disuguhi Video Program Prabowo Sebelum Nontong Film Bioskop, Netizen Pro dan Kontra

Kembali Viral di Media Sosial! ini Lirik Lagu 'Waiting For You' dari Jay Chou

Menteri Kehutanan Minta Maaf ke Prabowo, Akui Diajak Main Domino Saat Keluar dari Toilet

Cara Ubah Foto Jadi Action Figure Keren dengan Google Gemini, Lengkap dengan Tips dan Contoh Prompt!

Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
