Mengenal Empat Tokoh Disematkan di Penghargaan Baru Festival Film Indonesia 2021

ADA hal berbeda dari perayaan Festival Film Indonesia (FFI) 2021. Komite FFI menambah empat kategori anyar pada penghargaan khusus, meliputi Kritik Film, Film Terfavorit, Aktor Terfavorit, dan Aktris Terfavorit pilihan penonton.

Penonton bisa menentukan masing-masing film, aktor, dan aktris favorit dengan memilih secara daring melalui situs resmi FFI mulai 1 September-31 Oktober 2021.

Baca Juga:

Apa Saja Perbedaan Gundala Versi Klasik Versus Film Joko Anwar?

Pada penentuan pemenang dari empat kategori tersebut, Komite FFI bekerja sama dengan KAFEIN, asosiasi profesional terdiri dari akademisi dan pengkaji film.

Pemenang kategori Film Terfavorit akan beroleh Penghargaan Djamaludin Malik, peraih angka tertinggi pada kategori Kritik Film akan mendapat Penghargaan Tanete Pong Masak, pemenang kategori Aktris Terfavorit akan beroleh Penghargaan Chitra Dewi, dan peraih Aktor Terfavorit akan meraih Penghargaan Bambang Irawan.

Namun, siapa empat tokoh disematkan pada kategori terbaru penghargaan khusus FFI 2021? Berikut empat sosok di balik nama penghargaan baru tersebut.

1. Djamaludin Malik

Djamaludin Malik salah satu tokoh berjasa di dalam sejarah penyelenggaran Festival Film Indonesia. Selain menggagas dan membiayai pelaksanaan FFI tahun 1955 silam, ia juga selalu berusaha mengangkat harkat dan martabat dunia perfilman Indonesia di tingkat internasional.

Semasa hidupnya, Djamaludin telah memproduksi 59 film, dan film terakhirnya Menjusuri Djedjak Berdarah mendapat penghargaan tata sinematografi terbaik pada Pekan Apresiasi Film Nasional 1967.

Pemenang kategori Film Terfavorit pilihan penonton FFI 2021 akan beroleh Penghargaan Djamaludin Malik, tokoh berjasa di dunia film Indonesia.

2. Tanete Pong Masak

Bagi pemenang karya Kritik Film pilihan penonton pada FFI 2021 akan mendapat piala Tanete Pong Masak. Siapa tokoh tersebut?

Tanete Pong Masak seorang cendekiawan film asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Lulusan Sastra Inggris Universitas Hasanuddin tersebut kemudian melanjutkan studi dari Universite de Franche-Comte, Besancon, kemudian Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHHES), Paris, dengan tesis berjudul Le cinema Indonesia (1926-1967). Isinya begitu signifikan sampai akhirnya dibukukan menjadi Sinema Pada Masa Soekarno diterbitkan FFTV IKJ Press.

Baca juga:

Di Belakang Layar Film Dokumenter Eksperimental Kantata Takwa

Hasil penelitiannya sangat berperngaruh karena menjadi satu dari sedikit literatur membahas gelora dan politik perfilman Indonesia sebelum masa Orde Baru.

3. Chitra Dewi

Penghargaan Aktris Terfavorit pilihan penonton disematkan nama aktris legendaris, Chitra Dewi. Perempuan bernama lengkap Roro Patma Dewi Tjitrohadikusumo memulai kariernya sebagai seorang aktris dalam film Tamu Agung (1955). Namanya melejit setelah bermain di Tiga Dara (1956), salah satu film populer garapan Usmar Ismail.

Tidak puas sebagai aktris saja, di akhir tahun 1960-an, ia mendirikan perusahaan film bernama Chitra Dewi Film Production dan sempat duduk di bangku sutradara. Berkat itu, namanya dikenal sebagai satu dari empat sutradara perempuan Indonesia hingga 1998. Sepanjang masa kejayaannya, Chitra sudah bermain di lebih dari 80 film bahkan memenangnkan Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik FFI 1979.

4. Bambang Irawan

Aktor senior kelahiran Kendal, 5 Februari 1932, tersebut telah memerankan banyak karakter dari berbagai judul film. Namun, satu paling terkenal tentu saja ketika Bambang Irawan membintangi film laris Perfini Tiga Dara (1956).

Serupa dengan Chitra Dewi, ia juga merintis perusahaan film dikenal bernama PT Agora (Arena Gotongrojong Artis) bersama Hardjo Muljo. Sejak itu, Bambang aktif menyutradarai dan memainkan film-film produksinya. Dari 1963 sampai 1975, PT Agora menghasilkan 21 film.

Sementara, Bambang telah tampil di lebih dari 70 film. Pengabdiannya di dunia film menginspirasi insan perfilman sehingga namanya disematkan pada kategori Aktor Terfavorit pilihan penonton. (sam)

Baca juga:

Nostalgia Nonton Bioskop Sebelum Pandemi, Sampai Rela Bolos!