Mengenal Kesulitan Keuangan Milenial dan Tips Mengatasinya


Kesulitan keuangan milenial dan cara mengatasinya (Foto: Unsplash/Muhammad Daudy)
SETIAP generasi tentu memiliki tantangan dan kesulitan dalam keuangan, sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi. Tak terkecuali generasi milenial.
Seperti yang dikutip dari laman Yahoo Finance, ada tujuh kesulitan keuangan yang umumnya terjadi pada generasi milenial. Pertama yakni krisis keuangan dan turunnya upah.
Baca Juga:

Milenial tak hanya mengalami satu, namun dua krisis keuangan, resesi hebat di tahun 2008, dan penurunan ekonomi yang dipicu oleh COVID-19.
Dengan jumlah penutupan bisnis serta PHK yang belum pernah terjadi sebelumnya, pada tahun 2020 banyak milenial yang kehilangan pekerjaan. Tak hanya itu, banyak juga milenial yang dipekerjakan dengan upah lebih rendah dan keamanan kerja yang buruk.
Sementara itu, krisis keuangan di tahun 2008 pun mempersulit generasi secara keseluruhan, untuk mengumpulkan jumlah tabungan yang layak.
Solusinya, apabila kamu membutuhkan kegiatan sampingan diluar pekerjaanmu saat ini, cobalah gunakan pasar online. Kamu bisa memposting layanan untuk bisnis yang jangkauannya di seluruh dunia.
Selain itu, kamu pun bisa menghasilkan uang sampingan, dengan cara menyewakan ruang yang tidak terpakai di rumah kamu, atau mendapatkan hadiah ketika kamu berbelanja online.
Kesulitan keuangan yang kedua bagi milenial yakni masih melunasi pinjaman pendidikan, karena tidak semua orang punya uang yang cukup. Biaya pendidikan milenial telah naik 25% dalam dekade terakhir, dan beberapa lulusan menyesali pengeluarannya.
Baca Juga:
Milenial, Yuk Wujudkan Komitmen Literasi Finansial Indonesia

Menurut laporan educationdata.org, menunjukan bahwa utang pinjaman pendidikan mencapai hampir USD1 triliun (Rp14.260 triliun) di tahun 2020. Kemudian, menurut survei Morning Consult, lebih dari seperempat milenial mengatakan perguruan tinggi tidak sebanding dengan hutang.
Pastikan untuk memeriksa apakah kamu telah memenuhi syarat untuk rencana pembayaran, yang didorong oleh pendapatan atau keringanan melakukan pinjaman publik. Apabila tidak, pertimbangkan untuk membiayai atau menggabungkan hutangmu menjadi pinjaman konsolidasi.
Kemudian kesulitan keuangan yang ketiga yakni banyaknya hutang dan tabungan yang menipis. Milenial cenderung memprioritaskan untuk melunasi utang daripada menabung.
Menurut Survei Insider dan Morning Consult, dua pertiga dari milenial, memiliki rekening tabungan. Namun 57 persen mengatakan, bahwa tabungan mereka kurang dari USD5 ribu (Rp71 juta).
Penting bagi milenial menyimpan sedikit dana untuk keadaan darurat. Seperti halnya untuk tagihan rumah sakit yang besar, atau PHK yang tidak terduga. Sebaiknya, kamu pertimbangkan untuk beralih ke kartu kredit dengan suku bunga rendah, atau bunga rendah pinjaman pribadi untuk membuat beban utangmu lebih mudah dikelola.
Baca Juga:
Cara Mempersiapkan Dana Darurat Selama COVID-19 Menurut Perencana Keuangan

Kesulitan keuangan milenial yang keempat yakni tidak memiliki sama sekali tabungan pensiun. Sulit bagi minelia untuk menabung emas bertahun-tahun, ketika semasa muda memiliki banyak jenis hutang untuk dilunasi, dari mulai pinjaman untuk biaya pendidikan atau pembayaran hipotek.
Menurut Survei Insider dan Morning Consult menemukan bahwa lebih dari setengah milenial, tidak memiliki rekening tabungan pensiun. Penelitian itu pun menunjukan, bahwa generasi milenial cenderung terjun ke dalam kehidupan mereka, dibanding untuk tabungan pensiun. Hal itu berbeda dengan generasi yang lebih tua.
Solusinya, kamu bisa berbicara dengan perencana keuangan, atau menggunakan layanan perencanaan keuangan online bila kamu membutuhkan lebih banyak bantuan.
Kesulitan keuangan yang kelima, yaitu sedikitnya stok di pasar saham. Dikutip dari CNBC, 1 dari 5 milenial tidak memiliki akun investasi.
Kebanyakan milenial berpikir mereka tidak mampu untuk mulai berinvestasi di pasar saham, dan mereka kehilangan waktu bertahun-tahun dengan menunggu. Mereka bisa menempatkan penghasilannya untuk pensiun, tabungan darurat, atau mengurangi hutang pinjaman pendidikan mereka.
Kamu tidak perlu menghabiskan banyak uang dengan aplikasi yang membuarkan kamu mengeluarkan sedikitnya USD1 (Rp14.260) per bulan. Bila kamu khawatir tentang kurangnya pengalaman di pasar saham, ada banyak ahli dan penasihat diluar sana yang bisa membuat kamu mendapatkan uang saat kamu tidur.
Baca Juga:
Tips Oki Setiana Dewi Agar Perempuan Mandiri Secara Finansial

Kemudian, kesulitan keuangan milenial yang keenam ialah rumah dan cara membelinya. Milenial mengambil hipotek yang lebih besar dan membayar uang muka yang lebih kecil, untuk menebus harga rumah yang lebih tinggi.
Analisi dari Federal Reserve Bank of St. Louis menunjukkan, bahwa milenial memiliki kekayaan 34 persen lebih sedikit dari yang diharapkan. Milenial tidak mampu membeli rumah, karena mereka dibebani dengan hutang dan tidak cukup membangun kekayaan.
Apabila kamu berpikir untuk membeli rumah pertamamu. Pastikan kamu berbelanja untuk suku bunga hipotek terbaik, sebelum memutuskan salah satunya.
Apabila kamu telah memiliki rumah dan mengalami kesulitan melakukan pembayaran. Pertimbangkan kembali pembiayaan pada tingkat yang lebih rendah.
Kesulitan keuangan ketujuh bagi milenial yaitu nilai kredit di bawah rata-rata. Menurut laporan Experian 2020, milenial tertinggal dibanding generasi yang lebih tua, dengan skor kredit rata-rata 674.
Kemudian, Bankrate pun menemukan, bahwa sekitar sepertiga dari milenium ditolak mendapatkan kredit pada tahun 2020. Hal itu lantaran mereka dianggap sebagai peminjam berisiko. Karena mereka cenderung berpenghasilan rendah dan tidak memiliki banyak riwayat kredit.
Skor kredit yang lebih rendah dari rata-rata pun tidak membantu. Karena, pemberi pinjaman memeriksanya ketika kamu melakukan pinjaman dan kartu kredit untuk menentukan keandalanmu.
Langkah pertama untuk mendapatkan skor kredit kamu ialah dengan memeriksa secara teratur. Ada sejumlah layanan online, yang memungkinkan kamu memantau apa yang memengaruhi skor kamu. Dapat memberi kamu sejumlah rekomendasi produk, yang dipersonalisasi untuk membantu meningkatkannya. (Ryn)
Baca juga:
3 Sektor Ekonomi di Dunia yang Paling Parah Terpengaruh COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Ramalan Zodiak Hari Ini, 7 September 2025: Percintaan dan Keuangan, Bikin Pusing?

Ramalan Zodiak Hari Ini, 5 September 2025: Masalah Percintaan dan Keuangan Mengintai

Ramalan Zodiak Hari Ini, 2 September 2025: Cinta, Karier, dan Keuangan

Ramalan Zodiak Hari Ini 1 September 2025: Keuangan dan Asmara, Bikin Pusing!

Ramalan Zodiak Hari Ini, 28 Agustus 2025: Keuangan dan Percintaan yang Perlu Diwaspadai

Ramalan Zodiak Hari Ini 25 Agustus 2025: Karier dan Keuangan, Apa Kabar?

Ramalan Zodiak Hari Ini 24 Agustus 2025: Asmara dan Keuangan, Ada Masalah?

Ramalan Zodiak Hari Ini, 21 Agustus 2025: Asmara dan Keuangan, Aman?

Ramalan Zodiak Hari Ini 19 Agustus 2025: Keuangan dan Kariermu Gimana?

Ramalan Zodiak Hari Ini 11 Agustus 2025: Cek Keuangan, Cinta, dan Keberuntungan
