Mengapa Telur dan Kelinci Berhubungan Erat dengan Paskah?


Banyak tradisi Paskah yang dilakukan sekarang tidak merujuk Alkitab. (Foto: Pexels/George Dolgikh)
DALAM agama Kristen, Paskah menjadi perayaan penting karena umat Kristen percaya Yesus bangkit pada hari tersebut. Alkitab mengatakan bahwa Kristus mati di kayu salib pada Jumat Agung.
Setelah itu, Yesus dibangkitkan dan hidup kembali pada hari Minggu. Peristiwa ini disebut Paskah. Banyak orang Kristen biasanya menghabiskan waktu di gereja untuk merayakan hari ini atau berkumpul dengan teman dan keluarga.
Berbicara tentang Paskah, banyak tradisi Paskah yang dilakukan tidak merujuk Alkitab. Antara lain penggunaan elemen paskah seperti telur dan kelinci. Mengapa kedua elemen ini digunakan?
“Paskah adalah hari raya keagamaan, tetapi beberapa kebiasaannya seperti telur Paskah, kemungkinan besar terkait dengan tradisi pagan,” tulis laman History.com.
Baca juga:

Telur menjadi simbol kuno yang melambangkan kehidupan baru. Dari sudut pandang Kristen, telur Paskah dikatakan mewakili kebangkitan dan kebangkitan Yesus dari kubur.
Mendekorasi telur untuk Paskah adalah tradisi yang sudah ada setidaknya sejak abad ke-13. Telur merupakan makanan yang dilarang selama masa Pra-Paskah sehingga orang akan melukis dan menghiasnya untuk menandai berakhirnya masa penebusan dosa dan puasa, kemudian memakannya pada hari Paskah sebagai perayaan.
Kebiasaan ini berkembang ke berbagai negeri mayoritas Kristen. Salah satunya di Amerika Serikat. Ada perlombaan mendorong telur Paskah di Gedung Putih.
Perlombaan tersebut menantang anak-anak untuk mendorong telur rebus yang dihias di halaman Gedung Putih. Ini acara tahunan yang diadakan pada hari Senin setelah Paskah.
Menggelindingkan telur di Gedung Putih berlangsung kali pertama pada 1878 ketika Rutherford B. Hayes menjadi presiden. Peristiwa tersebut tidak memiliki makna religius meskipun beberapa orang menganggap penggulingan telur sebagai simbol dari batu yang menghalangi kubur Yesus digulingkan, yang mengarah pada kebangkitannya.
Baca juga:

Lantas, dari mana asal Kelinci Paskah? Alkitab tidak mencatat makhluk bertelinga panjang tersebut.
Namun, kelinci Paskah telah menjadi simbol yang menonjol dari hari raya terpenting Kekristenan. Mula penggunaan kelinci Paskah tidak jelas, tetapi kelinci yang dikenal sebagai prokreator yang subur adalah simbol kuno kesuburan dan kehidupan baru.
Kelinci Paskah pertama kali tiba di Amerika pada 1700-an dari imigran Jerman yang menetap di Pennsylvania. Mereka membawa tradisi kelinci Paskah yang disebut "Osterhase" atau "Oschter Haws".
Legenda mengatakan bahwa Kelinci Paskah menghias dan menyembunyikan telur untuk anak-anak yang baik. Inilah mengapa tradisi berburu telur Paskah sebagai bagian dari perayaan ini. (vca)
Baca juga:
Pesan Kamis Putih, Kardinal Ajak Umat Selalu Mengasihi dan Bersyukur
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Prabowo Subianto Serukan Perdamaian dan Harmoni di Hari Paskah 2025

Makna Perayaan Paskah, Umat Krisitiani Harus Peduli pada yang Lemah dan Jadi Penabur Di Tengah Kegelapan

Jakarta Lengang Sistem Ganjil Genap Ditiadakan saat Libur Nasional Hari Paskah

Suka Cita Umat Katolik Saksikan Visualisasi Tablo Jalan Salib di Gereja St Matius Penginjil

Visualisasi Jalan Salib di Gereja Katolik Santo Matius Penginjil Tangerang Selatan

Gereja Katedral Disterilisasi Tim Penjinak Bom dan K-9, Umat Tak Perlu Khawatir saat Ibadah Jumat Agung

Lirik Lagu 'Tuhan Selalu Menolongku' dari Clarisa Dewi untuk Jumat Agung

Ibadah Paskah, Polresta Surakarta Jaga Gereja 24 Jam

Lirik Lagu Rohani 'Jumat yang Agung di Bukit Golgota', Ajak Pendengar Renungi Makna Pengorbanan

Tri Hari Suci, Katedral Jakarta Siapkan 4.517 Kursi untuk Umat Setiap Misa
