Mengapa Rasialisme Masih Terjadi di Sekitar Kita?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 08 Juni 2020
Mengapa Rasialisme Masih Terjadi di Sekitar Kita?

Pola pikir dapat menjadi faktor terjadinya tindakan rasis. (Foto: Stand up for human rights)

Ukuran:
14
Audio:

AS tengah dilanda kerusuhan besar karena kasus George Floyd sebagai korban rasialisme dan ketidakadilan sosial. Tidak hanya di negara maju saja, perbuatan rasis juga masih sering ditemukan dalam kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Lalu, apa yang membuat rasialisme terjadi?

Melansir laman ADL, rasialisme adalah kepercayaan bahwa ras tertentu lebih unggul atau lebih rendah daripada ras lain. Rasialisme biasanya muncul karena sifat sosial dan moral seseorang yang sebelumnya ditentukan oleh karakteristik biologis bawaan. Segala prasangka, diskriminasi, dan penentangan terhadap seseorang dari ras berbeda juga menjadi faktor munculnya rasialisme.

Baca juga:

BTS Sumbang Rp14 Miliar untuk Kampanye Black Lives Matter

Bentuk rasialisme tidak hanya sikap benci, intimidasi, atau kekerasan. Seseorang dapat dikatakan rasis lewat cemohan, bullying, atau dengan menyingkirkan orang lain dari aktivitas golongan tertentu hanya karena melihat fisik dan asal daerahnya. Melansir laman Hellosehat, terdapat lima tahapan yang dialami seseorang saat berbuat rasis.

1. Muncul rasa tidak aman

Mereka merasa tidak memiliki identitas. (Foto: Vox)

Salah satu penyebab rasialisme adalah rasa insecure atau hilangnya identitas. Ketika seseorang tidak memiliki identitas, biasanya mereka akan mencari kelompok yang mempunyai kesamaan dengan dirinya. Kesamaan tersebut bisa berupa ras, warna kulit, hingga suku.

Berada di dalam kelompok seperti itu membuat seseorang mendapatkan rasa aman. Mereka tidak kesepian dan merasa lebih lengkap serta memiliki tempat dalam masyarakat.

2. Memusuhi golongan lain

Adanya kekuatan yang ditanam dalam golongan tersebut. (Foto: Time Magazine)

Setelah memiliki identitas diri, kini mereka memiliki identitas kelompok. Siapa sangka, identitas kelompok juga dapat memunculkan permusuhan karena setiap golongan ingin membuat dirinya lebih kuat.

Perbedaan kecil saja bisa memantik masalah antar-ras, agama, dan sebagainya. Semua itu tergantung bagaimana cara berpikir seseorang dalam kelompok.

3. Hilangnya rasa menghargai orang lain

Belajar menghargai orang lain. (Foto: Diocese of St. Petersburg)

Rasa tidak aman menjadi penyebab seseorang sulit menghargai orang lain. Biasanya, seseorang dalam sebuah kelompok mungkin berperilaku baik dengan sesama anggotanya. Di saat yang bersamaan, mereka juga bisa dengan mudah menghakimi orang dari golongan lain. Saat berhadapan dengan orang lain, mereka hanya melihat perbedaan yang ada.

Baca juga:

Dukung Kesetaraan Ras, Michael Jordan Sumbang Rp1,4 Triliun

4. Stereotip

Stereotip biasanya datang dari pengalaman seseorang. (Foto: ADL)

Stereotip biasanya ditimbulkan berdasarkan pengalaman buruk seseorang. Bisa jadi mereka menganggap seseorang dari golongan tertentu memiliki sifat yang sama dengan yang lainnya.

Hal ini membuat apapun yang dilakukan orang tersebut akan selalu salah dan dicap buruk. Persepsi seperti ini harus dihilangkan karena akan memiliki dampak jangka panjang.

5. Pelampiasan pada golongan lain

Sadari bahwa setiap orang berbeda. (Foto: Open Shelf)

Ini merupakan tahap akhir yang paling berbahaya dari rasialisme. Berbagai emosi terpendam dan membuat rasialisme berkumpul pada dirimu. Tanpa disadari, seseorang sebenarnya merasa memiliki kekurangan, tapi mereka melampiasakannya dengan membenci orang lain dari etnis yang berbeda.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari sikap rasialisme. Belajarlah untuk menyadari bahwa setiap orang diciptakan berbeda. Jika mindset seperti ini ditanamkan, maka kamu tidak akan terjebak dalam stereotip.

Apabila kamu sudah terjebak dalam stereotip, ubahlah sedikit demi sedikit. Belajar untuk melihat atau menanggapi seseorang dengan cara yang lebih baik.

Selain itu, coba posisikan dirimu dalam posisi mereka, kira-kira apa yang kamu rasakan? (and)

Baca juga:

Jeff Bezos Dukung Penuh Black Lives Matter

#Rasis #Rasisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Olahraga
Antonio Rudiger Jadi Korban Rasisme di Piala Dunia Antarklub, FIFA Bakal Tindak Tegas Bek Pachuca
Antonio Rudiger jadi korban rasisme di Piala Dunia Antarklub. FIFA pun akan menindak tegas bek Pachuca, Gustavo Cabral.
Soffi Amira - Rabu, 25 Juni 2025
Antonio Rudiger Jadi Korban Rasisme di Piala Dunia Antarklub, FIFA Bakal Tindak Tegas Bek Pachuca
Olahraga
Antonio Rudiger Kena Rasis di Piala Dunia Antarklub, FIFA Selidiki Bek Pachuca
Antonio Rudiger kena rasis saat lawan Pachuca di Piala Dunia Antarklub. FIFA pun langsung menyelidiki kasus tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 24 Juni 2025
Antonio Rudiger Kena Rasis di Piala Dunia Antarklub, FIFA Selidiki Bek Pachuca
Olahraga
Bek Real Madrid Antonio Rudiger Dapat Pelecehan Rasial Vs Pachuca, Xabi Alonso: Tidak Ada Toleransi, Harus Ditindak
Antonio Rudiger terlihat marah setelah beradu argumen dengan pemain Pachuca, Gustavo Cabral, tak lama setelah peluit akhir berbunyi.
Frengky Aruan - Senin, 23 Juni 2025
Bek Real Madrid Antonio Rudiger Dapat Pelecehan Rasial Vs Pachuca, Xabi Alonso: Tidak Ada Toleransi, Harus Ditindak
Olahraga
Pemain PSG Diduga Jadi Korban Rasisme, Arsenal Segera Lakukan Penyelidikan
Pemain PSG diduga jadi korban rasisme. Arsenal pun segera melakukan penyelidikan.
Soffi Amira - Jumat, 02 Mei 2025
Pemain PSG Diduga Jadi Korban Rasisme, Arsenal Segera Lakukan Penyelidikan
Olahraga
Wesley Fofana Jadi Korban Rasis saat Laga Arsenal vs Chelsea, Pelaku Bakal Ditindak
Wesley Fofana jadi korban rasis saat laga Arsenal vs Chelsea. Pelaku pun bakal ditindak.
Soffi Amira - Selasa, 18 Maret 2025
Wesley Fofana Jadi Korban Rasis saat Laga Arsenal vs Chelsea, Pelaku Bakal Ditindak
Olahraga
Sesalkan Komentar Rasis terhadap Pemain Chelsea Trevoh Chalobah, Kevin Diks Tegaskan Cedera yang Dialami karena Kesalahan Sendiri
Kevin Diks tampak menyesalkan komentar rasis netizen terhadap pemain Chelsea Trevoh Chalobah terkait cedera yang dialami
Frengky Aruan - Jumat, 07 Maret 2025
Sesalkan Komentar Rasis terhadap Pemain Chelsea Trevoh Chalobah, Kevin Diks Tegaskan Cedera yang Dialami karena Kesalahan Sendiri
Olahraga
Abdoulaye Doucoure Jadi Korban Rasisme usai Laga Everton vs Liverpool
Abdoulaye Doucoure jadi korban rasisme usai laga Everton vs Liverpool. Kedua klub pun mengecam aksi tersebut dan meminta kepolisian menyelidikinya.
Soffi Amira - Jumat, 14 Februari 2025
Abdoulaye Doucoure Jadi Korban Rasisme usai Laga Everton vs Liverpool
Olahraga
Dewa United FC Sayangkan Tindakan Rasisme ke Alta Ballah saat Dijamu Persib
Dewa United FC dalam laga ini berhasil menang dengan skor 2-0 sekaligus memberi kekalahan perdana bagi Persib
Frengky Aruan - Senin, 20 Januari 2025
Dewa United FC Sayangkan Tindakan Rasisme ke Alta Ballah saat Dijamu Persib
Olahraga
Vini Jr Jadi Korban Rasisme Lagi, Pelaku Masih di Bawah Umur
Vini Jr jadi korban rasisme lagi. Kali ini, pelakunya adalah anak di bawah umur.
Soffi Amira - Sabtu, 30 November 2024
Vini Jr Jadi Korban Rasisme Lagi, Pelaku Masih di Bawah Umur
Olahraga
Hina Thomas Partey, Fans Arsenal Dilarang Hadiri Pertandingan selama 3 Tahun
Hina Thomas Partey di media sosial, fans Arsenal dilarang menghadiri semua pertandingan selama tiga tahun.
Soffi Amira - Rabu, 27 November 2024
Hina Thomas Partey, Fans Arsenal Dilarang Hadiri Pertandingan selama 3 Tahun
Bagikan