Menengok Segala Hal tentang Batak di Museum TB Silalahi

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 14 September 2015
Menengok Segala Hal tentang Batak di Museum TB Silalahi

Museum Foto TB Silalahi (Foto: museumku.wordpres.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Budaya - Replika-replika menjadi pengingat pengunjung bahwa ada bentuk asli, yang masih berada di luar museum, bahkan di luar tanah Batak. Di museum ini, peninggalan sejarah, budaya, dan peradaban suku Batak zaman dulu hingga saat ini diperlihatkan. Semua itu, bentuk asli dari replika, tersebar di berbagai negara termasuk di belahan Eropa seperti Jerman, Belanda maupun Inggris.

Adalah seorang Letnan Jenderal (Purn) Tiupan Bernhard Silalahi yang menggagas pendirian museum ini. Museum TB Silalahi menjadi bagian dari TB Silalahi Center, yayasan nonprofit yang didirikan TB Silalahi beserta keluarga. Yayasan ini didirikan dengan tujuan untuk melestarikan budaya Batak dan membentuk karakter masyarakat Batak, terutama generasi muda, serta tempat mengembangkan ide-ide untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat Batak di segala bidang.

"Museum ini bukanlah Museum TB Silalahi dalam arti untuk kepentingan diri pribadinya tapi Museum Batak milik seluruh orang Batak untuk kepentingan seluruh masyarakat etnis Batak yang dapat memperlihatkan sejarah, budaya, dan jadi diri mereka," demikian dilansir kebudayaanindonesia.net.

Museum Batak dibangun besar dan megah. Desain museum bertaraf internasional menggunakan motif "gorga" yang sangat familiar dengan kebudayaan Batak. Pada bagian eksterior, menampilkan Patung Raja Batak sedang memegang tongkat "Tunggal Panaluan" setinggi 7 meter, di atas landasan atau alas setinggi kurang-lebih 2 meter. Sejumlah replika pahatan Batak dibuat menyerupai bentuk patung asli. Patung-patung itu juga menghiasi ruangan dalam museum menjadikan pengunjung lebih dekat dengan nuansa Batak.

TB Silalahi berharap Museum Batak ini dapat menjadi sumber referensi, juga oleh peneliti atau penikmat seni-budaya dari luar negeri, baik lembaga maupun individu. Museum ini sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah bernilai tinggi dari kebudayaan Batak yang sebagian besar koleksinya kini berada di Balanda, Jerman, Inggris, bahkan di Swiss.

Museum Batak juga menyimpan peninggalan-peninggalan etnografi seperti tunggal panaluan, ulos, pustaha, dan berbagai perhiasan. Bagi Anda yang ingin mengetahui segala macam tentang Batak bisa mengunjungi museum ini, di Jalan Pagar Baru No 88, Balige-Tobasa, Sumatera Utara.

 

Baca Juga:

Parade Budaya Sail Tomini 2015 di Sulawesi Penuh Warna-Warni

Data Kurang Akurat, Pemerintah Lakukan Survei Kebudayaan 2015

Ragam Karnaval Budaya di Nusantara

#Suku Batak #Museum TB Silalahi #Museum Seni Dan Budaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Tradisi
Filosofi dan Makna Mendalam Rumah Adat Bolon Asal Sumatra Utara
Rumah adat Bolon memiliki nilai-nilai filosofis dan simbolik yang mendalam yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Batak.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 15 Desember 2024
Filosofi dan Makna Mendalam Rumah Adat Bolon Asal Sumatra Utara
Tradisi
Mangain, Tradisi Pemberian Marga Batak untuk Pasutri Baru
Mangain merupakan bagian tradisi dari masyarakat suku Batak yang dilakukan untuk mengangkat seorang anak dengan memberikan marga.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 11 Desember 2024
Mangain, Tradisi Pemberian Marga Batak untuk Pasutri Baru
Bagikan