Sains

Memantau Tingkat Kesehatan dari Produksi Keringat

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 15 September 2022
Memantau Tingkat Kesehatan dari Produksi Keringat

Ada beberapa metode medis beserta prakteknya yang digunakan untuk memantau keringat, seperti cystic fibrosis dan pemantauan kadar alkohol. (Foto: Unsplash/Hans Reniers)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TUBUHMU ibarat 'mesin' yang bekerja tanpa henti. Saat membaca artikel ini, banyak reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Dari menghasilkan energi sampai memproses limbah. Semua proses itu berfungsi menjaga kamu tetap sehat. Selama proses berlangsung, tubuh melepaskan sinyal yang mengindikasikan tingkat kesehatan.

Wearable technology dapat mengungkapkan beberapa sinyal tersebut, seperti detak jantung atau siklus tidur. Banyak petunjuk yang lebih penting tentang kesehatan tubuh terlihat jelas dalam darah. Masalahnya, banyak orang tidak suka ditusuk jarum untuk diambil darahnya. Tanyakan saja pada penderita diabetes yang harus menusuk jarinya berkali-kali dalam sehari.

Kabar baiknya, ada alternatif selain mencari petunjuk dari darah. Keringat berasal dari air di dalam darah. Demikian menurut jurnalis sains, Sarah Everts, penulis buku The Joy of Sweat: The Strange Science of Perspiration.

Karena keringat lebih mudah didapat daripada darah, para peneliti bertanya, apakah itu bisa menjadi cara untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang kesehatan.

Ada beberapa metode medis beserta prakteknya yang digunakan untuk memantau keringat, seperti cystic fibrosis dan pemantauan kadar alkohol.

Baca juga:

Supernatural, Aplikasi VR Penghasil Keringat

keringat untuk kesehatan
Kadar klorida yang tinggi dalam keringat adalah gejala cystic fibrosis (CF), kelainan bawaan yang membuat anak-anak sakit dan fungsi normal sel-sel di paru-parunya terganggu (Foto: Unsplash/Shashank Shekhar)

Kadar klorida yang tinggi dalam keringat adalah gejala cystic fibrosis (CF), kelainan bawaan yang membuat anak-anak sakit dan fungsi normal sel-sel di paru-parunya terganggu. Pada akhir 1950-an, tes klorida keringat menjadi bagian prosedur untuk diagnosis bayi dengan CF. Tes ini dianggap sebagai standar acuan hingga saat ini.

Pengujian klorida keringat dilakukan John Rogers, PhD, seorang profesor di Sekolah Teknik McCormick di Universitas Northwestern, AS. Dia telah mengembangkan stiker keringat. Stiker tersebut dapat berubah warna dan memiliki saluran, katup, dan reservoir kecil yang ketika menempel di permukaan kulit dapat menangkap dan menyimpan keringat. Ini membuatnya lebih mudah dikumpulkan dan dianalisis.

Dalam penelitian terbaru, Rogers dan timnya menunjukkan seberapa baik perangkat ini bekerja untuk mendiagnosis CF pada anak-anak.

Tes lain yang umum dilakukan dengan sampel keringat adalah pemantauan kadar alkohol. Ada hubungan kuat antara kadar alkohol dalam darah dan jumlah yang ditemukan dalam keringat.

Mulai tahun 2003, apa yang dikenal sebagai SCRAM CAM (Continuous Alcohol Monitoring) dibuat untuk membantu polisi dan pengadilan untuk memantau alkohol pada pengendara yang mabuk dan pelaku kekerasan dalam rumah tangga.

Baca juga:

Banyak Berkeringat Bukan Indikator Jumlah Kalori Terbakar

memantau keringat untuk lihat tingkat kesehatan
Keringat mungkin menawarkan sekilas apa yang bisa terjadi di dalam tubuh, tapi tidak selalu mencerminkan kenyataan. (Foto: Freepik/Drazen Zigic)

Masih ada beberapa hal yang dapat diindikasikan dalam pemantauan keringat. Di dunia dengan perangkat pemantauan keringat yang lebih canggih, seseorang secara teoritis dapat:

1) Mengukur stres melalui produksi kortisol. Sebuah penelitian menunjukkan adanya kemungkinan mendeteksi kortisol melalui patch yang dapat dipakai. Namun, pekerjaan ini masih dalam tahap awal dan belum digunakan untuk penilaian klinis yang berarti.

2) Memberi tahu tahu para peminum sudah waktunya untuk pulang. Penelitian menunjukkan bahwa patch fleksibel (yang kemungkinan jauh lebih nyaman daripada SCRAM CAM) dapat mendeteksi etanol dalam aliran darah. Jadi, bayangkan mengenakan tambalan kecil yang mengirimkan pemberitahuan push ke ponsel jika kamu telah minum terlalu banyak saat happy hour.

3) Memberi tahu pelatih bahwa seorang atlet perlu istirahat. Bayangkan sebuah patch penyerap pada kulit yang mengumpulkan informasi tentang tingkat laktat, kemudian langsung mengirimkan hasil ke layar komputer pelatih di sideline, memberi tahu mereka bahwa sudah waktunya untuk pergantian pemain.

4) Menyelamatkan penderita diabetes dari begitu banyak tusukan jarum suntik. Studi awal lainnya menunjukkan bahwa teknologi non-invasif seperti perban yang dapat dipakai berpotensi mengukur glukosa melalui keringat. Baru-baru ini, peneliti Ohio State University menciptakan 'kalung pintar' yang dapat memantau kadar glukosa pemakainya. Hasilnya menunjukkan sensor akan bekerja untuk memantau bahan kimia penting lainnya dalam keringat.

Namun, sains dan teknologi untuk melakukan hal-hal ini belum ada. Ada juga bukti yang bertentangan untuk membuktikan apakah memantau keringat menjadi cara andalan untuk melacak hal-hal membuat kita penasaran.

Masalah lainnya adalah keringat mungkin menawarkan sekilas tentang apa yang bisa terjadi di dalam tubuh, tapi itu tidak selalu mencerminkan kenyataan dengan sempurna. Misalnya berbicara tentang atlet dan olahraga. Kadar laktat dalam darah menunjukkan seberapa keras otot bekerja. Tetapi tindakan berkeringat itu sendiri juga menghasilkan laktat.

Itu berarti seseorang yang berolahraga keras mungkin berkeringat lebih banyak dan menghasilkan kadar laktat yang lebih tinggi dalam keringatnya. Tetapi laktat ekstra itu mungkin tidak secara akurat menunjukkan kelelahan atau aktivitas otot.

Meskipun mendapatkan pengetahuan tentang susunan kimiawi keringatmu selama berolahraga akan berguna, datanya mungkin tidak terlalu membantu jika kamu memiliki tingkat produksi keringat yang tinggi. (aru)

Baca juga:

Cara Atasi Keringat Berlebih di Ketiak

#Keringat #Kesehatan #Teknologi #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Fun
OPPO Reno 15 Muncul di Geekbench, Spesifikasinya Kini Mulai Terungkap!
OPPO Reno 15 kini sudah muncul di Geekbench. Spesifikasinya bahkan mulai terungkap.
Soffi Amira - 3 menit lalu
OPPO Reno 15 Muncul di Geekbench, Spesifikasinya Kini Mulai Terungkap!
Fun
Siap Rilis di Indonesia, OPPO Find X9 Series Jadi HP Flagship Pertama yang Bawa Dimensity 9500 dan Baterai Terbesar di Kelasnya!
OPPO Find X9 Series jadi HP flagship pertama yang pakai Dimensity 9500. Lalu, HP ini membawa baterai terbesar di kelasnya.
Soffi Amira - 59 menit lalu
Siap Rilis di Indonesia, OPPO Find X9 Series Jadi HP Flagship Pertama yang Bawa Dimensity 9500 dan Baterai Terbesar di Kelasnya!
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Fun
Redmi Siap Rilis HP dengan Baterai 9.000mAh, Pakai Chipset Dimensity 8500
Redmi siap merilis HP dengan baterai berkapasitas 9.000mAh. HP ini akan rilis pada Desember atau Januari.
Soffi Amira - Sabtu, 01 November 2025
Redmi Siap Rilis HP dengan Baterai 9.000mAh, Pakai Chipset Dimensity 8500
Fun
Era Baru Fotografi Mobile: OPPO Find X9 Series Andalkan AI Relight dan Kamera Hasselblad
OPPO Find X9 Series mulai andalkan AI Relight dan kamera Hasselbald. OPPO memulai era baru fotografi mobile.
Soffi Amira - Jumat, 31 Oktober 2025
Era Baru Fotografi Mobile: OPPO Find X9 Series Andalkan AI Relight dan Kamera Hasselblad
Fun
OPPO Find N6 Bakal Jadi HP Lipat Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 6
OPPO Find N6 akan menjadi HP lipat pertama yang menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite 6.
Soffi Amira - Jumat, 31 Oktober 2025
OPPO Find N6 Bakal Jadi HP Lipat Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 6
Fun
OPPO Find X9 Series Segera Rilis di Indonesia, Sudah Bisa Dipesan dari Sekarang!
OPPO Find X9 Series segera meluncur di Indonesia. Kini, konsumen sudah bisa melakukan pre-order hingga 10 November 2025.
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
OPPO Find X9 Series Segera Rilis di Indonesia, Sudah Bisa Dipesan dari Sekarang!
Fun
Bocoran Huawei Mate 70 Air: Bawa RAM Jumbo dan Daya Tahan Baterai Lebih Lama
Huawei Mate 70 Air kabarnya akan rilis November 2025. HP ini membawa RAM jumbo dengan daya tahan baterai yang lebih lama.
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Bocoran Huawei Mate 70 Air: Bawa RAM Jumbo dan Daya Tahan Baterai Lebih Lama
Fun
Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
Samsung Galaxy S25 Plus terbakar usai mengalami overheating. Pemilik HP tersebut pun mengalami luka bakar ringan.
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
Fun
Baterai OPPO Find X9 Pro Kalahkan iPhone 17 Pro, Kuat Diajak Main Game hingga Streaming!
Baterai OPPO Find X9 Pro kalahkan iPhone 17 Pro. HP tersebut bisa digunakan untuk bermain game hingga streaming di media sosial.
Soffi Amira - Rabu, 29 Oktober 2025
Baterai OPPO Find X9 Pro Kalahkan iPhone 17 Pro, Kuat Diajak Main Game hingga Streaming!
Bagikan