Meghan Markle Diculik, Pangeran Harry Tidak Panik. Kok Bisa?

MENJADI anggota keluarga Kerajaan Inggris berarti harus siap dengan risiko keamanan yang membahayakan diri. Itu lah sebabnya semua anggota keluarga harus dilatih dengan pasukan keamanan khusus.

Tidak terkecuali Meghan Markle yang sebentar lagi menjadi bagian dari keluarga Kerajaan Inggris. Beda dengan Kate Middleton yang dilatih setelah menikah, Meghan justru harus menjalani pelatihan sebelum menikah.

Isu keamanan yang merebak membuatnya harus mengikuti pelatihan menghadapi teror sebelum pesta pernikahan dilangsungkan. Pelatihan diberikan resimen elit angkatan darat Special Air Service Inggris selama dua hari.

Layaknya sebuah film, pelatihan bersama tentara itu memiliki sebuah skenario. Skenario terburuknya adalah tentara beramunisi itu harus menyelamatkan calon pengantin perempuan.

Amunisi asli digunakan agar Meghan mengenali suara senjata api saat ia menghadapi ancaman penculikan. Dia juga dilatih keterampilan bertahan hidup di luar ruang, untuk berjaga-jaga jika ia dihadapkan pada skenario hidup atau mati.

Selama pelatihan Markle diajari agar dapat berkomunikasi dengan baik dengan penculik ketimbang berusaha mati-matian melarikan diri. Mantan Petugas Intelijen Angkatan Darat Senior, Gerarl Moor, mengatakan kepada Harper’s Bazaar, Markle mungkin saja bergulat dengan persoalan fisik dan psikis saat penculikan terjadi.

Semua anggota keluarga kerajaan Inggris pernah mengikuti pelatihan serupa, kecuali Ratu Elizabeth. Ibunda Pangeran Harry, Lady Di, juga menjalani pelatihan keamanan sebelum menikah dengan Pangeran Charles.

Malah, sempat ada tragedi kecil lantaran rambutnya terkena percikan api setelah granat yang dilempar meledak. Pangeran Harry dan Markle sempat mendapat teror berupa pesan rasis yang dibarengi bubuk putih. Namun, bubuk putih itu belakangan diketahui tidak berbahaya.

Duh, ngeri juga. Semoga ke depan pasangan ini tidak mendapat teror dari siapa pun ya. (*)

Baca juga berita hiburan terbaru di sini.