Mayoritas Penyebab Kecelakaan Bus Transjakarta Berdasarkan Analisis Polisi
Bus TransJakarta melintas di Jalan Sudirman, Jakarta. (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/KT).
Merahputih.com - Rentetan kecelakaan bus Transjakarta menjadi sorotan publik. Karena, tak kurang dari satu bulan, lebih dari dua kecelakaan terjadi di DKI Jakarta. Paling baru, kecelakaan Transjakarta di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan. Insiden itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Hal itu membuat Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melakukan analisis penyebab utama kecelakaan bus Transjakarta.
"Hasil analisis terhadap beberapa kecelakaan yang terjadi dan melibatkan bus Transjakarta, sebagian besar karena human error atau kesalahan dari driver (pengemudi)," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Rabu (8/12).
Baca Juga:
Serikat Pekerja Transportasi Tanggapi Bus TransJakarta Sering Kecelakaan
Sejumlah kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi menunjukkan manajemen SDM di perusahaan transportasi tersebut melemah. Akibat yang ditimbulkan dari kecelakaan tersebut juga terbilang fatal.
"Ada prosedur keamanan yang kurang ketat pengawasannya dan mereka tidak melaksanakan dengan baik," terangnya.
Sambodo akan mengagendakan pertemuan dengan pihak PT TransJakarta untuk membahas perihal rentetan kecelakaan yang terjadi belakangan ini.
Sambodo berharap agar kecelakaan lalu lintas dapat diminimalkan dan TransJakarta bisa lebih aman dan nyaman bagi masyarakat khususnya DKI Jakarta.
Setidaknya tahun 2022 harus lebih baik, lebih hebat dan lebih ketat pengawasannya dibanding tahun 2021.
"Karena TransJakarta merupakan public transport yang jadi kebanggaan Jakarta, ikon Jakarta. Harusnya bisa lebih safety, lebih aman," pungkas Sambodo.
Baca Juga:
Siap-siap Direksi TransJakarta Diduga Nonton Hiburan Belly Dance Terima Sanksi
Sementara, Manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menghentikan operasi (grounded) terhadap 229 unit bus dari dua operator yang mengalami rentetan kecelakaan pada pekan lalu.
Direktur Utama Transjakarta Mochammad Yana merinci pemberhentian operasi dilakukan kepada 119 unit armada dari Steady Safe dan 110 unit dari Mayasari Bhakti.
"Ketika ada kecelakaan, maka kami melakukan pemberhentian terhadap dua operator yang mengalami kecelakaan. Total ada 229 unit yang kami grounded," kata Yana saat Rapat Kerja bersama Komisi B DPRD DKI di Jakarta, Senin (6/12).
Yana menjelaskan, selama pemberhentian operasi, para operator mengaudit dan pengecekan terhadap seluruh armada mulai dari sistem pengereman, kemudi (steering), mesin, transmisi, dan aspek lainnya pada sektor teknis.
Baca Juga:
Sopir TransJakarta Tabrak Pos Polisi Jadi Tersangka, Terancam 1 Tahun Penjara
Selain itu, pengecekan juga dilakukan terhadap kesehatan fisik dan mental seluruh pengemudi.
TransJakarta juga telah bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengaudit secara keseluruhan meliputi kondisi jalan dan rute, kondisi pengemudi dan berkendara, perawatan dan pemeliharaan armada, serta pembenahan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pesepeda Meninggal Tertabrak Bus Listrik Transjakarta, Pemprov DKI: Kami Kawal Penanganannya
Transjakarta Sampaikan Duka atas Meninggalnya Pejabat SKK Migas Akibat Kecelakaan
Pejabat SKK Migas Hudi Dananjoyo Meninggal Dunia Usai Terlibat Kecelakaan di Sudirman
Transjakarta Tangkap 3 Pelaku Copet setelah Perayaan Natal di GBK
Operasional TransJakarta BW9 Kota Tua - PIK Dihentikan, Ini Rute Penggantinya
Marak Penipuan Lowongan Pekerjaan, Transjakarta: Proses Rekrutmen Tidak Dipungut Biaya
Halte Tanjung Duren Diperluas untuk Optimalisasi Ruang, Akomodasi Keluhan Penumpang
Ada Kegiatan Jakarta Penuh Warna, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan
Imbas Gangguan MRT Jakarta, Transjakarta Langsung Tambah Armada
Pohon Tumbang di Senayan, Transjakarta tak Layani Rute Masjid Agung - ASEAN Arah Kota