Masyarakat Tionghoa Gelar Vaksinasi COVID-19 untuk Warga Bandung


Vaksinasi COVID-19 untuk lansia di Kota Bandung. (Foto: MP/Iman Ha)
MerahPutih.com - Pandemi virus corona menumbuhkan semangat kolaborasi di masyarakat. Di Bandung, komunitas warga keturunan Tionghoa lantas berhimpun dalam sebuah wadah bernama Masyarakat Tionghoa Peduli.
Komunitas ini telah menggelar berbagai bakti sosial selama pandemi COVID-19. Yang terbaru adalah, kerja sama dengan Pemkot Bandung dan Rumah Sakit Kebonjati dalam melakukan bakti sosial vaksinasi massal bagi 3.000 lansia di Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), Jalan Nana Rohana, Kota Bandung, Senin (15/2).
Pada kegiatan ini pula, komunitas Tionghoa menerjunkan tim relawan vaksinator guna mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
Baca Juga:
Ketua Yayasan Dana Sosial Priangan Herman Wijaya mengungkapkan, sejak awal pandemi yayasan-yayasan Tionghoa di Kota Bandung yang tergabung menjadi sebuah komunitas Tionghoa berkomitmen membantu pemerintah dalam melawan COVID-19.
Mereka telah menggelar 600 lebih kegiatan bakti sosial untuk membantu masyarakat terdampak pandemi. Ketika ada program vaksinasi, pihaknya berkomitmen mendukungnya guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Menurut Herman, vaksinasi massal tersebut tidak hanya menyasar lansia dari kalangan komunitas Tionghoa, namun untuk seluruh lansia di Kota Bandung.
"Kami berharap dengan terlaksana vaksinasi massal dapat segera mempercepat memutus rantai COVID-19," harapnya.
Sejak Maret 2020 lalu, ia menuturkan, pihaknya telah melakukan lebih 600 kali menyalurkan bantuan yang juga menyasar masyarakat umum di luar komunitas Tionghoa.
“Di awal pandemi 12 bulan lalu kita melihat keadaan sangat parah. Termasuk warga yang terdampak oleh pandemi. Kita kerja sama dengan TNI, Polri maupun Pemerintah Kota Bandung,” ucap Herman Wijaya.

Hampir setiap pekannya, Masyarakat Peduli Tionghoa menyelenggarakan beragam kegiatan bakti sosial atau pun pemberian bantuan. Terutama saat awal-awal pandemi yang memberikan dampak secara signifikan.
Saat ini, Masyarakat Tionghoa Peduli rutin memberikan bantuan berupa sembako. Selebihnya, Masyarakat Tionghoa Peduli juga memberikan bantuan berupa kebutuhan yang berkaitan dengan keperluan medis atau kesehatan.
“Ditambah berbagai vitamin, APD buat tenaga medis juga petugas di lapangan baik TNI atau Polri. Apalagi saat di awal-awal itu, APD sangat langka. Kita legkapi masker, sarung tangan dan segala macam agar mereka tidak rentan terpapar,” ujarnya.
Selain masyarakat umum dan petugas, Herman mengungkapkan, bantuan Masyarakat Tionghoa Peduli juga menyasar sejumlah pondok pesantren yang mengurus anak yatim.
“Kemudian ke pesantren-pesantren yang memang menampung anak yatim sehingga mereka tidak bisa pulang. Kita mengerti yang dihadapi mereka berat sekali bebannya," tuturnya.
Perlu diketahui, Masyarakat Tionghoa Peduli merupakan gabungan dari enam komunitas Tionghoa. Baik itu berbentuk yayasan, paguyuban dan organisasi berbasis keturunan Tionghoa lainnya.
Herman mengakui, masyarakat Tionghoa juga tak luput terkena dampak pandemi COVID-19. Khususnya di bidang ekonomi.
Beberapa di antaranya pun terpaksa mengambil beragam langkah sulit untuk bisa bertahan dan memulai kembali bangkit.
“Banyak dari paguyuban dan yayasan-yayasan ini ekonominya susah. Pekerjaan kurang dan ada yang terpaksa harus PHK karyawannya,” ungkapnya.
Meski begitu, Herman beserta Masyarakat Tionghoa Peduli sudah berkomitmen bahwa kolaborasi merupakan langkah ampuh untuk penanganan terhadap COVID-19. Harapannya, langkah Masyarakat Tionghoa Peduli bisa menginspirasi pihak lainnya untuk bersama-sama melawan COVID-19.
“Ini mudah-mudahan bisa jadi contoh komunitas swasta lainnya membantu pemerintah. Mudah-mudahan COVID-19 cepat berlalu dan ekonomi kembali,” harap Herman.
Baca Juga:
Demi Pariwisata, 2 Juta Warga Bali Harus Sudah Divaksin di Tengah Tahun
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengapresiasi kegiatan vaksinasi COVID-19 yang akan berlangsung mulai hingga 19 Maret 2021 mendatang. Khususnya terhadap komunitas Tionghoa yang senantiasa membantu pemerintah dalam menangani pandemi selama 12 bulan ini.
Oded mengakui, selama ini komunitas Tionghoa selalu membantu masyarakat yang terdampak pandemi melalui kegiatan bakti sosial.
"Mang Oded menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh komunitas terutama YDSP. Tentu saja saya berharap, tim relawan ini akan membantu menghadapi COVID-19 sampai tuntas di Kota Bandung," harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, pada tahap dua ini, sudah ada 32 ribu penerima vaksin COVID-19 di Kota Bandung, 16 ribu di antaranya yaitu lansia. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Menkes Pastikan Peserta Vaksinasi Gotong Royong Tak Dikenakan Biaya
Bagikan
Berita Terkait
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Polisi Bantah Tembak Gas Air Mata ke Unisba, Dalihnya Tertiup Angin Masuk Kampus

Warga Bandung Catat! Ini 6 Titik Evakuasi Jika Terjadi Gempa Dahsyat Sesar lembang

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Bangunan Liar Tanpa Izin Ganggu Operasional Whoosh, KCIC Lakukan Penertiban

Rayakan 20 Tahun “Berdiri Teman”, Closehead Hadirkan Semangat Baru dengan Pulangnya Aido

Viral Ada Pembagian Bir di Ajang Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Panggil Komunitas Pelari

Modus Sindikat Jual Bayi ke Singapura: Dipul di Bandung, Transit Pontianak Urus Dokumen

Sindikat Jual Bayi Bandung Iming-imingi Korban Uang Adopsi Rp 10 Juta
