Masyarakat Takut Polisi Main Ancam Saat Penegakan Larangan Mudik

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 22 April 2020
Masyarakat Takut Polisi Main Ancam Saat Penegakan Larangan Mudik

Mudik lebaran menjadi tradisi tahunan saat penumpang kapal di pelabuhan laut Biak.(ANTARA Papua/HO-Pelni)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Pengamat Transportasi Edison Siahaan mengkritik langkah Kepolisian yang mengancam bakal meminta kendaraan pribadi berputar balik dan penindakan saat larangan mudik diberlakukan. Apalagi sampai berujung penindakan hukum.

"Tolong polisi jangan bikin masyarakat semakin takut dengan ancaman seperti itu. Aturan larangan mudik aja belum ada kok polisi sudah mau ancam," kata Edison kepada Merahputih.com di Jakarta, Rabu (22/4).

Baca Juga

Presiden Jokowi Resmi Larang Warga Mudik

Koordinator Indonesia Traffic Watch ini menilai larangan mudik baru sebatas wacana atau keinginan pemerintah. Belum berupa keputusan tetap yang memiliki landasan hukum dan peraturan.

"Polisi jangan terlalu majulah apalagi ancam akan ini akan itu kalau ada bandel tetap mudik. Sampai hari ini belum ada aturan yang resmi tentang larangan mudik, yang ada hanya imbauan," jelas Edison.

Agar upaya program larangan mudik itu efektif, sebaiknya tak hanya sebatas imbauan, tetapi harus disertai dengan aturan yang jelas. Tentu saja tak melanggar UU yang ada. "Serta ada sanksi yang dapat diterapkan agar tidak terjadi kekacauan dalam implementasinya;" sebut Edison.

Tentu pemerintah juga harus mempersiapkan konsekuensi atas larangan itu seperti para pengemudi travel, jasa angkutan dan pemilik usaha yang bakal terdampak larangan mudik.

"Paling penting menjamin tersedianya kebutuhan bahan pokok agar jang sampai terjadi gejolak sosial. Serta pelaksanaanya harus disertai koordinasi baik antar instansi dan pengawasan yang ketat," pungkas Edison.

Warga melintas di dekat spanduk seruan untuk menunda mudik menjelang puasa dan Lebaran di Jalan Sudirman, Serang, Banten, Kamis (9/4). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Sementara, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyebut pemeriksaan dan penyekatan kendaraan akan dilakukan di 19 titik pos pengamanan terpadu Operasi Ketupat 2020 tersebar di wilayah Jabodetabek.

Kendaraan pribadi, kendaraan umum baik roda empat maupun roda dua dilarang mengangkut penumpang keluar wilayah Jabodetabek. Hal ini tentunya guna mencegah warga pergi mudik sesuai larangan pemerintah.

"Kita akan melaksanakan pemeriksaan dan penyekatan. Apa itu pembatasan, pemeriksaan, dan penyekatan? Larangan mudik ini hanya berlaku bagi angkutan penumpang baik pribadi ataupun umum termasuk juga sepeda motor," ujarnya.

Dirinya menjelaskan kalau kendaraan angkutan barang, logistik, dan kebutuhan pokok yang masih diperbolehkan masuk dan keluar wilayah Jabodetabek.

Polisi juga tidak membatasi mobilitas masyarakat yang masuk dan keluar Jakarta dari arah Depok, Tangerang, dan Bekasi. Pihaknya juga masih membahas pembatasan mobilitas kendaraan yang masuk wilayah Jabodetabek dari arah Jawa Barat dan Banten.

Baca Juga

Pemerintah Larang Mudik, BPIP: Ini Untuk Selamatkan Orang yang Kita Cintai

Artinya, orang Bekasi masih bisa ke Jakarta, pekerja-pekerja dari Bintaro, Serpong misalnya masih bisa ke Jakarta. Termasuk juga dari Depok masih bisa ke Jakarta dan sebaliknya dari Jakarta juga masih bisa ke Depok, Bekasi dan sebagainya.

"Mekanismenya nanti akan dibahas lagi dengan Polda perbatasan Jawa Barat dan Banten (izin masyarakat yang akan masuk wilayah Jabodetabek)," kata dia. (Knu)

#Mudik #Mudik Lebaran #Pasien Corona #Virus Corona #Penyakit Corona #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan