Massa Simpatisan Machfud-Mujiaman Terobos Masuk Halaman KPU Surabaya


Massa simpatisan pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman tampak memadati depan gedung KPU Surabaya, Jalan Aditiya Warman. Foto: MP/Budi Lentera
MerahPutih.com - Massa simpatisan dari delapan partai pendukung bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU), tampak memadati depan gedung KPU Surabaya, Jalan Aditiya Warman.
Namun, saat Paslon Machfud-Mujiaman masuk ke halaman KPU, massa tiba tiba ikut bergerak masuk, meski halaman KPU sudah penuh.
Baca Juga
Wakil Ketua DPR Khawatir Proses Pendaftaran Cakada Berpotensi jadi Penyebaran COVID-19
Satgas internal tim Machfud-Mujiaman coba berusaha menghadang. Namun mereka kualahan, dan massa berhasil masuk halaman. Tak ayal, di halaman KPU begitu berdesakan.
"Massa pendukung tolong yang sabar, jangan ikut masuk ke kantor KPU Surabaya," teriak salah satu petugas penjaga, (6/9).

Massa simpatisan memang begitu banyak. Sebab, pasangan Machfud-Mujiaman memang didukung koalisi besar. Ada partai PKB, Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, Nasdem, PAN, dan PPP,.
Sebelum tiba di KPU Surabaya, Machfud-Mujiaman berziarah ke makam Sunan Bungkul, sekaligus salat Ashar berjamaah. Setelah itu, rombongan berangkat menuju Sutos yang berjarak sekitar 300 meter dari kantor KPU Surabaya.
Berbagai perwakilan elemen masyarakat turut hadir memberikan doa dan dukungan, mulai komunitas perempuan, dunia usaha, milenial, dan seniman. Serta beberapa perwakilan dari pengurus partai, fraksi, dan kader delapan parpol pengusung Machfud-Mujiaman.
Di sepanjang jalan menuju KPU Surabaya, duet Machfud-Mujiaman hanya melambaikan tangan saat disambut antusias massa pendukung. Tidak bicara sekalipun.

Sementara, salah satu ketua tim pemenangan Machfud-Mujiaman, yang mengatasnamakan Tim Suramadu, H Rohim, berjanji akan mengawal hingga proses pilkada berlangsung.
Baca Juga
Daftar ke KPU, Calon Penantang Gibran Naik Kuda Hitam dan Dikawal Ribuan Pendukung
"Kami akan mengawal proses pemilihan secara langsung mulai dari pencoblosan, dan pengawalan surat suara hingga penghitungan di KPU untuk menghindari kemungkinan adanya kecurangan-kecurangan dalam proses demokrasi," ujarnya singkat. (Budi Lentera/Surabaya)
Bagikan
A. Haris Budiawan/Budi Lentera
Berita Terkait
Belum Ada Penantang Eri-Armuji di Pilkada Surabaya
