Masih Belum Punya Pacar? Jangan Sedih! Kualitas Berikut Hanya Dimiliki Si Jomlo

KETIKA bertemu kerabat dan ia bertanya "Gandengannya mana?" Pertanyaan semacam itu membuat kuping para jomlo terasa panas. Belum lagi jika melihat kawan-kawan asyik bermesraan, entah di media sosial atau kehidupan nyata. Apalagi tiap mendapat undangan pernikahan dari teman dekat.

Rasanya ingin buru-buru menanggalkan status single dan bertemu pujaan hati. Bayangan romantisme dengan pasangan pun membuat kita semakin nelangsa ingin memiliki pasangan.

Eits! Jangan sedih. Faktanya status singlemu tak selalu buruk loh. Ada berbagai hal menyenangkan yang bisa kamu dapatkan ketika masih menyandang status single. Apa sajakah itu? Berikut hal positif menjadi jomlo:

1. Mampu Mengandalkan Diri Sendiri di Berbagai Situasi

"Sayang, kamu bisa telepon perusahaan tv kabel ngga?" demikian ucapan yang mungkin dilontarkan oleh perempuan pada pasangannya. Ketika seseorang memiiki kekasih, mereka cenderung mendiskusikan segala hal dengan pasangan bahkan di situasi sederhana sekalipun.

Sementara jomlo jauh lebih mandiri. Ketika kamu lajang, kamu akan menjadi satu-satunya responden dalam situasi apapun. Kamu diharuskan mampu memberikan kenyamanan, dorongan, dukungan, dan keberanian dirimu sendiri.

2. Kamu bisa Menemukan Harga Dirimu Sesungguhnya

Jika keamanan dan kebahagiaan emosionalmu berasal dari sumber eksternal seperti pekerjaan, teman, atau pasangan maka kebahagiaan yang kam dapatkan hanyalah kebahagiaan kondisional. Itu akan menghilang seiring perubahan kondisi.

Harga diri yang otentik sepenuhnya diproduksi dan dipertahankan oleh diri sendiri. Kepercayaan dan penghargaan akan diri sendiri jauh lebih kokoh dan tidak mudah terguncang.

Selama melajang, kebahagiaanmu terasa murni. Hal-hal yang berkaitan dengan karaktermu seperti kecerdasan, kasih sayang, kreativitas, dan imajinasi lebih bisa memberi kebahagiaan yang hakiki.

3. Kamu Bisa Membuka Hatimu Seluas Mungkin

Ketika memiliki pasangan, hati dan perhatianmu tercurahkan seutuhnya untuk kekasih. Kemungkinan orang yang paling sering kamu ajak bicara dan menghabiskan waktu adalah pasangan. Sebaliknya, ketika sendiri kamu bisa membagikan energi, pengalaman, dan waktu secara lebih luas dan semangat.

Kedekatan emosional yang dimiliki untuk pasangan pun bisa dikembangkan untuk keluarga, orang tua, sahabat, aau kolega. Kamu juga bisa mendedikasikan hasratmu ke kreativitas, pekerjaan seni, atau pelayanan umum.

Kita perlu terhubung dengan orang lain karena memenuhi kebutuhan universal membuat kita seolah memiliki tujuan. Investasikan energi, kreativitas, dan hatimu untuk hal yang lebih luas.

4. Kamu Bisa Mendapatkan Sisi Terbaikmu

Saat sendiri kamu memiliki waktu di dunia untuk mengejar sisi spiritual, kreativitas, emosional, sosial dan keprofesionalismeanmu. Terobosan dan lompatan terbesar dialami hanya ketika kau memberi diri sendiri ruang dan waktu untuk menjelajahi pikiran, ingatan, dan realitas.

Pertumbuhan spiritual dan emosional pun biasanya terjadi melalui praktik refleksi diri yang konsisten melalui perjalanan panjang yang dilakukan sendiri, membuat jurnal, atau sekedar duduk dan mendengarkan musik.

Karya terhebat juga biasanya terjadi dalam kesendirian saat kamu jauh dari hiruk pikuk dan mendengarkan suara batinmu sendiri.

5. Kamu Punya Kuasa Penuh Atas Waktumu

Kamu tidak perlu makan siang atau makan malam dengan si dia. Kamu juga tak perlu ikut resepsi pernikahan atas undangan pasanganmu. Kamu hanya bersosialisasi dimana dan kapanpun sesuai keinginanmu sendiri. Kamu bisa makan kapanpun dimanapun tanpa harus bernegosiasi mau makan dimana dengan pasangan.

Kamu benar-benar memiliki kuasa penuh atas waktumu sendiri. Kamu bisa berolahraga, bekerja, makan. tidur, membaca, menonton film. jalan-jalan atau bersosialisasi sesuai kehendak hatimu. (avia)