Masih Dianggap Aib, Kini Masyarakat Disabilitas di Sampang Sulit Dapatkan Dokumen Resmi

Jurnalis MagangJurnalis Magang - Sabtu, 02 Oktober 2021
Masih Dianggap Aib, Kini Masyarakat Disabilitas di Sampang Sulit Dapatkan Dokumen Resmi

Pendataan penduduk untuk penyandang disabilitas. (Foto : Unsplash/ Scott Graham)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BEBERAPA orang beranggapan memiliki suatu kekurangan memalukan. Begitu juga yang dialami oleh Fadhilah. Perempuan 26 tahun ini merupakan seorang penyandang disabilitas fisik.

Fadilah yang berasal dari desa Pulau Mandangin, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang ini tidak berani untuk keluar rumah bahkan untuk bertemu orang lain. Sehari-harinya perempuan yang akrab disapa Dilah ini hanya berdiam diri di rumah dan hanya berinteraksi dengan keluarganya.

Seperti yang dikutip Kamibijak dari maduraindepth.com, Murti (45) sang ibu dari Dilah mengatakan dulu Dilah sering mendapatkan ejekan yang dilontarkan oleh teman-temannya saat ia di luar rumah.

Baca Juga :

Kemensos Nyatakan Pemenuhan Hak Pendidikan Penyandang Disabilitas Rendah

Hingga kini, Dilah belum memiliki akta kelahiran dan KTP elektronik. Ia hanya tercatat di Kartu Keluarga (KK) saja. Namun, Murti sudah melakukan cara agar Dilah ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sampang untuk perekaman KTP elektronik. Namun ajakan Murti ditolak oleh Dilah karena ia masih takut untuk bertemu orang banyak.

Sang ibu ingin Dilah segera memiliki dokumen kependudukan resmi agar haknya dapat terpenuhi seperti layaknya warga pada umumnya. “Sampai pernah bertanya ke perangkat desa soal perekaman KTP elektronik. Kata petugasnya harus perekaman KTP di Sampang, karena desa belum ada fasilitasnya,” tutur Murti.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Zainal Muttaqin, ia mengakui bahwa sebagian masyarakat di Madura masih menganggap disabilitas, khususnya disabilitas mental, sebagai aib yang harus disembunyikan. Hal itu yang menyulitkan petugas saat hendak melakukan pendataan terhadap penyandang disabilitas.

Sedangkan menurut Munawi selaku Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Sampang mengaku mengalami kendala mendata karena akses jalan dan transportasi.

Menanggapi keluhan tentang pendataan, Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sampang Edi Subinto mengaku sudah meluncurkan program ‘Rela Berkorban’ (Reaksi Layanan Adminduk Bersama Kelompok ODGJ Rentan Bencana atau Non Bencana). Program tersebut adalah pelayanan jemput dari rumah ke rumah kelompok rentan, seperti lansia, penyandang disabilitas dan korban bencana. (nmi)

Baca Juga :

Kemensos: Kegiatan HUT LPDS Ke-33 Hilangkan Stigma Negatif Kaum Disabilitas

#Difabel
Bagikan
Ditulis Oleh

Jurnalis Magang

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Anung Tegaskan Ingin Jadikan Jakarta sebagai Destinasi Olahraga Internasional hingga Difabel
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, ingin menjadikan Jakarta sebagai destinasi olahraga internasional hingga difabel.
Soffi Amira - Sabtu, 19 April 2025
Pramono Anung Tegaskan Ingin Jadikan Jakarta sebagai Destinasi Olahraga Internasional hingga Difabel
Olahraga
Raih 10 Emas, Indonesia Juara Umum Para Badminton Internasional 2024
Kemenangan tim Indonesia dibuka Ganda Campuran SL 3 – SU 5, Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila yang pada babak final bertemu dengan pasangan Indonesia lainnya, Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah.
Wisnu Cipto - Senin, 23 September 2024
Raih 10 Emas, Indonesia Juara Umum Para Badminton Internasional 2024
Indonesia
KPU Tampung Desakan Jadikan Difabel Petugas KPPS Pilkada
"PPDI mendorong KPU untuk membuat regulasi yang mengatur setidaknya terdapat satu orang petugas KPPS dengan disabilitas di setiap desa/kelurahan."
Wisnu Cipto - Kamis, 18 Juli 2024
KPU Tampung Desakan Jadikan Difabel Petugas KPPS Pilkada
Indonesia
2 Orang Difabel Bakal Ikut Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana
Dua difabel tersebut berlatar pendidikan sarjana kedokteran dan sarjana pendidikan yang memiliki kompetensi di bidang teknologi dan informasi.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 25 Februari 2024
2 Orang Difabel Bakal Ikut Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana
Travel
Pemerintah Kulon Progo Hadirkan Program Wisata Ramah Difabel ‘Laku Wirasa’
Laku Wirasa merupakan akronim dari Layanan Kulon Progo Wisata Ramah Disabilitas.
Andreas Pranatalta - Selasa, 31 Oktober 2023
Pemerintah Kulon Progo Hadirkan Program Wisata Ramah Difabel ‘Laku Wirasa’
Fun
Putri Ariani Bikin Simon Cowell Kehabisan Kata-kata dan Lolos Ke Babak Final AGT
Putri Ariani masuk babak final AGT 2023
Febrian Adi - Kamis, 07 September 2023
Putri Ariani Bikin Simon Cowell Kehabisan Kata-kata dan Lolos Ke Babak Final AGT
Indonesia
Pemprov Libatkan Difabel dalam Penghijauan Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menambah kawasan hijau di seluruh wilayah melibatkan berbagai pihak.
Zulfikar Sy - Jumat, 16 Juni 2023
Pemprov Libatkan Difabel dalam Penghijauan Jakarta
Fashion
Bangkit dari Keterpurukan, Kisah Inspiratif Nikki Hind Desainer Tunanetra Australia
Seseorang dapat mencapai apa pun dalam hidup selama tahu cara bagaimana menggunakan kelebihannya
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 09 Mei 2023
Bangkit dari Keterpurukan, Kisah Inspiratif Nikki Hind Desainer Tunanetra Australia
Fun
Yuk, Belajar Jenis dan Etika Berinteraksi dengan Teman Disabilitas
Ada etika berinteraksi yang berbeda pula, tergantung pada jenis disabilitasnya.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 17 Desember 2022
Yuk, Belajar Jenis dan Etika Berinteraksi dengan Teman Disabilitas
Fun
Mindfulness dan Inklusivitas Johnson and Johnson Beri Ruang Bagi Tiap Individu
Setiap orang, terlepas dari kekurangannya, tetap memiliki kesempatan untuk berkarya sesuai kemampuan mereka.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 16 Desember 2022
Mindfulness dan Inklusivitas Johnson and Johnson Beri Ruang Bagi Tiap Individu
Bagikan