Martin Scorsese Kritik Layanan Streaming Film dengan Algoritmanya
 P Suryo R - Kamis, 25 Februari 2021
P Suryo R - Kamis, 25 Februari 2021 
                Martin Scorses ungkapkan ketidaksukaannya pada layanan streaming film. (Foto: Full Circle Cinema)
LAYANAN streaming telah membuat pengalaman menonton film tetap hidup selama masa pandemi karena menawarkan alternatif yang aman sementara bioskop tutup. Namun, sutradara film Martin Scorsese malihat platform semacam itu bukan sebagai dewa penyelamat industri film.
Dalam sebuah esai untuk majalah Harper, dia memperingatkan bahwa sinema sedang "direndahkan ... dikesampingkan dan diredupkan" dengan memasukkannya di bawah payung istilah "konten".
Baca Juga:
Jennifer Garner dan Mark Ruffalo Reunian dalam Film 'The Adam Project'
 
Dia secara khusus mengkritik kurangnya kurasi pada platform streaming. Menurutnya, sistem algoritma yang memberikan rekomendasi berdasarkan kebiasaan menonton individu atau kolektif, merusak bentuk seni dan "memperlakukan penonton hanya sebagai konsumen tidak lebih".
Ini bukan pertama kalinya Scorsese, peraih Oscar di balik film klasik seperti Raging Bull (1980) dan Goodfellas (1990), berbicara menentang kondisi industri film. Pada 2019, dia mengeluhkan ketergantungan jaringan sinema pada film superhero dan menyamakan film Marvel dengan wahana taman hiburan.
Bagaimana sebenarnya algoritma ini bekerja dan apakah mereka benar-benar merusak budaya sinema seperti yang diungkapkan Scorsese? Algoritma menentukan apa yang kamu minati dan kemudian memberimu lebih banyak tontonan derngan menggunakan sebanyak mungkin titik data yang bisa mereka dapatkan.
Algoritma layanan streaming menggunakan berbagai aspek perilaku penonton untuk menginformasikan cara perusahaan mengkategorikan, menyortir, memfilter, dan menyajikan berbagai jenis konten. Ini mencakup format, dari film, TV, dan musik, hingga berbagai sumber rekomendasi: label, genre, playlist, dan pengguna lain yang mungkin memiliki selera yang sama.
Baca Juga:
 
Semua ini dijual atas nama personalisasi, jelas Elinor Carmi, peneliti di departemen komunikasi dan media Universitas Liverpool. "Untuk melacak perilaku Anda dan menyusun profil, platform ini memastikan bahwa hanya satu orang yang dikaitkan dengan sebuah akun," katanya seperti diberitakan bbc.com (24/2).
"Bahkan ketika kamu membayar untuk akun yang dapat melayani beberapa orang di Netflix, Amazon Prime atau Apple TV, itu menawarkan setiap individu pintu masuk terpisah yang akan memiliki semua preferensi, perilaku dan polamu. Algoritme beroperasi di bagian back-end dari interface yang dilihat orang saat mereka masuk. Sistem ini memiliki cara khusus untuk menunjukkan dan mendorong orang pada tontonan yang harus mereka pilih, mulai dari memprioritaskan hasil pencarian teratas tombol penelusuran, tampilan, warna, dan bahkan gambar," Carmi menjelaskan.
Netflix sebelumnya mengungkapkan bahwa mereka bahkan mempersonalisasi thumbnail untuk beberapa pertunjukan dengan algoritma yang secara otomatis memilih yang paling menarik tergantung pada riwayat penayangan individu.
"Kami tidak memiliki satu produk tetapi lebih dari 100 juta produk berbeda dengan satu produk untuk setiap pelanggan kami dengan rekomendasi personal dan visual yang dipersonalisasi," jelas Netflix dalam postingan dari blog teknologi mereka. Tujuan dari sistem rekomendasi yang dipersonalisasi Netflix, seperti para pesaingnya, adalah untuk "menghadirkan judul yang tepat untuk setiap pelanggan pada waktu yang tepat".
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
‘Pelangi di Mars’ Dijadwalkan Tayang 2026: Film Sci-Fi Ambisius tentang Harapan, Teknologi, dan Kemanusiaan di Planet Merah
 
                      Netflix Luncurkan Fitur Baru Format Video Vertikal Manjakan Pengguna Ponsel
 
                      The Diplomat Season 4: Intrik Keri Russell dan Rufus Sewell Semakin Rumit Setelah Kematian Sang Presiden
 
                      10 Film Komedi Tayang November-Desember 2025, Wajib Nonton!
 
                      Samsara Karya Garin Nugroho Raih 3 Nominasi Asia Pasific Screen Award 2025, Intip Sinopsisnya
 
                      Diangkat dari Kisah Nyata, Film 'Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel' Siap Tayang Desember 2025
 
                      Film Horor 'Dusun Mayit' Siap Meneror di Penghujung 2025, Dibintangi Amanda Manopo hingga Randy Martin
 
                      Dimas Anggara Ceritakan Lelahnya Jadi Zombie di Film 'Abadi Nan Jaya'
 
                      Ketika Jamu Jadi Sumber Wabah Zombi, Film 'Abadi Nan Jaya' Siap Tayang di Netflix 23 Oktober 2025
 
                      'The Mandalorian & Grogu' Dijadwalkan Tayang 22 Mei 2026, Simak Fakta Menarik Seputar Film Terbaru Franchise Star Wars
 
                      




