Makam Habib Husein dan Orang Tionghoa Bersebelahan di Masjid Luar Batang


Makam Habib Husein di Masjid Luar Batang (Foto: MP/Ahmad Cinde)
MerahPutih Megapolitan - Di Utara Jakarta terdapat sebuah masjid yang memiliki sejarah panjang bagi perkembangan warganya. Masjid ini pun sempat menjadi sorotan beberapa waktu lalu saat penggusuran daerah Luar Batang, Jakarta Utara yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Sama seperti daerahnya masjid ini pun bernama Masjid Luar Batang. Pada teras masjid terdapat makam keramat yang dipercaya sebagai makam Habib Husein Bin Abu Bakar Aly Idrus dan muridnya yang bernama Haji Abdul Qadir.
Pada awal berdirinya bangunan ini hanyalah sebuah surau kecil bernama surau An-Nur. Namun semenjak meninggalnya Habib Husein di tahun 1756, Haji Abdul Qadir pun menjadikan surau tersebut masjid.
Namun siapakah Haji Abdul Qadir? Menurut cerita sejarah yang didapat dari pengurus masjid, Haji Abdul Qadir memiliki nama asli Ne Bok Seng yang merupakan seorang mualaf dari keturunan Tionghoa.
Ne Bok Seng adalah buronan Belanda yang bersembunyi di Kampung Baru (sekarang Luar Batang). Saat bertemu dengan Habib Husein, Ne Bok Seng kagum dengan sikap sopan santun dan tutur kata lembut dari Habib Husein.
Makam Habib Husein di Masjid Luar Batang (Foto: MP/Ahmad Cinde)
"Beliau itu mualaf, masuk Islam karena kagum sama Habib Husein," ucap Pengurus Masjid dan Makam Luar Batang Muhammad Dasir kepada merahputih.com di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (9/6).
Seiring berjalannya waktu Ne Bok Seng akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam dan merubah namanya menjadi Abdul Qadir. Ne Bok Seng pun menjadi murid sekaligus sahabat dari Habib Husein selama akhir hanyatnya.
Saat ini selain masyarakat umat Islam, Masjid Luar Batang pun sering dikunjungi oleh warga keturunan Tionghoa yang notabenenya beragama Budha dan Konghucu.
"Banyak bukan cuma orang Tionghoa, orang India juga sering ziarah ke sini. Dulunya sebelum menetap di Indonesia Habib Husein kan pernah ke India," tuturnya.
Pengurus masjid sengaja menyediakan ruangan khusus untuk warga non muslim. Dasir mengatakan Masjid Luar Batang sebenarnya terbuka untuk umum namun dengan syarat tak memiliki niat jahat dalam berziarah.(Yni)
BACA JUGA:
- Penggusuran Pasar Ikan Bikin Warga Luar Batang Makin Kompak
- Penampakan Terkini Masjid Luar Batang Usai Penggusuran
- Ada Penggusuran Lagi di Luar Batang, Warga: Kita Bakar Ahok
- Protes Penggusuran Luar Batang, Aparat Seret Paksa Warga Yang Sedang Berzikir
- Soal Penggusuran Luar Batang, Teman Ahok: Kami Hanya Menggalang Dukungan
Bagikan
Berita Terkait
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti

Warga Etnis Tionghoa Berburu Pernak-pernik Jelang Perayaan Imlek 2025

Komunitas Tionghoa Curhat ke RIDO, Jakarta Harus Punya Gedung Opera Kesenian

Bertemu Komunitas Tionghoa, Ridwan Kamil Pamer Punya 20 Karya di China

Memahami Makna di Balik Angka 8 dalam Kepercayaan Masyarakat Tionghoa

Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo

Akulturasi Budaya Cirebon dan Tionghoa dalam Festival Pecinan Cirebon

PITI Kunjungi MUI Pusat demi Kolaborasi Tuntaskan Masalah Keumatan dan Kebangsaan
PITI Kunjungi Muhammadiyah Kuatkan Sinergi Demi Merawat Harmonisasi Bangsa

Usai Dilantik, Lexyndo Hakim: Lahirnya PITI Bukti Islam dan Tionghoa Sangat Dekat
