Mahfud MD Ikut Rebutan Gunungan Grebeg Keraton Yogyakarta

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 12 Agustus 2019
Mahfud MD Ikut Rebutan Gunungan Grebeg Keraton Yogyakarta

Mahfud MD Ikut Rebutan Gunungan Grebeg Keraton Yogyakarta (Foto: Teresa Ika)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DALAM rangka memperingati Idul Adha, keraton Yogyakarta menggelar Kirab Gunungan Grebeg Besar Keraton Yogyakarta pada Senin 12 Agustus 2019. Pemandangan berbeda nampak pada prosesi kirab tahun ini, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD turut mengambil gunungan grebeg keraton Yogyakarta. Maklum saja. Mahfud adalah salah satu anggota Parampraja (penasihat) Gubernur DIY. Mahfud MD berpartisipasi dalam prosesi adat tersebut di Kantor kepatihan Gubernur DIY.

Beliau hadir di Kantor kepatihan sejak pagi dengan menggunakan busana tradisional Yogyakarta yakni Surjan dan blangkon. Anggota Watimpres ini bertindak mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima sebuah gunungan Grebeg Besar dari raja Yogyakarta.

Baca juga:

Tradisi Unik Menyambut Idul Adha di Berbagai Daerah Indonesia

"Saya hadir dengan pakaian kayak gini (yaitu) pakaian tradisional Jawa karena itu adalah upacara keagamaan yang berbasis budaya Islam,” tutur Mahfud ditemui usai gelaran Grebeg Idul Adha (Grebeg Besar) di Kantor Kepatihan, Senin (12/8/2019).

Mahfud MD Ikut Rebutan Gunungan Grebeg Keraton Yogyakarta
Grebeg Gunungan Keraton Yogyakarta (Foto: Humas Pemda DIY)

Usai menerima gunungan Grebeg, Mahfud kemudian mengambil hasil bumi dari dalam gunungan. Ia merasa bangga bisa berpartisipasi melestarikan budaya asli Indonesia ini. Menurutnya prosesi Grebeg unik lantaran hanya terdapat di daerah Yogyakarta, Solo dan Jawa Tengah.

Dalam prosesi ini ada percampuran antara agama Islam dengan budaya Jawa. Salah satu pencampuran ini terlihat dari pakaian para pengawal dan penerima Grebeg yang menggunakan busana tradisional Jawa.

Berislam itu tidak harus pakai Koko karena Koko juga berasal dari Cina. Itu budaya Cina bukan budaya Islam, lebih bagus kita pakai tidak harus gamis juga. Ya bisa pakai kayak gini (surjan),"kata dia.

Baca juga:

Sama Enak, Ternyata Gudeg Yogyakarta, Solo, dan Semarang Punya Perbedaan

Mahfud melihat Islam berkembang dengan baik dan menyatu dengan budaya Yogyakarta. Di samping itu, Islam juga sudah dilaksanakan syariat-syariatnya oleh penduduk dan dikombinasikan dalam variasi tampilannya tanpa menghilangkan akidah keislaman dalam keseharian.

Dalam prosesi tahun ini ada 7 buah gunungan yang berasal dari hasil bumi diarak oleh ratusan bregodo/prajurit Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat menuju ke beberapa titik.

Lima gunungan diarak menuju ke Masjid Kauman yang berada di sisi barat Alun-alun Utara Yogyakarta. Sementara, satu gunungan lainnya diarak hingga ke Kantor Gubernur di Kompleks Kepatihan, dan satu gunungan lagi diarak ke Kadipaten Pakualaman di Jalan Sultan Agung.

Aritkel ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Baca juga:

Catat, Acara Budaya Menarik di Yogyakarta

#Yogyakarta #Tradisi #Tradisi Jawa
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Bagikan