Magelang, Salah Satu Kota Tertua di Indonesia


Saat ini usianya sudah menginjak 1.116 tahun. (Foto: javatravel)
MAGELANG adalah kota kecil di Jawa Tengah yang sejuk dan asri. Saat ini Magelang tak hanya menjadi salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat, Magelang merupakan salah satu Kota Tertua di Indonesia. Usianya sudah menginjak 1.116 tahun. Berdasarkan Paraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989, hari jadi Kota Magelang ditetapkan pada 11 April 907. Dilansir dari situs resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang, kota ini mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih yang saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang.
Di kampung Meteseh saat ini terdapat sebuah lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan. Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah prasasti Poh, prasasti Gilikan dan prasasti Mantyasih. Ketiganya merupakan prasasti yang ditulis di atas lempengan tembaga.
Baca Juga:
Letusan Gunung Agung di Tahun 1963 Turunkan Suhu Global hingga 0,4 derajat Celsius

Prasasti Poh dan Mantyasih ditulis zaman Mataram Hindu saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M). Dalam prasasti ini disebut-sebut adanya Desa Mantyasih dan nama Desa Glangglang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh, sementara Glangglang berubah menjadi Magelang.
Prasasti Mantyasih berisi antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, dan penyebutan angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu. Dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907. Dalam Prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih.
Magelang kemudian berkembang menjadi kota selanjutnya menjadi ibu kota Karesidenan Kedu dan juga pernah menjadi ibu kota Kabupaten Magelang. Setelah masa kemerdekaan, kota ini menjadi kota praja dan kemudian kota madya. Pada era reformasi, sejalan dengan pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah, sebutan kota madya ditiadakan dan diganti menjadi kota. (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
15 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Hari Penting dan Fakta Menariknya

13 September Memperingati Hari Apa? Ini 7 Peringatan dan Fakta Menarik di Baliknya

12 September Memperingati Hari Apa? Peristiwa Bersejarah hingga Perayaan Unik Dunia

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

9 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Mengejutkan

7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara

6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya

5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya

4 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
