Lukisan Cadas Tertua di Indonesia Kini Bisa Diakses Lewat Google Maps


Hasil pindai lukisan gua atau gambar cadas tertua di Indonesia, dengan usia 51.200 tahun di Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. (ANTARA/HO-BRIN)
MerahPutih.com - Publik kini bisa menikmati lukisan gua atau gambar cadas prasejarah, peninggalan nenek moyang Indonesia, melalui konten khusus yang ditayangkan di Google Arts & Culture, serta Google Maps.
Perilisan gambar ini diawali dengan kerja sama riset arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Australia yang dimulai sejak 2020, dengan pengambilan gambar di sejumlah situs, seperti Liang Tebo di Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur, dan Leang Karampuang di Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.
"Setelah ada proses capture di situs gambar cadas, pengembangan konten digital pada platform Google Arts & Culture dilakukan bersama oleh tim BRIN dan Google Arts & Culture," kata Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN Herry Jogaswara melalui keterangan di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (5/7).
Menurut Herry, terdapat setidaknya 33 narasi tema gambar cadas prasejarah di Indonesia yang ditampilkan pada platform Google Arts & Culture. Pengembangan konten digital melalui platform Google Arts & Culture itu merupakan upaya untuk pengelolaan sumber daya arkeologi yang berkelanjutan melalui proses digitalisasi.
Baca juga:
Lukisan Gua Tertua Indonesia Ditemukan di Maros, Gambar Anoa dan Babi
Herry menambahkan perilisan di platform Google Arts & Culture itu itu sekaligus bertujuan membuka akses bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan berbagai macam bentuk ekspresi seni tertua di Nusantara dan dunia.
Terkait dengan tujuan itu, Manajer Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Arianne Santoso menegaskan dukungannya terhadap proses riset dan digitalisasi melalui platform Google Arts & Culture. Dia menambahkan publik juga dapat menikmatinya secara lebih nyata dengan menggunakan teknologi street view yang juga digunakan untuk Google Maps.
Menurut dia, kolaborasi ini memungkinkan seluruh orang dapat mengakses internet untuk melihat lukisan gua atau gambar cadas prasejarah di manapun dan kapanpun, termasuk di antaranya gambar cadas berusia 51.200 tahun yang baru ditemukan di situs Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, yang saat ini tertutup untuk umum.
"Sehingga, memungkinkan untuk siapa saja, di mana saja, kapanpun untuk mengakses gambar-gambar cadas yang luar biasa ini," tandas petinggi Google di Indonesia itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
13 September Memperingati Hari Apa? Ini 7 Peringatan dan Fakta Menarik di Baliknya

12 September Memperingati Hari Apa? Peristiwa Bersejarah hingga Perayaan Unik Dunia

Peneliti BRIN Siti Zuhro Bicara Optimalisasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah

9 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Mengejutkan

7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara

6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya

5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya

4 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

2 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Uniknya
