LRT Velodrome - Manggarai Manggarai Dikhawatirkan Perparah Penumpukan Penumpang
Ilustrasi - Penumpang bersiap berangkat menggunakan LRT Jakarta di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Jumat (6/11/2021). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)
MerahPutih.com - Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Fase 1B rute Velodrome - Manggarai mendapat sorotan tajam dari Komisi B DPRD DKI. Dikhawatirkan pembangunan kereta ringan itu justru menambah kepadatan baru.
Oleh sebab itu, Ketua Komisi B DPRD DKI Ismail meminta PT LRT Jakarta mengkaji secara komprehensif pembangunan LRT Velodrome - Manggarai yang panjangnya 6,4 kilometer (km).
Ditakutnya, bakal terjadi penumpukan penumpang karena saat ini keberadaan Stasiun Manggarai sudah banyak menampung moda transportasi. Seperti commuter line (KRL), Kereta Bandara, Kereta Jarak Jauh, bus TransJakarta hingga bus feeder.
Baca Juga:
Hari Ini LRT Jabodebek Lakukan Uji Coba Operasional Penuh
"Jangan sampai kita kurang komprehensif. Jadi, dari berbagai aspeknya itu harus komprehensif. Saya agak khawatir dari sekarang itu lahan yang sangat sempit," tuturnya.
Politikus PKS ini berpesan agar PT LRT Jakarta melakukan kajian dengan segera. Ia mencontohkan bagaimana tertatih-tatihnya Stasiun Tanah Abang ketika menyandang status Transit Oriented Develpoment (TOD). Penumpukan penumpang terjadi setiap dan baru dilakukan perluasan area oleh PT KAI.
"Jangan sampai kemudian lambat berpikirnya karena begitu ini (LRT Fase 1B) terwujud, itu kita bisa bayangkan high peak (puncak kesibukan) seperti apa, sementara kebutuhan supporting sistemnya di area sekitar TOD-nya belum dipersiapkan," urainya.
Baca Juga:
Pemprov DKI Tambah Rp 1,5 Triliun Buat Bangun LRT Velodrome - Manggarai
Ia juga meminta PT LRT melakukan peninjauan skema pembayaran di luar penggunaan APBD melalui suntikan penyertaan modal daerah (PMD). Dikhawatirkan dengan proyeksi kebutuhan anggaran pembangunan hingga lebih dari Rp 5 triliun akan membebani APBD DKI.
"Apakah ada credit financing sebagai sebuah alternatif untuk opsi B-nya ketika (pembiayaan bersumber dari APBD seluruhnya) ini tidak bisa terwujud," imbuhnya. (Asp)
Baca Juga:
Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung dan LRT Jabodebek Dekati Rampung
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Angkutan Barang Alami Peningkatan, PT KAI Tegaskan Industri Butuh Transportasi Efisien
Akses Terputus, Transportasi Perintis Mendesak Dibuka untuk 52 Pemda Terdampak Bencana di Sumatra
Halte Tanjung Duren Diperluas untuk Optimalisasi Ruang, Akomodasi Keluhan Penumpang
Bandara di Morowali tak Diawasi Bea Cukai dan Imigrasi, Pengamat: Jangan Sampai Jadi Lokasi Transaksi Ilegal
Transjabodetabek Bakal Diperluas Jadi 40 Rute, Segera Diluncurkan Bertahap
Penyebab KRL Tanah Abang-Serpong Alami Gangguan Hari ini, Dipicu Hoax soal Rel yang Patah
Perjalanan MRT Jakarta Dibatasi, Hanya Rute Blok M–Lebak Bulus yang Beroperasi
Layanan MRT Jakarta Terganggu, Pramono Harap Perbaikan Tuntas dalam 3-4 Jam
Layanan Terganggu akibat Pohon Tumbang, MRT Jakarta Sampaikan Permintaan Maaf
Imbas Gangguan MRT Jakarta, Transjakarta Langsung Tambah Armada