Lewat Kemanayo, Alternatif Traveling Jadi Lebih Personal
Bikin liburan makin asyik. (Foto: Unsplash/Mike Swigunski)
HADIR sejak Januari 2021, Kemanayo menjadi itinerary marketplace yang menawarkan pendekatan berbeda untuk melakukan perjalanan dan menikmati liburan. Platform berbasis website dan mobile app ini menyediakan produk berupa berbagai macam itinerary atau rencana perjalanan tematik.
Setiap itinerary berisikan panduan travel lengkap, built-in digital map sebagai penunjuk arah, detail kegiatan yang dapat dilakukan, serta rekomendasi dari travel contributors untuk bisa menikmati suatu destinasi secara lebih dekat dan personal. Informasi tambahan seperti spot foto Instagenic, hingga tips dan trik juga tersedia untuk memberikan pengalaman yang mengesankan bagi traveler.
“Melalui Kemanayo, traveler dapat menemukan rencana perjalanan yang sesuai dengan ketertarikan mereka masing-masing dan yang tidak biasa ditemukan. Kami ingin memudahkan traveler dalam berlibur dan membantu mereka menghemat waktu pencarian destinasi wisata. Sehingga membuat perjalanan dan kunjungan yang dilakukan ketika berlibur menjadi lebih berkualitas,” kata Rizal Azhar, CEO Kemanayo.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Lebih lanjut, di dalam studi yang dikeluarkan oleh McKinsey mengenai sektor pariwisata setelah terdampak pandemik, disebutkan juga bahwa cara untuk industri travel bangkit dari krisis pandemi adalah dengan memperhatikan perubahan sikap dan preferensi wisatawan lewat microsegmentasi, salah satunya adalah dengan pengalaman personal dalam traveling.
Kemanayo juga berperan sebagai penghubung dan akselerator untuk mensinergikan kontribusi dari berbagai stakeholders di industri pariwisata. Selain itu juga menjembatani antara informasi data dan permintaan pasar melalui travel contributors yang dapat menjadi sumber informasi bagi destinasi yang belum terekspos di tingkat daerah.
“Apa yang Kemanayo tawarkan memungkinkan adanya pengalaman yang lebih personal karena setiap rencana perjalanan disusun langsung oleh para travel kontributor yang mengenal seluk-beluk suatu destinasi,” tambah Rizal.
Baca juga:
Untuk setiap paket itinerary yang telah disusun dan berhasil terjual, travel contributor akan mendapatkan penghasilan dengan pembagian hasil hingga sebesar 50% dari setiap itinerary travel kontributor yang terjual.
“Kami percaya bahwa peran masyarakat sebagai travel contributor juga akan membuka peluang bagi destinasi dan usaha lokal agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memberikan pengaruh sosial dan pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah kunjungan wisata,” tutup Rizal. (and)
Baca juga:
Alasan Orang Kembali ke Suatu Destinasi Wisata Lagi dan Lagi
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Xiaomi 17 Ultra Leica Leitzphone Edition Muncul di GSMA, Ditunggu-tunggu Pencinta Fotografi!
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!