Legislator Berharap Ada Titik Terang Soal Pilot Susi Air yang Disandera KKB
Arsip- Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens bersama KKB yang menyanderanya sejak tanggal 7 Pebruari 2023 di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. (ANTARA/HO-Dokumentasi)
Merahputih.com - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid berharap ada titik terang soal upaya pembebasan pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens dari kelompok kriminal bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan.
Ia yakin, pemerintah punya komitmen untuk membebaskan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu secara damai.
Baca juga:
Menko Hadi Temui 2 Tokoh Nduga Bahas Pembebasan Pilot Susi Air
"Mudah-mudahan ada titik terang ya, tadi saya juga menanyakan ke pihak pemerintah kebetulan tadi (saya) di samping Pak Menko Polhukam (Hadi Tjahjanto). Beliau sampaikan sudah ada komunikasi dengan sandera dan sandera dengan keluarga," kata Meutya usai menghadiri pelantikan Marsekal Madya (Marsdya) TNI Mohamad Tonny Harjono sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara Jakarta, Jumat (5/4).
Terkait kendala yang dihadapi untuk membebaskan pilot Philip, ia menilai bahwa hal tersebut tergantung dari penyandera. Namun, ia menekankan pemerintah ingin proses pembebasan tersebut secara damai.
"Namanya sandera, itu sangat tergantung dengan penyandera gitu kan. Tidak bisa langsung dan kita kan maunya pendekatannya damai. Jadi, mudah-mudahan kalau memang mau secara damai, ya waktu lah yang menentukan. Ini sudah satu tahun lebih, mudah- mudahan kita sampaikan bahwa akan ada progres," ujar Meutya.
Baca juga:
Untuk itu, jika berbicara target untuk membebaskan pilot Philip, ia mengaku belum bisa menginformasikan lebih lanjut. Sebab, proses pembebasan harus dilakukan dengan hati-hati.
"Kalau target sih, jangan ditargetkan. Sebetulnya, ini juga tidak usah banyak dibahas dulu karena proses itu penuh dengan kehati-hatian dan pembebasan tidak dengan dibicarakan. Insya Allah tetap ada titik terang," katanya.
Ia juga mengatakan DPR akan terus mengawasi pemerintah untuk berusaha membebaskan pilot Philip.
"Pasti, pasti pemerintah tetap berusaha dan kita pasti DPR juga mengawasi pemerintah untuk berusaha membebaskan sandera tersebut," ucap Meutya.
Diketahui, pilot Philip disandera sejak 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di Lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga.
Baca juga:
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Philip.
Pendekatan soft power yang dimaksud Agus adalah dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah kepada pihak penyandera, yakni kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Lagi Ukur Jalan Pakai Traktor, Pekerja di Intan Jaya Ditembak KKB Hingga Tergeletak di Pinggir Jalan
TNI-Polri Berhasil Evakuasi 5 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Pedalaman Yahukimo
KKB Papua Kembali Berulah Bakar Puskesmas Kiwirok, Berujung Kontak Senjata
KKB Pimpinan Elkius Kobak Kembali Berulah, Tembak dan Bakar Rumah Korban seperti Dilaporkan Kaops Satgas Damai Cartenz
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan
Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap
Pernah Bunuh Tokoh Agama hingga Tembak Pesawat, Anggota KKB Nowaiten Telenggen Ditangkap sebelum Lakukan Aksi Serangan yang Lebih Besar
Balas Dendam karena Pemimpin Tewas Ditembak Aparat, KKB Nekat Berbuat Teror Tembaki Bandara Sugapa Papua