Latih Anak Pecahkan Masalah dengan Stik Es Krim


Permainan rubik juga dapat membantu anak melatih kemampuan pecahkan masalah, tapi pastikan Anda tahu rumus rubiknya. (Foto: Pexels)
Banyak orang bingung hingga stres berat karena tidak terlatih untuk mampu menangani persoalan individu. Kemampuan problem solving atau pemecahan masalah ini sejatinya harus dikembangkan sejak dini.
Dalam proses pencarian solusi, kita perlu tahu akar dari permasalahannya. Nah, pada anak, Anda bisa ajarkan kerangka berpikir yang efektif dalam memecahkan masalah. Sehingga, anak bisa tanggap terhadap masalah yang beragam dan lebih mandiri saat menghadapi masalah di kemudian hari.
Langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan kemampuan problem solving pada anak adalah test case atau uji kasus. Pengujian ini bermanfaat untuk mengembangkan pola pikir anak. Misalnya, memberikan "soal" untuk membuat rumah dari stik es krim.
Bagaimana test case tersebut bisa mengembangkan kemampuan berpikir anak? Simak caranya berikut ini:
1. Identifikasi masalah
Anda harus membimbing anak dalam uji kasus agar berjalan sesuai yang diinginkan. Setelah Anda memberikan sepaket stik es krim, tetap jaga kontak langsung dengan anak. Lontarkan berbagai pertanyaan merujuk pada permasalahan membuat rumah dari stik es krim. Tujuannya, agar anak dapat mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari berbagai sudut pandang.
2. Eksplorasi informasi dan ide
Setelah anak menyadari berbagai masalah yang ia hadapi, cobalah Anda bandingkan setumpuk stik es krim yang terurai tadi dengan benda atau mainan yang hampir mirip segi pembuatannya. Cara ini merujuk pada kemampuan anak menemukan bahan-bahan lain selain kayu untuk membuatnya. Semisal, lem untuk merekatkan, tali, atau hal semacamnya.
3. Pilih ide terbaik
Bantu anak untuk mengembangkan idenya, memilih ide terbaiknya tentang cara cepat pembuatan dan langkah-langkah yang akan ia lakukan. Hal ini melatih kemampuan perencanaan pada anak.
4. Tes ide
Tahap ini adalah langkah pelaksanaan, biarkan anak melakukan apa yang ia inginkan. Namun, tetap ingatkan anak pada proses perencanaan yang ia buat. Hal ini dimaksudkan agar anak tetap di jalan yang ingin dia lakukan, tidak bingung, dan tetap komitmen terhadap tujuannya.
5. Evaluasi
Dalam hal ini, jangan memaksakan anak untuk selalu berhasil tentang apa yang dia rencanakan. Hal terpenting adalah anak bisa mengetahui sebab-akibat dari apa yang dia lakukan. Dari situ, ia bisa mengetahui letak kesalahannya agar tidak selalu terulang. Ini adalah proses pembelajaran, baik dari kegagalan maupun keberhasilan.
Terus latih kemampuan problem solving pada anak dengan memberikan soal-soal yang bisa mengasah kemampuannya. Penyusunan kerangka berpikir pada anak adalah hal yang diutamakan. Jadi, tetap awasi proses itu dan bantu anak dalam mengevaluasi diri maupun pekerjaannya. (Bing)
Selain artikel ini, Anda juga dapat membaca artikel lainnya terkait mendidik anak: Cara Nasihati Anak agar Tidak Merokok.
Bagikan
Berita Terkait
Ramalan Zodiak Hari Ini 1 September 2025: Keuangan dan Asmara, Bikin Pusing!

Apa itu Standing Flower Duka Cita? ini Jenis Bunga dan Cara Memilihnya sesuai Peristiwa

Jangan Diabaikan! Kerusakan Pendengaran Akibat Suara Keras Sound Horeg Bisa Jadi Permanen, Begini Pencegahannya

5 Kesalahan Penggunaan Kartu Kredit yang Jarang Diperhatikan, Bisa Bikin Bangkrut!

Wajib Tahu! Kalau Mau Mendaki Gunung, Hindari Makanan Ini Biar Enggak Celaka

Tips Ampuh Menjaga Performa Mobil agar Tetap Prima, Jangan Lupakan Hal ini!

Tips Agar Calon Jemaah Haji Tetap Optimal Saat Ibadah di Bawah Terik Matahari

Delta Force Mobile Meluncur: Simak Panduan Sekaligus Trik untuk Pemain Baru

Tips Tampil Lebih Modis dengan Gaya 'Versatile' di Momen Istimewa
Cara Mendapatkan Kembali Akun Telegram Lama Tanpa Nomor Telepon
