Kurangi Polusi Sampah Plastik, Pemprov DKI dan PAM Jaya Dorong Penggunaan Water Purifier
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin. (Foto: Dok/PAM Jaya)
MerahPutih.com - Kampanye mengenai kesadaran dalam menjaga kelestarian lingkungan terus digaungkan Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta melalui Perumda Air Minum (PAM) Jaya. Salah satu solusi yang sudah dilakukan adalah mendorong penggunaan water purifier yang lebih ramah lingkungan.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, water purifier dirancang dengan teknologi kelas wahid yang memungkinkan masyarakat mengakses air minum langsung dari sumbernya tanpa harus menggunakan air kemasan sekali pakai.
"Harapannya dengan mudahnya akses air bersih dan siap minum ini akan mengurangi polusi sampah plastik sekali pakai," kata Arief Nasrudin di Jakarta, Rabu (5/2).
Upaya ini, lanjut dia, selaras dengan tujuan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG ke-6 tentang air bersih dan sanitasi layak, serta SDG ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Baca juga:
PAM Jaya Gencarkan Sosialisasi Air Siap Minum, Kurangi Botol Kemasan
Jadi, PAM Jaya sebagai pelopor layanan air minum terus berinovasi untuk mengurangi polusi plastik sekali pakai melalui solusi pemurnian air yang efisien.
"Penggunaan water purifier dari PAM Jaya di lingkungan perkantoran mampu menghemat sekitar 200 ribu botol plastik per tahun," tambahnya.
Menurut data sementara, saat ini sebanyak 55 unit water purifier dari PAM Jaya sudah terpasang di lingkungan perkantoran, sekolah, rumah sakit, halte Transjakarta serta rumah ibadah. Rencananya, dalam waktu dekat PAM Jaya juga akan kembali memasang sembilan unit lagi.
"Water purifier dirancang untuk menyaring dan membersihkan air dari kontaminan seperti kotoran, bakteri dan virus, sehingga menghasilkan air yang lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi," pungkas Arief.
Baca juga:
Tandon Air Gratis Wujud Keseriusan Pemprov DKI Berikan Pelayanan Optimal
Sebelumnya, berdasarkan data dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah per tahun, dengan 17 persen di antaranya merupakan plastik. Sampah jenis ini sulit terurai dan berkontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan.
"Water purifier bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada air kemasan sekali pakai. Ini langkah kecil yang berdampak besar dalam mengatasi polusi plastik," ujar Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Suci Fitria. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
TPT Jakarta Turun Jadi 6,05%, Sektor Transportasi Hingga Perdagangan Jadi Penyerap Tenaga Kerja Tertinggi
Detik-Detik Tembok Sekolah Ambruk Timpa 4 Motor, Warga Kehilangan Mata Pencaharian dan Tempat Istirahat
Gaungkan Hidup Sehat, Coway Indonesia Donasikan Purifier ke Yayasan dan Masjid di Jakarta
Warga Ngeluh Beli Air Rp 1 Juta per Bulan, Pemprov DKI Bangun Akses Perpipaan di Muara Angke
ISPA di Jakarta Tembus 1,9 Juta Kasus, Kadinkes Ingatkan Bahaya Polusi Udara dan Perlunya Masker di Masa Pancaroba
Subsidi Pangan Dipangkas Rp 300 Miliar, Lukmanul Hakim Kritik Pemprov DKI
DPRD DKI Temukan Potensi Kebocoran Pendapatan Parkir Capai Rp 1,4 Triliun
DPRD Minta CFD Diperluas, Ingin Ondel-Ondel dan Tanjidor Jadi Bintang Baru Saat HBKB
Nama Kampung Ambon dan Kampung Bahari Mau Diubah, Hapus Stigma Sarang Narkoba di Jakarta
Game Online Dianggap Picu Tragedi di SMA 72, Gubernur DKI Siap 'All Out' Dukung Pembatasan oleh Pemerintah Pusat