Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Sejalan Cita-Cita UUD 1945

Mula AkmalMula Akmal - Minggu, 03 Juli 2022
Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Sejalan Cita-Cita UUD 1945

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Kamis, (30/6). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan misi perdamaian dengan mengunjungi dua negara yang tengah berkonflik, yaitu Ukraina dan Rusia.

Langkah yang ditempuh oleh Jokowi ini dianggap tidak efektif oleh sebagian pihak. Pasalnya, setelah kunjungan tersebut, Rusia masih melancarkan serangan ke Odessa, Ukraina.

Baca Juga:

Vladimir Putin Puji Jokowi yang Informatif saat Berdialog

Meski demikian, langkah Jokowi mendapatkan banyak apresiasi. Di antaranya dari Anggota DPD RI, Hilmy Muhammad. Menurutnya, langkah orang nomor satu di Indonesia itu sudah tepat karena merupakan bagian dari impelentasi nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

“Langkah Presiden sudah tepat dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Beliau sangat memahami dan menjunjung tinggi UUD NRI 1945 yang di dalamnya menyatakan bahwa Indonesia harus berperan dalam mewujudkan perdamaian dunia. Itu dasar hukum negara kita. Dan Presiden mempraktikkannya dengan sangat baik,” kata Hilmy dalam keterangannya, Minggu (3/7).

Pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut menambahkan, yang terpenting adalah usahanya. Mengenai hasilnya, Gus Hilmy mengajak seluruh masyarakat mendoakan perdamaian itu terwujud.

“Seluruh masyarakat, kami harap turut mendukung langkah Presiden ini. Hasil itu nomor dua, yang penting sudah diusahakan maksimal. Semoga dunia bisa kembali berdamai,” ujar Senator asal Yogyakarta itu.

Anggota Komite I DPD ini juga mengingatkan bahwa apa yang dilakukan Presiden Jokowi bukan untuk kepentingan Indonesia, melainkan untuk perdamaian dunia. Gus Hilmy pun optimis, bahwa nantinya perdamaian dapat terwujud.

“Kita bisa melihat bagaimana antusiasme Presiden Putin atas kedatangan Presiden Jokowi, sehingga menghasilkan berbagai kesepakatan. Keduanya tampak lebih mesra dibanding pemimpin negara lain, karena Presiden Jokowi tulus dengan proposalnya,” kata dia.

Baca Juga:

Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia Torehkan Sejarah dalam Menjaga Perdamaian Dunia

Katib Syuriah PBNU tersebut juga mengajak negara-negara lain mengikuti langkah Presiden Indonesia ini. Sejauh ini masih ada negara-negara yang sengaja membuat suasana di antara kedua negara tersebut semakin panas.

"Kita akan dapat melihat peradaban dunia yang indah jika para pemimpin dunia dapat bersikap seperti Presiden kita dalam mewujudkan perdamaian. Kalau tidak bisa membuat perdamaian, setidaknya jangan memancing peperangan terus terjadi,” ajak Gus Hilmy.

Melihat sejarah, perdamaian dalam peperangan tidak serta-merta dapat terhenti seketika meski sudah ada pihak yang berusaha mendamaikan. Kedua kepala negara yang berkonflik harus bertemu dan membuat kesepakatan.

Hal ini pulalah yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda dulu. Kedua negara bertemu dan menandatangi perjanjian kedaulatan hingga akhirnya Indonesia benar-benar terlepas dari penjajahan dan perang pun berakhir.

Demikian pula dengan Rusia dan Ukraina. Dengan Presiden Jokowi mendatangi sekaligus mengundang langsung kedua presiden yang tengah berkonflik tersebut, ada harapan G20 menjadi momentum duduk bersama untuk membicarakan perdamaian.

"Masa depan perdamaian terlihat lebih cerah dan mudah. Di antaranya persetujuan Putin soal distribusi pangan. Oleh karena itu, kita tunggu, momentum penting Indonesia menunjukkan perannya dalam mewujudkan perdamaian dunia menjelang akhir tahun ini,” tutup Gus Hilmy. (Pon)

Baca Juga:

Jokowi Kenang Tjahjo Kumolo sebagai Politisi dengan Pengabdian Tinggi

#Jokowi #UUD 1945 #Rusia #Ukraina
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Jokowi tak Hadir di Sidang Gugatan Ijazah, Penggugat Minta Ganti Hakim
Jokowi tak hadir di sidang gugatan CLS yang berlangsung di PN Solo, Selasa (16/9). Pihak penguggat pun meminta agar hakim diganti.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Jokowi tak Hadir di Sidang Gugatan Ijazah, Penggugat Minta Ganti Hakim
Indonesia
Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan
Ia akan melayani adanya gugatan tersebut.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan
Indonesia
Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo
Jokowi mengatakan pergantian Menkeu Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi merupakan hal bagus.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo
Indonesia
Polemik UU Perampasan Aset, Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Ajukan ke DPR
Jokowi menanggapi polemik UU Perampasan Aset. Ia mengatakan, bahwa sudah tiga kali mengajukan ke DPR saat masih menjabat sebagai Presiden RI.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Polemik UU Perampasan Aset, Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Ajukan ke DPR
Indonesia
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Ajukan Gugatan Baru, Kuasa Hukum: CLS Hanya Bisa Ditujukan kepada Penyelenggara
Penggugat ijazah palsu Jokowi kini mengajukan gugatan baru. Kuasa Hukum Jokowi mengatakan, bahwa gugatan CLS hanya bisa ditujukan kepada penyelenggara.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Ajukan Gugatan Baru, Kuasa Hukum: CLS Hanya Bisa Ditujukan kepada Penyelenggara
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
Sebuah unggahan sempat beredar di TikTok berisi video dengan narasi 'Rumah Roy Suryo Dibakar Massa'
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Akibat Sering Kritik Jokowi, Rumah Roy Suryo Dibakar Massa
Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Bagikan