Pesona Indonesia

Kue Pariwisata Kini Tidak Hanya Jatah Para Pengusaha

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 02 Februari 2018
Kue Pariwisata Kini Tidak Hanya Jatah Para Pengusaha

Pesawat Korean Air berada di apron Lombok International Airport (LIA) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (29/7). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Anggapan bahwa hanya pengusaha atau pemain besar yang bisa menikmati kue pariwisata sudah tidak berlaku lagi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Masyarakat biasa, mulai dari nelayan sampai buruh panggul sudah bisa menikmati ‘kue pariwisata’.

Berkembangnya industri pelancongan di Provinsi Nusa Tenggara Barat membuka peluang kepada masyarakat, termasuk di perdesaan untuk mengais rezeki kendati sekadar membuka usaha kecil-kecilan atau buruh panggul.

Di sejumlah kawasan pesisir, Kabupaten Lombok Utara, kini tumbuh usaha pengangkutan barang dengan perahu menuju objek wisata tiga gili (pulau kecil) Trawangan, Meno, dan Gili Air.

Setiap hari berbagai jenis barang, termasuk material bahan bangunan, diangkut dengan perahu ke objek wisata bahari tiga gili yang ramai dikunjungi wiwatawan mancanegara maupun nusantara itu.

Kawasan pesisir di Lombok Utara yang ramai dengan aktivitas pengangkutan barang, antara lain, Pantai Teluk Nara, Pelabuhan Bangsal, dan Pantai Tembobor di Kecamatan Pemenang.

Berbagai jenis barang yang diangkut untuk memenuhi kebutuhan hotel dan restoran di Gili Trawangan, Meno, dan Gili Air, antara lain, air mineral dan sayur-sayuran.

Tidak hanya itu rumput untuk pakan ternak di objek wisata tiga gili didatangkan dari pesisir pantai Tembobor. Pasalnya, di pulau kecil tersebut warga yang memelihara ternak mengalami kesulitan mendapatkan rumput untuk pakan ternak.

Sebagaimana dilansir Antara, para kusir (sais) cidomo (sejenis angkutan perdesaan di Lombok) membeli rumput untuk pakan kuda penarik ciodmo dengan harga relatif cukup mahal dari luar tiga gili.

Kemajuan industri pelancongan di "Bumi Gora" ini mulai dirasakan oleh masyarakat perdesaan, terutama yang tinggal di kawasan pesisir, kendati hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Lalu Hadir (45), warga Dusun Tembobor, Desa Pemenang Timur, Lombok Utara yang sehari-hari mengangkut barang dengan perahu ke objek wisata tiga gili mengaku mendapatkan upah yang lumayan, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama keluarga.

Pada musim ramai muatan, dia mendapatkan upah Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per hari dari pemilik perahu. Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap hari.

Kendati bekerja sebagai buruh perahu, Hadir mampu menghidupi keluarga, bahkan bisa membeli sepeda motor secara kredit.

Hal senada disampaikan Amaq Odok (55) yang menjadi ketua puluhan buruh pengangkut material bangunan di Pantai Tembobor.

Dari hasil mengangkut material bangunan dan barang lainnya, dia mendapatkan upah Rp75 ribu hingga Rp100 ribu/orang/hari.

Sejatinya dampak kemajuan pariwisata juga mulai dirasakan buruh panggul barang di pesisir Pantai Tembobor yang sebagian besar kaum ibu.

Raden Ardi (45), warga Dusun Tembobor yang sehari-hari menjual rumput untuk pakan kuda penarik cidomo di tiga gili juga mengaku mendapatkan berkah dari kemajuan pariwisata.

Menjual rumput di objek wisata tiga gili, menurut dia, cukup menguntungkan karena harga pakan kuda di objek wisata bahari tersebut cukup mahal, mencapai Rp60 ribu s.d. Rp70 ribu/karing.

Setiap hari dia bisa menjual 15 -20 karung. Keuntungan yang diperoleh juga relatif lumayan, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama keluarga.

Pengakuan sejumlah warga pesisir itu merupakan contoh kecil dari dampak kemajuan pariwisata di NTB. Sejatinya masyarakat kecil sudah merasakan "kue pariwiata" meski sebatas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kemajuan industri pelancongan di bumi "Seribu Masjid" telah terbukti membuka peluang usaha. Tempat makan dengan menu ikan bakar kini menjamur di sepanjang pesisir pantai, antara lain, di Nipah, Kecamatan Pemenang.

Industri kreatif dan toko penjual oleh-oleh atau berbagai suvenir di Pulau Lombok, terutama di Kota Mataram setiap hari ramai dikunjungi wisatawan yang menggunakan bus pariwisata dari Pulau Jawa.(*)

#Lombok #Pesona Lombok #Pesona Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Cerah Bebas Abu Lewotobi, Bandara Lombok Tetap Batalkan Penerbangan Demi Keselamatan
Hujan material vulkanis berupa abu, pasir, dan batuan kerikil dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Wisnu Cipto - Kamis, 19 Juni 2025
Cerah Bebas Abu Lewotobi, Bandara Lombok Tetap Batalkan Penerbangan Demi Keselamatan
Indonesia
Gempa Guncang Lombok Tengah, Bangunan di Wilayah Denpasar Ikut ‘Bergoyang’
Pusat gempa 204 kilometer barat daya Lombok Tengah pada kedalaman 10 kilometer.
Dwi Astarini - Minggu, 18 Mei 2025
Gempa Guncang Lombok Tengah, Bangunan di Wilayah Denpasar Ikut ‘Bergoyang’
Lifestyle
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Pada 2006, ia bersama istri dan beberapa teman dekat mendirikan Yayasan Peduli Anak.
Dwi Astarini - Kamis, 24 April 2025
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur
Indonesia
Jadi Rp 200 Ribu per Kg, Harga Cabai Rawit Lombok Tengah Meroket Rp 100 Ribu Selama 3 Hari Puasa
Harga cabai rawit sebelumnya sudah merangkak naik menjadi Rp 100 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya puluhan ribu rupiah per kilogram jelang memasuki bulan Ramadan lalu.
Wisnu Cipto - Senin, 03 Maret 2025
Jadi Rp 200 Ribu per Kg, Harga Cabai Rawit Lombok Tengah Meroket Rp 100 Ribu Selama 3 Hari Puasa
Indonesia
Berhasil Kabur, Tersangka Korupsi Proyek Gunung Tunak Belum Berstatus Buron
Pelaku yang berperan sebagai Pejabat pembuat komitmen (PPK) di kasus itu berhasil kabur saat hendak ditangkap jaksa di rumahnya.
Wisnu Cipto - Senin, 07 Oktober 2024
Berhasil Kabur, Tersangka Korupsi Proyek Gunung Tunak Belum Berstatus Buron
Indonesia
Pelita Air Buka Penerbangan Jakarta-Lombok Jelang MotoGP Indonesia 2024
Kehadiran Pelita Air ini solusi untuk menjawab tuntutan masyarakat untuk memperbanyak penerbangan di Bandara Lombok.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 19 September 2024
Pelita Air Buka Penerbangan Jakarta-Lombok Jelang MotoGP Indonesia 2024
Travel
Destinasi Wisata Alam di Indonesia, Terbaik di Dunia
Lombok berhasil memanjakan mata para wisatawan yang berkunjung.
P Suryo R - Senin, 03 April 2023
Destinasi Wisata Alam di Indonesia, Terbaik di Dunia
Indonesia
Seorang Warga Asal Lombok Ditemukan Meninggal di Reruntuhan Gedung Turki
Seorang warga Desa Perempuan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Irma Lestari, pekerja migran Indonesia (PMI) dilaporkan menjadi korban gempa bumi dan ditemukan meninggal dunia di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir, Turki, saat terjadi gempa bumi pada Jumat (17/2) 2023.
Mula Akmal - Sabtu, 18 Februari 2023
Seorang Warga Asal Lombok Ditemukan Meninggal di Reruntuhan Gedung Turki
Bagikan