Kualitas Siswa SMK Melek Digital Marketing Masih Rendah

Ilustrasi Siswa. (Foto: Pemprov Jatim(.
MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 harus menjadi momentum siswa SMK untuk lebih cepat mempraktekkan ilmu digital marketing yang mereka dapat di bangku sekolah. Saat ini, Link and match antara ilmu dibangku sekolah dengan ilmu dan skill diindustri digital marketing juga minim
Founder Asosiasi Komunitas Profesi Sales Indonesia (Komisi), Dedy Budiman mengatakan para siswa SMK terutama jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) harus "melek" dengan strategi digital marketing yang digunakan di industri digital.
Ia mendorong siswa untuk memanfaatkan moment pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk lebih produktif membuat konten digital marketing yang kreatif dan mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini sangat berguna agar mereka bisa terserap cepat di dunia industri usai lulus SMK.
Baca Juga:
Jokowi Minta Pemuda Merawat Keindonesiaan
"Selama masih di sekolah, mereka harus sudah mampu memasarkan secara digital. Jangan sampai mereka hanya tahu teori saja,” ujar Dedy Budiman dalam Press Conference “Strategi Nikah Massal Vokasi dengan SMK di Era Pandemi” Selasa, 27 Oktober 2020.
Dedy melihat kualitas siswa SMK yang melek digital marketing saat ini masih sangat rendah. Hal ini salah satunya disebabkan masih rendahnya penguasaan digital marketing para tenaga pengajar.
"Guru disekolah kebanyakan hanya tau teori digital marketing saja. Tapi mereka sendiri kesulitan dan ketinggalan ilmu untuk mempraktekannya,"kata dia.
Asosiasi Guru Marketing Indonesia (AGMARI) membuat program pelatihan dan uji kompetisi marketing secara daring. Kegiatannya yang dilaksanakan diantaranya SMK Marketing Competition ( SMC ), Sales Marketing Competition 2020, PKL Online dan LKS Marketing.
SMC 2020 adalah perlombaan pembuatan strategi marketing melalui media sosial untuk mengukur dan mengasah kemampuan digital marketing siswa SMK. Perlombaan ini diadakan selama Februari-Juli 2020 dan diikuti perwakilan 55 sekolah dari 6 provinsi di pulau Jawa,
Sedangkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) online adalah kegiatan magang siswa SMK dengan menggunakan sistem oien. Siswa menjalankan tugas perusahaan mulai dari produksi konten, promosi produk hingga penjualan selama 3 bulan dari jarak jauh dengan menggunakan sosial media.
Sementara LKS 2020 adalah sebuah event peserta diberikan pelatihan dan kemudian melakukan uji kompetensi dalam berbagai bidang digital marketing. Program yang dilombakan seperti membuat konten digital seperti Podcast, Instagram Carousel, video TikTok, pembuatan halaman web dengan Google Sites serta pemasaran online menggunakan Instagram Ads.
"LKS diikuti 180 peserta dari 18 provinsi. Babak final diselenggarakan pada tanggal 20 Oktober 2020. Dalam babak final, peserta diminta pesentasi penjualan secara langsung di hadapan juri melalui fasilitas Zoom Meeting,"jelas Dedi.

Rangkaian event ini merupakan bagian dari Lomba Kompetensi Siswa (LKS)-SMK Tingkat Nasional XXVIII Tahun 2020 yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud.
Digital Marketing Department Head Astra Otoparts Nugroho Arifianto, berharap kegiatan dan perlombaan ini mendukung program "nikah masal" antara industri dengan lulusan vokasi yang digaungkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.
"Kami terpanggil untuk mengedukasi dan membantu supaya menjembatani anak SMK ke dunia industri. Agar para siswa dapat merasakan dan memahami dunia kerja sesungguhnya. Sehingga begitu lulus, mereka bisa langsung terserap industri," tutur Nugroho.
Siswi SMKN 1 Serang Banten Ratu Diana mengatakan, dirinya mendapatkan banyak cara- cara baru menggapai konsumen melalui digital marketing.
"Saya jadi tau caranya bikin dan edit podcast, video pemasaran di tiktok dan youtube. Juga bikin konten marketing di Sosmed. Itu yang tidak saya dapat disekolah," katanya. (Teresa Ika/Yogyakarta).
Baca Juga:
Peringatan Sumpah Pemuda, Ditreskrimsus Polda Metro Bagikan Ratusan Sembako dan Ingatkan Bahaya Hoaks
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
2.000 Tim Ekspedisi Patriot Segera Diberangkatkan, Gali Potensi Ekonomi dan Transmigrasi Gaya Baru

Generasi Z Butuh Perbaikan Gizi Hadapi Persaingan SDM Global

Indonesia Harus Contoh Asia Timur Keluar Dari Jebakan Pendapatan Menengah

Pemerintah Singgung Kesadaran Dunia Industri Anggap Biaya Uji Kompetensi Beban

Pelatihan Vokasi di Indonesia Ditargetkan Penuhi Standar Kompetensi Internasional

Kualitas SDM Masih Kalah Saing dengan Infrastruktur di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf

Rawan Kebocoran Data, Pemerintah Diminta Perbanyak SDM IT Berkemampuan Tinggi
