Konser di Swedia, Beyonce Picu Inflasi


Beyonce sumbang inflasi Mei di Swedia.(foto: Instagram @voguemagazine)
SAAT negara-negara Eropa berjuang melawan inflasi, kecamuk perang Ukraina-Rusia bukanlah satu-satunya yang membuat harga meroket. Di Swedia, Beyonce ialah biang kerok di balik kejutan inflasi bulanan Mei.
Seperti dikabarkan BBC, tur dunia pelantun Crazy in Love ini menyambangi Swedia pada Mei. Pertunjukan itu secara mengejutkan memicu kenaikan harga kamar hotel dan makanan restoran. Kedua hal itu membawa impak pada statistik perekonomian Swedia. Pasar finansial yang memprediksi inflasi Swedia pada Mei di angka 9,4 persen malah dikejutkan dengan kenaikan sebesar 0,3 persen.
BACA JUGA:
Pada Rabu (14/6), The New York Times melaporkan badan statistik Statistics Sweden mengumumkan kenaikan harga barang konsumsi sebesar 9,7 persen sejak awal tahun pada Mei ini.

Ekonom Danske Bank Michael Grahn mengatakan Beyonce tak hanya andil dalam menaikkan harga kamar, tapi juga menjadi penyebab di balik kenaikan tak terduga di biaya rekreasi dan kebudayaan. “Aku tak akan menyalahkan Beyonce untuk catatan kenaikan inflasi. Namun, penampilannya di Swedia membuat orang dari penjuru dunia datang. Sepertinya, fakta itu menambah sedikit ke angka inflasi,” jelasnya dalam surat elektronik kepada BBC.
Inflasi Swedia menyentuh angka tertinggi 12,3 persen pada Desember 2022. Angka inflasi 9,7 persen pada Mei sebenarnya sedikit turun dari inflasi April yang sebesar 10,5 persen. Padahal, pasar finansial mengharapkan inflasi Mei Swedia akan berada di angka 9,4 persen.
Swedia bukan satu-satunya negara yang merasakan kenaikan dalam hal harga kamar hotel. Airbnb melaporkan kenaikan pencarian akomodasi di negara yang didatangi Beyonce setelah jadwal konser diumumkan. Tiket untuk konser Beyonce di Swedia, seperti halnya di tempat lain, terjual dalam sekejap dan haragnya meroket di pasar re-sale.
BACA JUGA:
Beyonce Ditahbiskan Pemenang Terbanyak Grammy Sepanjang Masa
Konser solo pertama Beyonce dalam tujuh tahun ini awalnya diragukan akan membuat sebuah impak ekonomi nan besar. Konser dunia itu diestimasi akan menghasilkan pendapatan kotor 2 miliar pound sterling saat konser itu berakhir di September.
Saat tampil dua hari di Stockholm, Beyonce menghibur 46 ribu fan. Mayoritas dari mereka datang dari AS. Para fan AS memanfaatkan harga tiket konser yang lebih murah akibat nilai tukar krona nan rendah ketimbang dolar AS.

Dalam sebuah surat kepada Washington Post, Visit Stockholm menggambarkan ledakan pariwisata di negara itu sebagai ‘Beyonce Effect’. Grahn mengatakan efek sedemikian oleh seorang artis amatlah jarang terjadi. Namun, sebuah pertandingan sepak bola pernah menciptakan efek nan serupa. “Jadi ini bukanlah hal yang belum pernah terjadi, tapi tetap saja tak biasa,” tutupnya.(dwi)
BACA JUGA:
Keuntungan Kolaborasi Bisnis Beyonce dan Adidas Mengalami Penurunan
Bagikan
Berita Terkait
Lagu Ikonik Naif 'Piknik 72' Dibawakan oleh Pee Wee Gaskins dan Jadi Bagian Mini Album, Simak Liriknya

Lagu 'sad face :(' dari No Na Bentuk Eksistensi, Bicara Toxic Relationship

Lirik Lagu 'Dreams, Books, Power and Walls' dari JANNABI Bicara Tentang Idealisme

Lirik Lagu “MASAHITAM” Kritik Pedas DRIVEN BY ANIMALS untuk Ketidakadilan dan Kemiskinan

Lirik Lagu 'Perempuan' dari Tarrarin, Bentuk Apresiasi dan Persembahan Khusus

TADI Gandeng Kafin Sulthan dalam Single “Surga Sementara”, Ketika Kebahagiaan Bersifat Fana tetapi Abadi untuk Dikenang

'Balik Kanan' Bicara Tentang LDR dari Mata Seorang Mario G Klau, Berikut Liriknya

Michael Jackson Ajak Pendengar Tumbuhkan Rasa Cinta, Perdamaian, Kepedulian Lewat ‘Heal the World’, Simak Liriknya

Lirik 'Breaking Dawn' dari The Boyz, Jembatan 3 Bahasa dalam 1 Lagu

Lirik Lagu 'Iconik' dari Album Terbaru dari ZEROBASEONE
