Keuntungan Kolaborasi Bisnis Beyonce dan Adidas Mengalami Penurunan


Beyonce mengenakan busana dari Ivy Park. (Foto: Instagram/@weareivypark)
PENJUALAN tiket konser Beyonce bertajuk Renaissance 2023 laris manis. Namun, keuntungan dari konser tersebut berbanding terbalik dengan penjualan busana Beyonce yang berkolaborasi dengan jenama terkenal Adidas. Ivy Park, busana miliki Beyonce, dilaporkan memiliki penjualan yang lemah di pasaran. Model busana yang memiliki gaya yang edgy ini ternyata kurang menarik perhatian masyarakat, termasuk para penggemar Beyonce.
Dilansir Wall Street Journal, Adidas melaporkan bahwa penjualan dari jenama Beyonce ini memiliki penunuran hingga 50 persen, yakni sekitar USD 40 juta atau sekitar Rp 605 miliar di 2022, yang tadinya di 2021 mencapai USD 93 juta atau Rp 1,4 triliun. Padahal Adidas telah memproyeksikan penjualan sebesar USD 250 juta atau Rp 3,7 triliun untuk 2022 dalam dokumen yang telah ditinjau oleh Wall Street Journal.
Baca Juga:
Adidas mengatakan jenama Ivy Park memiliki kemitraan yang kuat dan sukses, tetapi menolak untuk membahas kinerja dari keuangannya. Juru bicara Beyonce bahkan tidak memberikan komentar terkait turunnya peminat produk Ivy Park. Sementara itu, juru bicara Adidas mengatakan akan terus mengejar visinya dalam bisnis kolaborasi. “Kami terus terinspirasi oleh visi kolektif kami dan bangga dengan karya yang telah kami ciptakan bersama," ujarnya.

Sebelumnya, Beyonce mengolaborasikan Ivy Park dengan Adidas pada 2019. Untuk kontrak Ivy Park dan Adidas akan berakhir di akhir 2023. Namun, seperti dilansir oleh Page Six, para eksekutif Adidas telah mendiskusikan untuk mengakhiri atau memperbaiki pengaturan terkait kontrak bersama Ivy Park.
Dengan kolaborasinya bersama Ivy Park dengan track record yang dimiliki oleh Beyonce, Adidas berharap dapat meniru kesuksesan sebelumnya saat berkolaborasi bersama Kanye West pada sepatu kets Yeezy. Namun, alih-alih mencapai keuntungan ratusan juta dolar, Ivy Park malah mengalami penurunan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Baca Juga:
Sean Wotherspoon x Adidas x Hot Wheels Merilis Seri Superturf Adventure
Meskipun begitu, produk dari pemenang Grammy terbanyak ini tetap mendapatkan biaya tahunan dan kendali atas kreatif dari Adidas seperti yang ditulis dalam kontrak sebesar USD 20 juta (Rp 302,6 miliar).
Petinggi Adidas sebenarnya menginginkan produk Ivy Park melakukan kegiatan marketing seperti Yeezy milik West yang menggunakan produknya sesering mungkin agar mendapatkan daya tarik lebih dari masyarakat dan penggemar. Tetapi, Beyonce malah jarang terlihat menggunakan produk Ivy Park.

Ivy Park dirilis pada 2016 yang digandeng bersama kemitraan dari Philip Green. Pada awalnya produk ini menampilkan celana pendek lari, tank top, dan hoodies bersama jaket dan ransel dengan harga lebih tinggi. Setelahnya, Beyonce membeli kepemilikan penuh dari jenama tersebut di 2018.
Selain Beyonce dan Kanye West, Adidas memang kerap kali melakukan kolaborasi bersama selebritas Amerika, salah satunya adalah Pharell Williams. Bersama Williams, Adidas mengeluarkan produk yang juga cukup menarik perhatian masyarakat dengan pemasukan lumayan tinggi di 2016. (mro)
Baca Juga:
Prada x Adidas Segera Rilis Koleksi dari Sampah Plastik Daur Ulang
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
