Kongres PSSI 'Not Clear', La Nyalla Mundur dari Bursa Calon Ketua Umum
Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti memimpin sidang purna bhakti sejumlah anggota DPD periode 2014-2019 (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Calon Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti menarik diri dan tidak mau terlibat dalam Kongres PSSI yang akan digelar pada 2 November 2019.
La Nyalla menilai kongres tersebut ‘not clear’ karena ada sejumlah persoalan yang melingkupi. Hal itu dikatakan La Nyalla di sela Musyawarah Besar Pemuda Pancasila di Jakarta, Sabtu (26/10).
Baca Juga:
La Nyalla mengatakan edaran PSSI tanggal 2 Mei 2019 sudah benar, yakni Kongres akan dilaksanakan 25 Januari 2020. Itu hasil keputusan bersama FIFA dan AFC, yang secara khusus datang ke Jakarta 10-11 April 2019. Artinya, kata dia, FIFA ingin PSSI agar tuntas menjalankan semua programnya hingga Desember 2019, termasuk kompetisi yang akan selesai di akhir Desember 2019.
“Tapi tiba-tiba Exco PSSI memajukan jadwal menjadi 2 November. Tanpa alasan yang mendesak. Akibatnya, jadwal kerja komite pemilihan yang sudah ditetapkan enam bulan, menjadi empat bulan. Dan yang lebih penting, delegasi atau voter Kongres diambil dari hasil kompetisi 2018, bukan klub sekarang yang sedang berkeringat menyelesaikan kompetisi. Ini kan tidak fair,” kata La Nyalla.
Bagi Ketua DPD RI ini persoalan tersebut serius, sebab dalam falsafah sepakbola, kickoff sangat krusial bagi kualitas pertandingan. Perubahan maju atau mundur sama buruknya. Apalagi memajukan secara ekstrim dengan perubahan validitas squad, sudah pasti hasilnya tidak akan berkualitas.
“Bagi saya hal ini ibarat PSSI menampar FIFA. Sebab, pengajuan jadwal Kongres itu direspon FIFA melalui suratnya tanggal 7 Agustus 2019, yang isinya menyarankan agar PSSI tetap menggelar kongres di bulan Januari 2020. Itulah mengapa saya tidak mau terlibat lagi di Kongres 2 November. Silakan saja jalan sendiri,” ujar La Nyalla.
Baca Juga
Data, Fakta, dan Profil Menpora Baru Zainudin Amali: Akhiri Tren Kumis
Presiden Jokowi, lanjut La Nyalla sangat peduli dengan sepakbola Indonesia. Itu dibuktikan dengan lahirnya Inpres nomor 3 tahun 2019, tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional.
“Tentu ini harus disambut dengan niat yang juga sama baiknya dengan niat presiden. Bukan malah mengawali buruk etika dan buruk manajemen. Jadi saya sudah putuskan untuk menarik diri dari Kongres 2 November. Saya tidak mau ikut dalam suatu kegiatan yang menurut saya akan mengecewakan anggota,” pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Bukan Soal Negara dan Formasi! Dirtek PSSI Bocorkan Kriteria Rahasia Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Kluivert
PSSI Pastikan Jordi Cruyff dan Dirtek Tidak Ikut Rombongan Pelatih Belanda yang Cabut
PSSI tak Buru-buru Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia, Fokus Masuk 100 Besar Ranking FIFA
Minta Move On dari Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong, Erick Thohir Pastikan Rekrut Pelatih Baru untuk Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Jadi Prioritas Utama Shin Tae-yong meski Ada Tawaran Lain yang Lebih Menggiurkan
Terhindar dari Grup Neraka, Timnas U-22 Indonesia Berpeluang Pertahankan Tradisi Emas di SEA Games 2025 Thailand
Calvin Verdonk Luangkan Waktu seperti Jay Idzes Tanggapi Komentar Negatif untuk Erick Thohir
Baru 10 Bulan Melatih, ini Perjalanan Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia
Istana Sambut Baik PSSI Pecat Patrick Kluivert, Instruksikan Cepat Cari Pengganti
PSSI Pecat Patrick Kluivert, DPR Minta Cari Pelatih yang Punya Visi Jangka Panjang