Komunitas Tarot Jakarta, Tarot Bukan Klenik

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 15 Juli 2020
Komunitas Tarot Jakarta, Tarot Bukan Klenik

Seni membaca kartu tarot tak ada hubungannya dengan klenik. (Foto: Pexels/Alina Vilchenko)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

TAROT merupakan seni yang digambarkan sebagai psikolog jaman kuno yang akhirnya turun-temurun menjadi sebuah pengetahuan yang masih sering digunakan sampai sekarang. Metode menafsir gambar tarot merupakan teknik yang masih dikembangkan dan dilestarikan sampai sekarang.

Tarot umumnya dikenal sebagai sarana untuk menafsirkan kegelisahan dalam hati. Namun karena banyak metode dalam membaca tarot, maka kehadiran komunitas sangatlah penting. Tujuannya agar penggemar tarot memiliki wadah untuk berdiskusi menciptakan pemikiran yang sepaham.


Baca Juga:

5 Istilah yang Harus Dipahami pada Lelang Ikan Cupang

tarot
Berusaha mengedukasi mengenai seni membaca kartu tarot. (Foto: Facebook/Komunitas Tarot Jakarta)


Ada yang mengatakan kalau membaca kartu tarot ini merupakan budaya dari Eropa. Tak sedikit pula yang mengatakan bahwa tarot berasal dari Mesir. Kurangnya Literatur pada jaman dulu membuat banyak yang mengakui tarot adalah budayanya.

Terlepas dari mana asalnya, di Indonesia eksistensinya lumayan populer. Dedy Darmawan, Ketua Komunitas Tarot Jakarta, keberadaan komunitas ini untuk mempersatukan pemahaman dalam menafsir kartu tarot. Lulusan arsitektur ini mendirikan komunitas karena didorong oleh Komunitas Tarot Surabaya. Kemudian lahirlah Komunitas Tarot Jakarta pada 11 Maret 2009, saat itu komunitas hanya berisikan 9 anggota. Baru pada tahun 2017 secara resmi komunitas ini ada. Komunitas Tarot Jakarta diakui masyarakat sebagai salah saatu wadah untuk memberi literatur mengenai teknik membaca tarot.

"Tujuannya memberi wadah biar teman-teman ini enggak kemana-mana. Bisa saling diskusi, saling ngobrol, dan akhirnya semua orang bisa welcome ke komunitas," ungkap Darma.

Bahkan saking terbukanya komunitas ini menjadi satu-satunya komunitas se-Jakarta yang 'tidak peduli siapa kamu'. "Kita punya beberapa job dari berbagai anggota. Kalau orang umum datang kita sangat terbuka. Kita enggak peduli kamu bisa tarot atau enggak," jelas Darma lagi.


Baca Juga:

Surabaya Aero Club, Komunitas Pecinta Dirgantara

tarot
Saling menyelaraskan teknik membaca kartu tarot. (Foto: Facebook/Komunitas Tarot Jakarta)

Komunitas Tarot Jakarta memiliki visi dan misi untuk memberi literasi tentang tarot agar masyarakat tidak berpikir negatif terhadap seni ini. Perkumpulan ini ingin menepis anggapan bahwa tarot berhubungan dengan klenik atau mistik. Menurutnya sesuatu yang mistis jelas berbeda dengan pengaplikasian dalam membaca tarot.

"Cara paling mudah untuk membedakan yang benar atau tidak ia menafsirkan (adalah), tannyakan saja arti kartu. Karena menurut saya orang harus punya teori sama (dengan) praktek, dalam menjalankan suatu profesi. Pekerjaan akan terlihat cantik kalau bisa lakuin itu," tegas Darma.

Pada saat ini Komunitas Tarot Jakarta sendiri sudah memiliki 980 anggota yang tercatat dan seribuan orang yang tercatat dalam instagram. Komunitas ini memiliki 100 orang yang aktif membantu mengenalkan tarot secara positif. Sebelum pandemi, mereka memiliki agenda bertemu dengan seluruh anggota tiap 2 bulan sekali.

Komunitas ini terbuka untuk siapapun yang ingin bertanya atau yang tertarik dengan teknik membaca tarot. Bahkan mereka menyediakan kelas untuk belajar membaca kartu tarot, yang terbagi 2 gratis dan berbayar. Tak mahal untuk belajar membaca kartu tarot hanya sekitar Rp500.000 - Rp1.000.000 bagi non anggota. Komunitas Tarot Jakarta juga dapat ditemui dalam Car Free Day. Mereka menggunakan kesempatan itu untuk memperkenalkan ilmu tarot secara benar kepada masyarakat. (joe)


Baca Juga:

Bolehkah Pengidap Penyakit Jantung Bersepeda? Ini Kata Dokter

#Kartu Tarot #Juli MP X
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Bagikan