Komisi X DPR akan Panggil PSSI dan Menpora Terkait Penghentian Liga 2 dan Liga 3


Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Foto: Devi/Man/DPR RI
MerahPutih.com - Langkah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menghentikan Liga 2 dan Liga 3 Indonesia mendapatkan sorotan tajam dari sejumlah pihak. Salah satunya adalah Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda.
Huda mengatakan Komisi X DPR akan memanggil Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) dan PSSI untuk meminta penjelasan alasan penghentian roda kompetisi Liga 2 dan Liga 3 Indonesia.
Baca Juga
“Selain itu, kami juga akan kembali mempertanyakan arah perbaikan pengelolaan sepakbola di Tanah Air," kata Huda dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/1).
Huda menilai keputusan PSSI menghentikan penyelenggaraan Liga 2 dan Liga 3, serta menghapus degradasi Liga 1, bukanlah hal yang mengejutkan.
"Keputusan-keputusan kontroversial tersebut toh sudah sekian kali terjadi dan menjadi bukti nyata inkosistensi federasi dalam mengelola sepakbola di tanah air," kata Huda
Huda menyebut, keputusan itu akan memunculkan protes dari pemain dan pemilik klub Liga 2 dan Liga 3. Sebab, mereka merasa keputusan itu tidak adil. Terlebih, harapan untuk bisa naik ke Liga 1 pupus begitu saja.
“Selain itu, nasib pemain Liga 2 dan Liga 3 kian tidak jelas dan mendapatkan fasilitas sesuai kontrak juga tidak terwujud," ujarnya.
Menurutnya, prestasi tim nasional yang tak kunjung membaik merupakan hal yang wajar lantaran ketidakjelasan tata kelola sepakbola di Indonesia.
Baca Juga
Padahal, kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, PSSI sudah melakukan banyak langkah instan dengan menaturalisasi pemain dari berbagai negara.
"Prestasi timnas yang baik salah satunya harus lahir dari organisasi yang sehat, transparan, dan akuntabel. Kualitas liga atau kompetisi itu juga menentukan prestasi timnas yang baik," tegas Huda.
Seharusnya, kata Huda, setelah Tragedi Kanjuruhan, fokus stakeholder sepakbola adalah mengevaluasi besar-besaran terkait cetak biru pengelolaan sepak bola Tanah Air.
Lebih lanjut Huda mengatakan, harus ada perubahan mendasar terkait tata kelola kompetisi, kejelasan kepemilikan klub, hingga kejelasan kualifikasi pengurus federasi.
"Tetapi, jatuhnya korban hingga 135 jiwa tidak cukup menjadi pengingat bahwa sepakbola Indonesia membutuhkan perubahan mendasar. Sehingga, ada keputusan kompetisi diputar dan sekarang sebagian dihentikan kembali," pungkas Huda. (Pon)
Baca Juga
PSSI Putuskan Kompetisi Liga 2 Musim 2022/2023 Dihentikan
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Timnas U-23 Gagal ke Piala Asia U-23 2026, Erick Thohir Tugaskan Alexander Zwiers Lakukan Evaluasi Total

Santer Dikabarkan Bakal Isi Kursi Menpora, Puteri Anetta Komarudin Buka Suara

Timnas Indonesia Sudah Miliki Kedalaman Skuad, Erick Thohir Pastikan Tidak Ada Penambahan Pemain untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Eks Menpora Dito Ariotedjo Buka Suara Soal Rumor Puteri Anetta Komarudin jadi Penggantinya di Kabinet

Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Lebanon: Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Jalani Debut

Alasan di Balik Kekosongan Jabatan Menko Polkam dan Menpora

Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Belum Tentu Tampil di Laga FIFA Match Day, Kluivert Bilang Begini

Penggawa Los Angeles FC Adrian Wibowo Bisa Bela Timnas Tanpa Naturalisasi

PSSI Yakin Miliano Jonathans Segera Mendapat Pengesahan FIFA dan AFC untuk Bela Timnas Indonesia
