Kominfo Pantau Ketat Spyware Candiru


Kementerian Komunikasi dan Informatika, dikabarkan tengah memantau sebuah ancaman siber Candiru (Foto: Pixabay/b_a)
KEMENTRIAN Komunikasi dan Informatika dikabarkan tengah memantau ancaman siiber Candiru yang diduga mengincar politikus, aktivis, dan jurnalis di seluruh dunia.
Ini dikemukakan oleh Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, pada keterangan resminya. Dedy menjelaskan bahwa Menkominfo tengah memberi perhatian serius terhadap ancaman siber, termasuk ancaman siber Candiru.
Baca Juga:
Malware Mengintai di Balik Game Bajakan

"Temuan tersebut selalu dikomunikasikan dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk di antaranya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," ucap Juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, seperti yang dikutip dari laman Antara.
Sementara itu, kelompok hak asasi manusia Citizen Lab dan Microsoft, menemukan perusahaan siber dari Israel bernama Candiru, membuat dan menjual software yang dapat menembus pertahanan Windows.
Seperti yang dilansir dari laman Reuters, Spyware Candiru tersebut disebar ke seluruh dunia, dengan menargetkan organisasi masyarakat. Seperti kelompok pemberontak id Saudi, dan media beraliran kiri di Indonesia.
Citizen Lab pada laporan di situs mereka, menuliskan Microsoft meneliti sekitar 100 korban dari sejumlah negara, yakni pembela hak asasi manusia, pemberontak, aktivis, jurnalis hingga politikus.
Demi menjaga kemanan data, Kominfo mengimbau masyarakat untuk memperbarui kata sandi secara berkala. Kominfo juga mengimbau masyarakat untuk memasang otentikasi keamanan berlapis, khususnya pada aplikasi yang mengelola data pribadi.
Baca Juga:
Malware dan Peretas Mengancam di Balik Aplikasi Kencan

Tak hanya itu, Komoinfo juga mengimbau masyarakat agar memastikan perangkat yang mereka gunakan mempunyai fitur keamanan terbaru, serta selalu berhati-hati saat mengakses konten.
Sementara itu, Microsoft mengumumkan telah memperbaiki kerentanan itu, melalui pembaruan software-nya. Lalu, perusahaan tersebut juga tak secara langsung menyebut Candiru, tapi, sebagi perusahaan swasta Israel yang menggunakan kode Sourgum.
Selain itu Candiru pun dikabarkan menyasar kerentanan pada browser, seperti pada Google Chrome. Karena itu, beberapa waktu lalu Google telah mengeluarkan 'Patch' guna menambal kerentanan tersebut. Seperti halnya Microsoft, Google tak menyebut secara spesifik Candiru, tapi menyebut sebagai perusahaan pengawasan komersial.
Mengenai Candiru, selain berkoordinasi dengan lembaga berwenang, Kominfo pun melhiat mitigasi ancaman siber dapat dilakukan dengan edukasi serta literasi digital. Hal itu bisa diwujudkan dalam Gerakan Nasional Literasi digital Nasional (GNLD) Siberkreasi. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
