Kolonial Belanda Tak Pernah Ubah Nama Jalan yang Telah Dinamai Penduduk Lokal

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 02 Februari 2018
Kolonial Belanda Tak Pernah Ubah Nama Jalan yang Telah Dinamai Penduduk Lokal

Pengendara motor melintas di Jalan Mampang, Jakarta, Jumat (2/2). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Ukuran:
14
Audio:

DALAM buku Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta, Rachmat Ruchiat menjelaskan, nama-nama tempat maupun jalan di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang sudah ada pada masa prakolonial ditemukan dalam dua naskah lontar, yaitu: Bujangga Manik dan Carita Parahyangan.

Selain itu, masih kata Rachmat, ditemukan pula dalam laporan perjalanan pasukan perintis VOC, seperti laporan FH Mullen (1657), Albrecht Herport (1662), Willem Hartsinet (1678), dan Adolf Winkler (1690) yang tertulis dalam catatan harian (dagregister) di Kastil Batavia dan sumber-sumber tertulis lainnya.

Untuk menghormati masyarakat sekitar, Rachmat juga mengemukakan bahwa Belanda pada saat itu tidak pernah mengubah nama jalan yang telah diberi nama oleh penduduk lokal. Sedangkan kawasan yang belum memiliki nama, maka akan diberi nama oleh Belanda.

"Nama-nama kawasan atau jalan yang sudah dinamai oleh masyarakat sekitar akan dipertahankan. Belanda tidak mengganti nama yang sudah dikenal di masyarakat, mereka mengikuti saja nama yang sudah ada," kata Rachmat dalam buku tersebut.

Meski mengikuti nama yang sudah ada, namun pihak Belanda juga memberikan tambahan dengan kosakata bahasa ibu mereka seperti gang (jalan kecil), weg (jalan), laan (jalan yang di kanan kirinya terdapat pohon-pohon), straat (jalan yang di kanan kirinya terdapat toko-toko dan rumah-rumah), dan boulevard (jalan besar di antara rumah-rumah mewah atau kawasan elite).

Sementara itu, tak lama lagi masyarakat Jakarta bakal kehilangan Jalan Mampang dan Warung Buncit. Pasalnya, jalan sepanjang 7 km yang menghubungkan kawasan Ragunan dan Kuningan itu bakal bersalin nama menjadi Jalan Jenderal Besar AH Nasution.

BACA JUGA: Pemprov DKI Segera Proses Pemakaian Nama Jalan AH Nasution

Hal tersebut tentu melukai sebagian masyarakat Jakarta, terlebih orang-orang Betawi. Pasalnya, selain sebuah nama jalan, Mampang dan Warung Buncit memiliki nilai historis tersendiri. Yang karena itu, membuat kesan mendalam bagi masyarakat.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta berencana mengganti nama jalan Mampang Raya menjadi Jenderal Besar Abdul Haris Nasution. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan hal itu dilakukan karena ingin memberikan sebuah penghargaan terhadap pahlawan nasional.

"Jadi prosesnya akan kami lanjutkan. Tapi yang paling kami pastikan kita harus memberikan penghargaan kepada pahlawan (nasional)," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (1/2) malam. (*)

#Sejarah
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Lifestyle
13 September Memperingati Hari Apa? Ini 7 Peringatan dan Fakta Menarik di Baliknya
13 September Memperingati Hari Apa: 1. Hari Programmer, 2. Hari Berpikir Positif, 3. Hari Twilighters Nasional, selengkapnya
ImanK - Jumat, 12 September 2025
13 September Memperingati Hari Apa? Ini 7 Peringatan dan Fakta Menarik di Baliknya
Lifestyle
12 September Memperingati Hari Apa? Peristiwa Bersejarah hingga Perayaan Unik Dunia
Apa saja yang terjadi pada 12 September? Ini sejarah lengkapnya termasuk Hari Purnawirawan, Tragedi Tanjung Priok, dan peristiwa dunia.
ImanK - Kamis, 11 September 2025
12 September Memperingati Hari Apa? Peristiwa Bersejarah hingga Perayaan Unik Dunia
Lifestyle
9 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Mengejutkan
9 September memperingati hari apa? 1. Hari Berdirinya Korea Utara, 2. Double Ninth Festival, 3. Hari Olahraga Nasional, selengkapnya
ImanK - Senin, 08 September 2025
9 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Mengejutkan
Lifestyle
7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara
7 September memperingati hari apa? 1. Hari Kemerdekaan Brasil, 2. ari Udara Bersih Internasional, 3. National Beer Lovers Day, selengkapnya
ImanK - Sabtu, 06 September 2025
7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara
Lifestyle
6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya
6 September Memperingati Hari Apa: 1. Festival Janmashtami, 2. Hari Baca Buku Nasional, 3. Hari Tradisi Melempar Telur, selengkapnya
ImanK - Jumat, 05 September 2025
6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya
Lifestyle
5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya
5 September memperingati hari apa? Yup, setiap tahunnya menjadi hari yang sarat makna bukan hanya bagi umat Islam di Indonesia
ImanK - Kamis, 04 September 2025
5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya
Lifestyle
4 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
4 September Memperingati Hari Apa: 1. Hari Pelanggan Nasional, 2. International Hijab Solidarity Day, 3. Hari Kacang Macadamia Nasional, selengkapnya
ImanK - Rabu, 03 September 2025
4 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Indonesia
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Sejarah bukan benda mati, melainkan sesuatu yang membuat diri kita ada hari ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Lifestyle
2 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Uniknya
2 September memperingati hari apa? 1. Hari Kemerdekaan Vietnam, 2. Hari Kelapa Sedunia, 3. Hari Kemerdekaan Transnistria, selengkapnya
ImanK - Senin, 01 September 2025
2 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Uniknya
Fun
29 Agustus Memperingati Hari Apa? DPR RI Ulang Tahun!
29 Agustus memperingati hari apa: 1. Hari Ulang Tahun DPR RI, 2. Hari Melawan Uji Coba Nuklir Internasional, 3. Hari Olahraga Nasional India, selengkapnya
ImanK - Kamis, 28 Agustus 2025
29 Agustus Memperingati Hari Apa? DPR RI Ulang Tahun!
Bagikan