Koalisi Arab Saudi Kembalikan Puluhan Tentara Anak-Anak ke Yaman


Seorang militan Houthi mengangkat pistolnya di atas sebuah tank setelah kematian mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh di Sanaa, Yaman (ANTARA FOTO/REUTERS/Khaled Abdullah)
MerahPutih.Com - Perang koalisi Arab Saudi melawan pasukan milisi Kurdistan ternyata melibatkan anak-anak sebagai tentara. Sekitar ratusan anak yang dijadikan tentara oleh pasukan Kurdi.
Menariknya, justru tentara anak-anak itu direkrut dari Yaman. Sampai saat ini, sudah 27 anggota tentara anak-anak yang diserahkan kembali pasukan koalisi Arab Saudi kepada Yaman melalui Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Sebagaimana dilansir media resmi pemerintah Arab Saudi, anak-anak tersebut dipenjara saat berperang dengan petempur Houthi, yang bersekutu dengan Iran di perbatasan Arab Saudi.
"Para pejuang Houthi memaksa anak-anak dan remaja Yaman berperang, mendorong mereka ke medan perang dan menggunakannya dalam gerakan gagal," kata pernyataan Pusat Komunikasi Internasional Riyadh. Disampaikannya bahwa semua anak-anak itu diangkut ke provinsi Marib di Yaman utara, yang berada di bawah kendali pemerintah Yaman.
Human Rights Watch sebagaimana dilansir Antara, Jumat (26/1) mengatakan dalam laporan sebelumnya bahwa kedua pihak dalam perang Yaman menggunakan tentara anak-anak.
Koalisi negara Arab pimpinan Arab Saudi melakukan campur tangan dalam perang Yaman pada Maret 2015 ketika kelompok Houthi bergerak maju di kota pelabuhan selatan, Aden, dan memaksa Hadi dan pemerintahannya ke pengasingan di Arab Saudi.
Sebelumnya, Yaman, yang dilanda perang selama tiga tahun, berada dalam bahaya kelaparan pada 2018 jika pertempuran terus mengganggu pasokan pangan.
Dalam skenario terburuk, negara bergolak itu "menghadapi ancaman kelaparan" jika gangguan impor berkepanjangan dan melalui dua pelabuhan Laut Merah, kata pakar lembaga bantuan, yang berkantor di Amerika Serikat.
Lebih banyak orang diperkirakan kelaparan pada Juli 2018 jika dibandingkan dengan bulan sama tahun lalu, tambah Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan dalam ulasan terkininya, yang berpusat pada kebutuhan makanan untuk bulan Juli.
Koalisi militer pimpinan Arab Saudi, yang memerangi gerakan Houthi dukungan Iran, menutup pelabuhan utama, bandar Hodeidah, pintu masuk utama pangan dan pasokan kemanusiaan, dan pelabuhan Saleef, pada awal November.
Sekutu dukungan Amerika Serikat itu menuduh Iran mengirim senjata ke sekutu Houthi-nya melalui Hodeidah. Lebih dari 10.000 orang terbunuh dalam konflik tersebut.
Yaman, negara berpenduduk 28 juta orang, mengimpor lebih dari 85 persen makanan dan obat-obatan yang dibutuhkan warganya.
Pelabuhan untuk sementara dibuka kembali selama 30 hari, dan alat berat tiba pada Senin untuk membantu arus masuk bantuan, namun tidak jelas apakah mereka akan tetap seperti itu, kata Stephen Anderson, direktur Program Pangan Dunia (WFP) untuk Yaman.
Warga Yaman menghadapi "masa depan yang sangat suram", dengan konflik lanjutan, harga bahan bakar dan makanan yang tinggi dan masalah penyakit seperti wabah kolera dan penyebaran difteri, kata Anderson menambahkan.
“Pada 2017, sekitar 17 juta warga Yaman, atau sekitar dua pertiga penduduk, dianggap mengalami kelaparan, dengan 6,8 juta orang membutuhkan bantuan makanan segera, memadai dan berkelanjutan, “kata WFP. Angka tersebut meningkat mencapai 8,4 juta, yang sekarang di ambang kelaparan.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Ada 'Pengkhianatan' di Manchester United, Bruno Fernandes Diam-diam Negosiasi dengan Al-Ittihad

10 Pemain Al-Nassr Tumbangkan Al-Ittihad di Semifinal Piala Super Arab Saudi, Aksi Heroik Joao Felix Gemparkan Publik

Klub Arab Saudi Pantau Robert Lewandowski, Barcelona Belum Siap Lepas

[HOAKS atau FAKTA]: Disebut Raja Salman sebagai Negara Paling Munafik di Dunia, Indonesia Tak Punya Harga Diri Lagi
![[HOAKS atau FAKTA]: Disebut Raja Salman sebagai Negara Paling Munafik di Dunia, Indonesia Tak Punya Harga Diri Lagi](https://img.merahputih.com/media/91/5c/4b/915c4bd39abd7c35c99f57b1f8055fb4_182x135.jpeg)
Sosok ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi Al Waleed yang Tutup Usia Setelah Koma 20 Tahun

Vinicius Junior Kembali Didekati Klub Arab Saudi, Pecahkan Rekor Transfer Dunia Rp 6,6 Triliun

Komisi XII DPR: Investasi Arab Saudi Rp 437,8 Triliun Harus Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Hasil Kunjungan Kenegaraan di Arab Saudi, Prabowo–MBS Teken Komitmen Investasi Senilai Rp 437,8 Triliun

Prabowo dan MBS Sepakati Penguatan Koordinasi untuk Kenyamanan Jemaah Haji
