Klub Esports FaZe Clan Melantai di Bursa Saham AS


Faze Clan, berawal dari streamer hingga menjadi perusahaan esports. (Foto: Faze Clan)
PERUSAHAAN esports terbesar di dunia FaZe Clan telah secara resmi melantai di bursa saham melalui merger SPAC dengan B. Riley Principal 150 Merger Corp. Kesepakatan itu memberi nilai pada Faze sebesar USD 725 juta (Rp 10,8 triliun), menurut The Verge.
Angka itu sejatinya lebih rendah dari nilai asli sebesar USD 1 miliar yang ditawarkan saat merger tersebut diumumkan pada Oktober 2021. FaZe Clan sekarang berdagang di bursa Nasdaq di bawah kode saham FAZE.
FaZe adalah merek Esports dan gaya hidup game yang besar, dan sangat populer di kalangan audiens yang berusia muda. FaZe mengklaim bahwa sekitar 80 persen audiensnya berusia antara 13 hingga 34 tahun.
Baca juga:
FaZe Clan Hadirkan Snoop Dogg sebagai Anggota Barunya

FaZe tidak hanya memiliki 11 tim esports kompetitif dalam game seperti Counter-Strike : Global Offensive, Fortnite, PUBG, dan Valorant, tetapi juga dikaitkan dengan beberapa tokoh besar seperti streamer dan pembuat konten NickMercs, rapper Lil Yachty, bahkan Snoop Dogg yang berada di dewan direksi perusahaan.
Kini FaZe telah berkembang melampaui industri permainan dan esports, dengan menghadirkan toko cinderamata yang luas, tempat penggemar klub esports itu dapat membeli segala macam perlengkapan yang dihiasi dengan logo FaZe Clan.
"Kami akan terus melakukan hal-hal yang belum pernah dilihat orang. Kamu belum pernah melihat grup seperti ini di depan kamera ini, dan itu adalah simbol dari tipe masa depan yang kami bangun," ungkap FaZe Clan.
Kini mereka berdiri sebagai entitas baru yakni FaZe Holdings Inc., dengan pemegang saham yang berada di FaZe Clan akan memegang 68% dari total saham perusahaan, seperti yang telah disetujui oleh SEC (U.S. Securities and Exchange Commision) pada 22 Juni 2022.
Baca juga:
Esports Star Indonesia Season 3 Tampilkan Manajer Selebritas

Perusahaan itu juga tentu telah menghadapi beberapa tantangan sejak didirikan pada 2010. FaZe menyelesaikan gugatan dengan Twitch streamer Tfue, yang pernah menandatangani kontrak dengan FaZe dan menuduh bahwa perusahaan telah mengeksploitasinya secara finansial.
Perusahaan juga memutuskan hubungan dengan mantan pemain NBA untuk Miami Heat Meyers Leonard, setelah dia menggunakan cercaan anti-Semit selama streaming di Twitch.
Ke depan, FaZe memiliki pandangan lebih jauh di luar game. CEO Lee Trink mengatakan bahwa bahwa perusahaannya saat ini sedang menjajaki ide-ide seperti perjudian, ghost kitchen, klub penggemar, dan kemungkinan kemitraan dengan perusahaan Web3. (waf)
Baca juga:
Badan Tim Nasional Esports Seleksi Pelatih untuk SEA Games
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Menekraf Bocorkan Potensi Esports Indonesia: Bukan Cuma Main Game, Tapi Bisa Jadi Ladang Cuan

Riot Games Gandeng Yuki Chiba untuk Anthem VCT Pacific, 'Shinpai Muyou'

League of Legends Nusantara Cup 2025 Dimulai, Panggung Komunitas Lokal ke Kancah Esports Regional

Mahasiswa di Sejumlah Kampus Kini Diincar Masuk Bagian Tim Esports

Tampil Dominan, Dewa United Apollo Tembus Babak Playoffs Turnamen DGWIB Free Fire Season 25

Tim Griffyn Keluar Sebagai Pemenang 'MLBB x OPPO Smooth Legend Cup' dan Buktikan Kualitas Ketahanan OPPO Reno13 Series
Melihat Ketangguhan OPPO Reno13 5G di Turnamen 'OPPO Smooth Legend Cup 2025'

Asian Games 2026 Pertandingkan 11 Kategori Cabor Esports, Bagaimana Peluang Timnas Indonesia?

Keseruan Esports.id Goes to School Sambangi SMK Letris 2 Tangsel

Pasar Esports Makin Tinggi dan Diminati Anak Muda, Provider Telekomunikasi Siapkan Paket Khusus
