KJS Bisa Digunakan Dalam Kondisi Darurat
Kartu Jakarta Sehat. (Foto: websiter resmi Dinas Kesehatan Jakarta/ jakarta.go.id)
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan para pasien pemegang Kartu Jakarta Sehat (KJS) dapat berobat di luar kota saat mengalami kondisi gawat darurat.
"Jika memang seorang pasien KJS sedang bepergian dan ternyata mengalami kondisi gawat darurat, pasien dapat langsung menuju Rumah Sakit yang berintegritas dengan BPJS tanpa perlu menggunakan surat rujukan dari klinik kesehatan tingkat pertama," ujar Koesmedi Priharto kepada Antara di Jakarta, Minggu (28/5).
Ia mengatakan pasien atau keluarga pasien cukup menunjukkan KTP asli Jakarta serta KJS kepada pihak rumah sakit.
"Semenjak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diberlakukan pada 1 Januari 2014, KJS sudah diintegrasikan ke dalam Jaminan Kesehatan Nasional yang dilaksanakan oleh BPJS dan disebut sebagai PBI (Penerima Bantuan Iuran)," kata dia.
Dengan demikian, lanjut Koesmedi, warga DKI tidak perlu risau apabila mengalami sakit di luar Jakarta.
"Jika warga DKI sakit di luar daerah mereka bisa pakai kartu KJS-nya untuk mendapatkan layanan rumah sakit (kelas 3) yang bekerjasama dengan BPJS," ujar dia.
Ia menjelaskan Unit Penyelenggara Jaminan Kesehatan Daerah (UP Jamkesda) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terus berupaya memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Pemprov mengalokasikan dana KJS tahun anggaran 2017 sebesar Rp1,2 triliun. Sementara itu, peserta KJS tercatat sebanyak 91 persen dari 10,3 juta penduduk DKI Jakarta.
Dirasakan langsung Yantra Jaya, warga DKI berusia 54 tahun mengaku bersyukur mendapat bantuan KJS, ujar Dewi Mamora yang saat ini menemani pasien.
"Saat ini Yantra menjalani pengobatan di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo, Teluk Betung, Bandar Lampung, karena mengalami pembengkakan di jantung," ujar Adik perempuan dari Yantra Jaya itu.
Melalui sambungan telpon, ia menceritakan pada Sabtu malam (27/5) Yantra Jaya saat berkunjung ke rumah sanak famili terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami sesak nafas, jantung berdebar, serta demam.
"Semalam masuk di IGD sekitar jam 8 malam dan masuk ke ruangan jam 9 malam. Saat perawatan diberikan oksigen, obat, suntikan, cek darah, tindakan rontgen, serta EKG," ujar Dewi.
Dewi mewakili keluarga pasien mengatakan pelayanan di rumah sakit juga memuaskan.
"KJS benar-benar sangat membantu keluarga. Coba kalau gak ada KJS, pasti memberatkan pihak keluarga," pungkas dia.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Kasus Matel Kalibata, 6 Polisi Jadi Tersangka, DPR: Pembakar Kios Juga Harus Dihukum
Kebakaran Maut di Pasar Kramat Jati, Polisi belum Simpulkan Penyebab dan Tunggu Hasil Investigasi Puslabfor
Gubernur Pramono Tegaskan Jakarta Siap Jadi Kota Global, Perkuat Sinergi dan Gencarkan Inovasi
Gedung Terra Drone yang Terbakar Punya IMB dan SLF, tapi tak Patuhi Standar
Pesepeda Meninggal di Sudirman, Gubernur Pramono: Saya tak Menyalahkan Siapa Pun
Kebakaran di Cempaka Putih, Polisi Periksa 6 Saksi
Kebakaran di Cempaka Putih, Kepanikan hingga Kehabisan Oksigen Penyebab Banyaknya Korban Jiwa
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, Baterai Drone Meledak Akibatkan 20 Orang Tewas
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, 17 Orang Tewas dengan 7 Jasad telah Dievakuasi
Sopir Truk Sampah Meninggal, Kepala Dinas LH DKI Diminta Bertanggung Jawab